PHRI Keluhkan Hotel Bodong yang Banting Harga di Online
loading...
A
A
A
JAKARTA - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia ( PHR I) DKI Jakarta mengeluhkan persaingan harga antara hotel berizin dan tidak di aplikasi online. Saat ini banyak hotel yang tak berizin banting harga karena menawarkan dengan harga yang lebih murah.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DKI Jakarta Sutrisno Iwantono mengatakan kondisi itu merupakan persaingan yang tidak sehat. Jika dibiarkan akan menggangu bisnis pelaku industri perhotelan yang berizin.
"Yang terjadi orang yang tidak punya izin, tidak punya kualifikasi sebagai penginapan, sekarang semuanya bisa jualan," kata Sutrisno dalam Market Review IDX Channel, Selasa (14/2/2023).
Sutrisno menyebut bahwa oknum yang menjajakan kamar lewat online dan tidak berizin tentu merugikan industri dan juga pemerintah. Lantaran tidak berizin mereka tak akan membayar pajak.
"Ini tidak sehat. Dari sisi pemerintah umpamanya, yang tidak berizin kan pasti tidak bayar pajak. Dari sisi konsumen kan tidak terverifikasi itu sebenarnya tempat seperti apa, sehingga mempunyai risiko terhadap tamu," ujarnya.
Dia tidak mempermasalahkan persaingan saat ini yang semakin ketat, namun Sutrisno berharap persaingan tersebut bisa berlangsung secara sehat. "Persaingan itu wajar, yang penting persaingan itu harus sehat, kalau yang satunya berizin maka yang lainnya harus berizin," tandasnya.
Lihat Juga: Next Hotel Yogyakarta Tawarkan Paket Pernikahan Lengkap, Lokasi Impian dan Fasilitas Mewah
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DKI Jakarta Sutrisno Iwantono mengatakan kondisi itu merupakan persaingan yang tidak sehat. Jika dibiarkan akan menggangu bisnis pelaku industri perhotelan yang berizin.
"Yang terjadi orang yang tidak punya izin, tidak punya kualifikasi sebagai penginapan, sekarang semuanya bisa jualan," kata Sutrisno dalam Market Review IDX Channel, Selasa (14/2/2023).
Sutrisno menyebut bahwa oknum yang menjajakan kamar lewat online dan tidak berizin tentu merugikan industri dan juga pemerintah. Lantaran tidak berizin mereka tak akan membayar pajak.
"Ini tidak sehat. Dari sisi pemerintah umpamanya, yang tidak berizin kan pasti tidak bayar pajak. Dari sisi konsumen kan tidak terverifikasi itu sebenarnya tempat seperti apa, sehingga mempunyai risiko terhadap tamu," ujarnya.
Dia tidak mempermasalahkan persaingan saat ini yang semakin ketat, namun Sutrisno berharap persaingan tersebut bisa berlangsung secara sehat. "Persaingan itu wajar, yang penting persaingan itu harus sehat, kalau yang satunya berizin maka yang lainnya harus berizin," tandasnya.
Lihat Juga: Next Hotel Yogyakarta Tawarkan Paket Pernikahan Lengkap, Lokasi Impian dan Fasilitas Mewah
(uka)