Wawancara Wakil Direktur Utama KB Bukopin Robby Mondong: Siap Bertransformasi melalui Next Generation Banking System

Rabu, 25 Januari 2023 - 22:03 WIB
loading...
A A A
Tahun 2025 kita segera fokus di ritel. Ready infrastrukturnya di ritel. Di operasional nanti ada robotic dan sebagainya. Secara cost, cara kita bekerja, ibaratnya sekarang masih 50 km per jam, nanti dengan NGBS itu bisa 100 km per jam speed-nya. Organisasinya juga akan menyesuaikan cara kerja yang baru karena semuanya sudah otomatis, sudah robotic, terutama yang terkait dengan operation. Sistem purchasing kita juga sudah semua online, dulunya manual. Sistem HR kita juga sudah pakai sistem, dulunya manual. Jadi, semua sudah berubah. Ini mau tidak mau mengikuti perkembangan industri perbankan.

Bagaimana agar implementasi transfer knowledge dan teknologi dari KBFB ke KB Bukopin bisa lancar, sehingga standar levelnya sama?
Kalau hanya di atas kertas, itu sulit. Ibaratnya, kalau hanya dikasih resepnya, tapi kokinya beda, hasilnya bisa berbeda. Tapi gini, mereka (KBFG) tidak hanya kirim resep, melainkan juga orangnya. Misalnya SME (small medium enterprise), mereka kirim relationship manager SME ke Indonesia, mungkin 6 bulan, 1 tahun, untuk approach Korean Link customer. Mereka juga mengirimkan ahli-ahli di bidang risk management, treasury, dan IT. Kalau IT ini, cukup banyak.

Nah ini secara tidak sengaja, asimilasi terjadi dengan sendirinya. Ini tidak hanya di Jakarta, tapi juga di daerah. Di Semarang, di Surabaya, meski tidak semuanya juga karena ada keterbatasan. Jadi, selain program kerja, orangnya juga dikirim. Pada akhirnya pola kerjanya akan berubah dan mengikuti.

Kita punya program-program, tadi sempat ngobrol dengan direktur ritel terkait pola kerja, insentif, kompetisi itu melihatnya bukan kepada individu, tapi kelompok. Jadi yang dipertandingkan adalah cabangnya, segmennya. Yang dilihat bukan satu star, tapi kelompok. Ditekankan bahwa tidak ada yang berhasil hanya karena satu individu. Kemudian, mereka ini sangat baiknya, kalau ada satu keputusan A, dari atas ke bawah akan melakukan A. Kita akan coba ikuti dengan sedikit versi Indonesia, tidak bisa sama persis.

Mereka kerja keras, disiplin, loyalitas dan proud terhadap perusahaan luar biasa. Bangga menjadi bagian perusahaan. Semua staf, dari bawah sampai atas memiliki saham Kookmin.

Bagaimana konsolidasi layanan dengan afiliasi KB Financial Group lainnya di Indonesia?
KB Kookmin ini masuk ke Indonesia bukan hanya bank. Bukan hanya Bukopin. Tetapi memiliki enam afiliasi yang sudah masuk. Artinya, dia sudah investasi sedemikian besar. Dia masuk memiliki competitive advantage yang unik. Dia masuk multifinance, general insurance, sekuritas, dengan data technology. Multifinance ada yang untuk mobil, ada yang dengan consumer product. Mereka punya uang, teknologi dan expertise di situ. Kalau masuk, masuk sekalian.

Mereka menginginkan manajemen maupun staf lokal, untuk bisa mengikuti apa yang diprogramkan. Kita sangat kompak, suasana kerja juga sangat baik, mudah-mudahan dengan spirit yang sama kita bisa kejar. Kita optimistis. Kita memiliki advantage salah satunya Korean Link, ekosistem electric dari Koreanya. Misalnya dari Hyundai saja, itu ekosistemnya luar biasa.

Bagaimana dengan mortgage?
Mortgage itu kita harus masuk. Kita sudah masuk. Kita sudah kerja sama dengan developer nasional, sebelumnya tidak ada. Grup-grup besar seperti Sinar Mas, Ciputra, kita sudah kerja sama, dan akan banyak lagi. Kenapa harus masuk mortgage? Satu, karena risk weighted average kecil, memakan modalnya kecil karena ada jaminan. Kedua, tenor mortgage itu 5 tahun, 10 tahun, 15 tahun, 20 tahun. Anggaplah 10-15 tahun rata-rata, tapi actual tenornya, rata-rata 8 tahun. Nasabah kalau ambil KPR di kita, sekarang fixed 4,5% untuk 3 tahun. Nasabah taruh deposito di saya, bisa dapat lebih tinggi, saya bisa kasih 5,5-6%.

Kemudian begitu nasabah KPR approved, mereka akan buka saving, saya kasih kartu kredit, dan langsung ambil asuransi jiwa. Dalam perjalanannya, nasabah naik gaji, promosi, saya bisa tawarkan produk-produk investasi, produk-produk bank assurance. Kalau entrepreneur, saya tawarkan kredit modal kerja. Jadi sekali buka, rata-rata produk turunan mortgage ini, 4-6 produk lainnya. Ini luar biasa. Begitu grab mortgage, yang lain ikut.

Segmen mortgage ini bukan hanya beli rumah, beli apartemen, baik baru maupun bekas. Ada pula market yang cukup besar, nasabah punya apartemen, punya rumah, di-refinancing. Misal, nilai rumah Rp2 miliar, 70% dikasih kredit lagi. Itu sebenarnya segmen yang lukratif, marjinnya besar. Kemudian ada take over. Nasabah sudah di bank lain, kemudian diambil Bukopin.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1135 seconds (0.1#10.140)