Ngumpet dari Barat, Kapal Pesiar Taipan Rusia Seharga Rp7,4 T Terlihat Menuju Korea

Jum'at, 16 Juni 2023 - 15:51 WIB
loading...
Ngumpet dari Barat, Kapal Pesiar Taipan Rusia Seharga Rp7,4 T Terlihat Menuju Korea
Kapal pesiar mewah atau Superyacht Nord seharga USD500 juta atau setara Rp7,4 triliun milik taipan Rusia Alexey Mordashov muncul kembali setelah sekitar delapan bulan menghindari sanksi Barat. Foto/Dok
A A A
MOSKOW - Kapal pesiar mewah atau Superyacht Nord seharga USD500 juta atau setara Rp7,4 triliun (Kurs Rp14.895 per USD) yang dimiliki oleh taipan Rusia Alexey Mordashov muncul kembali setelah sekitar delapan bulan menghindari sanksi Barat. Kali ini Superyacht itu terlihat menuju Busan di Korea Selatan atau Korsel .



Kapal sepanjang 465 kaki (142 meter) itu mulai mentransmisikan lokasinya lagi pada 12 Juni di Samudra Hindia, dekat pantai Indonesia, setelah berhenti menyiarkan keberadaannya tahun lalu dalam perjalanan ke Cape Town di Afrika Selatan.



Menjelang perjalanan itu, Nord membuat kejutan usai terlihat di Hong Kong pada bulan Oktober, memicu peringatan dari AS (Amerika Serikat) bahwa reputasi kota itu sebagai pusat keuangan internasional akan ternoda jika menawarkan tempat yang aman. Superyacht tersebut akan tiba di Busan pada 24 Juni, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg.

Seperti diketahui negara-negara Barat terus berupaya menyita aset miliarder Rusia setelah invasi ke Ukraina, termasuk lebih dari selusin kapal pesiar senilai beberapa miliar dolar. Superyacht lainnya milik Mordashov yakni Lady M telah disita di Italia pada Maret 2022, lalu.

Mordashov termasuk dalam enam warga terkaya Rusia dan pemegang saham terbesar di produsen baja Severstal PJSC. Namun Ia tidak mungkin berada di Nord karena, sang taipan akan tampil di forum ekonomi tahunan bersama Presiden Vladimir Putin di St. Petersburg.

Busan di ujung tenggara Semenanjung Korea yang menjadi tujuan Superyacht Nord, cukup mengejutkan. Hal itu mengingat bahwa Korea Selatan adalah sekutu Amerika dan mengatakan pihaknya mendukung sanksi terhadap Rusia. Seorang juru bicara Mordashov seperti dilansir Bloomberg menolak mengomentari pergerakan Nord.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1620 seconds (0.1#10.140)