Awas! Puncak Gunung Es Utang Lokal China Sewaktu-waktu Bisa Meledak

Senin, 05 Juni 2023 - 08:36 WIB
loading...
Awas! Puncak Gunung...
Pemerintah lokal China mengalami krisis utang yang belum pernah terjadi sebelumnya. Goldman Sachs Group memperkirakan total utang pemerintah daerah China sekitar USD23 triliun atau setara Rp343.462 triliun. Foto/Dok
A A A
BEIJING - Pemerintah lokal China mengalami krisis utang yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk menjadi sinyal adanya kesulitan keuangan hampir di seluruh negeri. Pada tahun 2021 lalu, sebuah kota batu bara terpencil di timur laut China terpaksa menjalani restrukturisasi keuangan.



Sejak saat itu apa yang dialami Hegang menjadi kabar tidak menyenangkan bagi Presiden Xi Jinping karena kota-kota lain yang berhutang besar tampaknya akan mengikutinya.



Hegang, sebuah kota dengan hampir satu juta orang di dekat perbatasan Rusia, memiliki utang lebih dari dua kali lipat pendapatan fiskalnya ketika menjadi berita utama hampir 18 bulan yang lalu.

Ini adalah pertama kalinya pemerintah kota mengambil langkah-langkah darurat secara resmi sejak Dewan Negara meluncurkan aturan pada tahun 2016 tentang bagaimana pemerintah daerah, dari kabupaten ke provinsi, harus menangani risiko utang.

Penduduk Hegang saat ini merasakan beban dari kebijakan ketat fiskal yang diberlakukan. Dikutip dari Bloomberg, penduduk setempat mengeluh tentang kurangnya pemanas saat musim dingin yang membeku, dan ada lebih banyak denda lalu lintas bagi sopir taksi.

Lalu ancaman pemutusan hubungan kerja (PHK) membayangi guru sekolah serta petugas kebersihan jalan mengalami penundaan pembayaran dua bulan gaji.

Di luar rumah sakit terbesar di kota itu, seorang petugas paruh baya yang mengenakan scrub hijau dan masker mengatakan, ada perubahan kontrak kerja secara sepihak dari semula fasilitas medis yang dikelola pemerintah menjadi vendor pihak ketiga. Lalu ada pengurangan tunjangan seperti lembur yang dibayar untuk bekerja pada hari libur.

Upah bulanannya sebesar 1.600 yuan (USD228) juga telah tertunda lebih dari 10 hari setiap bulan sejak akhir tahun lalu. "Saya kesal dengan situasi ini," kata wanita yang tidak ingin disebutkan namanya tersebut.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1770 seconds (0.1#10.140)