Gelombang PHK Global Belum Habis, Vodafone Akan Pangkas 11.000 Karyawan

Selasa, 16 Mei 2023 - 20:59 WIB
loading...
Gelombang PHK Global Belum Habis, Vodafone Akan Pangkas 11.000 Karyawan
Vodafone akan melakukan pengurangan 11.000 pegawai selama tiga tahun ke depan, usai bos baru mengusung rencana perampingan terhadap perusahaan raksasa telekomunikasi asal Inggris. Foto/Dok Reuters
A A A
NEWBURY - Vodafone akan melakukan pengurangan 11.000 pegawai selama tiga tahun ke depan, usai kepala eksekutif baru mengusung rencana perampingan terhadap perusahaan raksasa telekomunikasi asal Inggris. PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) yang dilakukan setara dengan sekitar sepersepuluh dari keseluruhan tenaga kerja global yang dimiliki Vodafone.



Rencana tersebut seperti dilansir BBC, Selasa (16/5/2023) bakal mempengaruhi kantor pusatnya di Inggris dan negara-negara lain. Direktur keuangan Vodafone, Margherita Della Valle mengatakan, "kinerja perusahaan belum cukup baik".

Vodafone tercatat memiliki 12.000 staf di Inggris , yang tersebesar di tujuh kantor termasuk kantor pusatnya di Berkshire, Inggris. Perusahaan yang ditopang 104.000 staf di seluruh dunia tahun lalu, telah menguraikan rencana untuk memangkas pekerjaan di beberapa daerah.



Raksasa telekomunikasi Inggris diterangkan, telah berjuang dengan lonjakan tagihan energi yang lebih tinggi yang menaikkan biaya dan berdampak pada keuntungan perusahaan. Mereka juga melihat pelemahan penjualan di Jerman, pasar terbesarnya, serta Italia dan Spanyol di mana mereka kesulitan mengimbangi para pesaingnya.

"Beberapa di antaranya dapat dikaitkan dengan penurunan tingkat kepuasan pelanggan di wilayah tersebut," kata Matt Britzman, seorang analis di perusahaan investasi Hargreaves Lansdown.

Layanan broadband Vodafone di Inggris menjadi layanan komunikasi kedua yang paling banyak dikeluhkan konsumen dalam tiga bulan hingga Desember, menurut pengawas industri Ofcom.

Perusahaan juga menghadapi rasa malu pada bulan April, ketika adanya masalah memaksa Vodafone melumpuhkan layanan broadband untuk sekitar 11.000 pelanggan Inggris.

"Vodafone harus berubah secara konsisten," kata Della Valle, yang ditunjuk sebagai bos baru Vodafone pada bulan Januari, dan menjabat sebagai direktur keuangan sementara sampai pengganti ditemukan.

"Prioritas saya adalah pelanggan, kesederhanaan dan pertumbuhan. Kami akan menyederhanakan organisasi, memotong kompleksitas untuk mendapatkan kembali daya saing kami," bebernya.

Pengumuman PHK dirilis setelah perusahaan melaporkan kenaikan kecil dalam penjualan setahun penuh menjadi 45,7 miliar euro dan penurunan laba sebelum pajak. Penyusutan tajam dalam arus kas, hingga diperkirakan pendapatan akan cenderung "datar" untuk tahun keuangan saat ini.

Diketahui Mantan bos Vodafone, Nick Read mengundurkan diri pada bulan Desember menyusul kekhawatiran atas kinerja perusahaan. Selama empat tahun bertugas, harga saham perusahaan terpantau turun tajam.

Britzman setuju dengan penilaian Della Valle tentang bisnis Vodafone, dimana Ia menggambarkannya dalam kondisi "loyo" untuk beberapa tahun terakhir. Dia mengatakan, kejujurannya tentang tantangan yang dihadapi Vodafone "menyegarkan" tetapi investor belum yakin dia bisa membalikkan keadaan.

Saham raksasa telekomunikasi Vodafone terpantau turun 5% pada hari Selasa.Victoria Scholar, dari Interactive Investor, platform perdagangan saham, mengatakan Della Valle memiliki tugas berat ketika saham "mendekam di posisi terendah yang tidak terlihat sejak akhir 1990-an".

"Dia perlu terus fokus pada pemotongan biaya, rencana turnaround di Jerman dan peluang M&A (merger dan akuisisi) di Inggris dan luar negeri untuk meningkatkan pangsa pasar perusahaan, menemukan efisiensi, dan meningkatkan kekuatan harganya."
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1528 seconds (0.1#10.140)