Kerak Telor Bang Ishak, Lestarikan Kuliner Khas Betawi lewat UMKM
loading...
A
A
A
“Harga untuk satu porsi kerak telor atau toge goreng sekitar Rp20.000. Omzet berjualan kerak telor dalam sehari rata-rata Rp1 juta sampai Rp1,5 juta. Kecuali pada event khusus yang besar, seperti PRJ bisa mencapai Rp5 juta per hari,” ungkapnya.
Dia mengungkapkan jika ada gelaran acara besar yang membutuhkan modal agak banyak, maka akan mengajukan pinjaman. Dia mencontohkan pernah mengajukan pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) ke Bank Rakyat Indonesia (BRI) sebesar Rp20 Juta sebagai modal usaha.
“Proses pengajuan kredit di BRI mudah dan cepat. Begitu hasil penjualan sudah bisa buat melunasi, saya biasanya langsung bayar. Jadi tidak harus tunggu jatuh tempo dan biar lancar,” katanya.
Melalui usaha UMKM kuliner jajanan khas Betawi, Ishak juga membantu warga lingkungan sekitar tempat tinggalnya yang juga berjualan kerak telor. Dari usaha berjualan kerak telor dia bisa menghidupi keluarga dan menyekolahkan kedua anaknya hingga kuliah.
“Ini warisan leluhur dari kakek dan bapak, jadi saya ingin terus melestarikan usaha kerak telor. Jadi, anak saya juga diajari cara membuat dan berjualan kerak telor, biar tidak lupa sama budaya sendiri. Di sekitar tempat tinggal saya juga banyak yang hebat bikin kerak telor,” tuturnya.
Dia mengungkapkan jika ada gelaran acara besar yang membutuhkan modal agak banyak, maka akan mengajukan pinjaman. Dia mencontohkan pernah mengajukan pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) ke Bank Rakyat Indonesia (BRI) sebesar Rp20 Juta sebagai modal usaha.
“Proses pengajuan kredit di BRI mudah dan cepat. Begitu hasil penjualan sudah bisa buat melunasi, saya biasanya langsung bayar. Jadi tidak harus tunggu jatuh tempo dan biar lancar,” katanya.
Melalui usaha UMKM kuliner jajanan khas Betawi, Ishak juga membantu warga lingkungan sekitar tempat tinggalnya yang juga berjualan kerak telor. Dari usaha berjualan kerak telor dia bisa menghidupi keluarga dan menyekolahkan kedua anaknya hingga kuliah.
“Ini warisan leluhur dari kakek dan bapak, jadi saya ingin terus melestarikan usaha kerak telor. Jadi, anak saya juga diajari cara membuat dan berjualan kerak telor, biar tidak lupa sama budaya sendiri. Di sekitar tempat tinggal saya juga banyak yang hebat bikin kerak telor,” tuturnya.
(nng)