10 Tips Membeli Rumah untuk Pasangan Muda: Salah Beli Alamat Rugi
loading...
A
A
A
Untuk mengetahui informasi lokasi kawasan perumahan bekas rawa atau bukan bisa bertanya kepada warga sekitar, terutama penduduk asli yang lama menetap.
Saat survei juga amati lebar jalan perumahan, apakah bisa dilalui dua mobil yang berpapasan atau tidak. Sistem drainasenya juga perlu diamati, dan tak ketinggalan fasilitas umum dan fasilitas sosial.
7. Riset reputasi pengembang
Mencari tahu pengembang perumahan juga penting. Perlu dilakukan lebih banyak survei terhadap developer yang nantinya akan membangun rumah Anda. Survei ini dilakukan untuk mengetahui riwayat pengerjaan pembangunan proyek rumah-rumah sebelumnya. Carilah informasi apakah developer yang Anda pilih memiliki reputasi yang bagus dengan hasil proyek sebelumnya. Selain melalui internet, juga bisa bertanya langsung kepada teman atau saudara yang mungkin sebelumnya pernah membeli produk mereka.
8. Ketahui harga akhir
Jumlah harga akhir rumah harus diketahui untuk menentukan alokasi budget kemampuan pembelian rumah. Proses transaksi properti umumnya disertai negosiasi untuk potongan harga atau bonus promosi. Sebagian orang menentukan kisaran harga yang ideal untuk beli rumah pertama. Namun lebih baik jika Anda punya gambaran harga total yang ingin dibayar pada saat closing untuk mempermudah jika ingin meminta bantuan agen untuk mencarikan rumah.
9. Siapkan dokumen lengkap untuk KPR
Ada sejumlah dokumen yang harus disiapkan sebagai syarat pengajuan KPR. Dokumen tersebut meliputi identitas pribadi seperti KTP, kartu keluarga, hingga bukti keuangan. Setelah semuanya lengkap, mulai mengajukan permohonan KPR kepada beberapa bank untuk beli rumah pertama.
10. Pastikan rumah bebas dari hama
Keberadaan hama pada hunian properti dapat mengganggu kenyamanan. Pertimbangan berikutnya adalah memastikan daerah beli rumah pertama terbebas dari hama. Beberapa hama rumah memang sebenarnya tidak bisa dihindari keberadaannya, namun dengan pemilihan lokasi yang tepat bisa diminimalisasi. Contohnya hama seperti cacing, tikus, biasanya sering dijumpai di pemukiman yang berdekatan dengan lahan pertanian seperti sawah. Pemukiman yang berdekatan dengan sungai juga berpotensi mendatangkan hama rumah seperti serangga, nyamuk, bahkan ular. Dengan menghindari area-area tersebut, diharapkan bisa meminimalisasi datangnya hama pada rumah.
Saat survei juga amati lebar jalan perumahan, apakah bisa dilalui dua mobil yang berpapasan atau tidak. Sistem drainasenya juga perlu diamati, dan tak ketinggalan fasilitas umum dan fasilitas sosial.
7. Riset reputasi pengembang
Mencari tahu pengembang perumahan juga penting. Perlu dilakukan lebih banyak survei terhadap developer yang nantinya akan membangun rumah Anda. Survei ini dilakukan untuk mengetahui riwayat pengerjaan pembangunan proyek rumah-rumah sebelumnya. Carilah informasi apakah developer yang Anda pilih memiliki reputasi yang bagus dengan hasil proyek sebelumnya. Selain melalui internet, juga bisa bertanya langsung kepada teman atau saudara yang mungkin sebelumnya pernah membeli produk mereka.
8. Ketahui harga akhir
Jumlah harga akhir rumah harus diketahui untuk menentukan alokasi budget kemampuan pembelian rumah. Proses transaksi properti umumnya disertai negosiasi untuk potongan harga atau bonus promosi. Sebagian orang menentukan kisaran harga yang ideal untuk beli rumah pertama. Namun lebih baik jika Anda punya gambaran harga total yang ingin dibayar pada saat closing untuk mempermudah jika ingin meminta bantuan agen untuk mencarikan rumah.
9. Siapkan dokumen lengkap untuk KPR
Ada sejumlah dokumen yang harus disiapkan sebagai syarat pengajuan KPR. Dokumen tersebut meliputi identitas pribadi seperti KTP, kartu keluarga, hingga bukti keuangan. Setelah semuanya lengkap, mulai mengajukan permohonan KPR kepada beberapa bank untuk beli rumah pertama.
10. Pastikan rumah bebas dari hama
Keberadaan hama pada hunian properti dapat mengganggu kenyamanan. Pertimbangan berikutnya adalah memastikan daerah beli rumah pertama terbebas dari hama. Beberapa hama rumah memang sebenarnya tidak bisa dihindari keberadaannya, namun dengan pemilihan lokasi yang tepat bisa diminimalisasi. Contohnya hama seperti cacing, tikus, biasanya sering dijumpai di pemukiman yang berdekatan dengan lahan pertanian seperti sawah. Pemukiman yang berdekatan dengan sungai juga berpotensi mendatangkan hama rumah seperti serangga, nyamuk, bahkan ular. Dengan menghindari area-area tersebut, diharapkan bisa meminimalisasi datangnya hama pada rumah.
(uka)