Bos OJK Minta Dukungan Perusahaan Keuangan Global Pulihkan Ekonomi Indonesia
loading...
A
A
A
LONDON - Tahun ini forum Emerging Indonesia Financial Services Dialoque 2020 yang diselenggarakan oleh Global Indonesia Professionals’ Association (GIPA) dan menggandeng Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ini berhasil meyakinkan kalangan investor atas stabilitas sistem keuangan komplit dengan update terkini tentang paket stimulus keluaran OJK pada masa pandemi Covid-19 sejak bulan Maret yang lalu.
(Baca Juga: Bantuan OJK ke Pemerintah Soal Titip Uang Negara ke Himbara hingga BPD )
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dr. Wimboh Santoso, memberikan keynote speech dalam Emerging Indonesia Financial Services Dialogue 2020 yang dihadiri oleh 80 investor eksekutif dan direksi dari perusahaan global asal Inggris, Eropa (UE) dan Amerika Serikat (AS).
Forum ini dibuka oleh Steven Marcelino selaku Chairman GIPA yang menyampaikan apresiasi atas preswift response OJK dalam pengeluaran berbagai paket kebijakan yang disambut positif oleh perusahaan asing di perbankan, asuransi, dan juga pasar modal.
“Hari ini kita bisa mendengar langsung ajakan dari Ketua OJK agar perusahaan keuangan asing bisa turut berperan dalam pemulihan ekonomi di Indonesia” ungkap Steven yang menjabat sebagai Direktur Pasar Modal di Accenture London.
Forum ini di dukung oleh International Capital Market Association (ICMA), London Stock Exchange Group (LSEG), Prudential, Accenture, YIPA UK, Amcham, BritCham dan EuroCham Indonesia dalam keterangan persnya di Selasa (28/7/2020).
(Baca Juga: OJK Bareng BI dan Pemerintah Siap Hadir Hadapi Pandemi )
Sementara itu, Wimboh Santoso dalam pidatonya mengawali dengan paparan dampak pamdemi Covid-19 pada makroekonomi global dan domestik. Pandemic Covid-19 telah menekan cukup signifikan pertumbuhan ekonomi global dengan menciptakan supply dan demand shocks di berbagai sektor, bahkan berbagai lembaga memprediksikan terjadinya resesi global.
Tekanan ini juga dialami oleh Indonesia, namun Indonesia merupakan salah satu negara yang dampaknya diperkirakan manageable karena struktur ekonomi Indonesia yang tidak begitu bergantung pada aktivitas perdagangan global.
Pemulihan ekonomi Indonesia pun diprediksikan optimis terjadinya V-shaped recovery dikarenakan 80% perekonomian Indonesia ditopang oleh permintaan domestik. Indonesia juga berhasil naik peringkat menjadi ‘Upper-Middle Income Country’ menurut Bank Dunia pada bulan Juli ini.
(Baca Juga: Bantuan OJK ke Pemerintah Soal Titip Uang Negara ke Himbara hingga BPD )
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dr. Wimboh Santoso, memberikan keynote speech dalam Emerging Indonesia Financial Services Dialogue 2020 yang dihadiri oleh 80 investor eksekutif dan direksi dari perusahaan global asal Inggris, Eropa (UE) dan Amerika Serikat (AS).
Forum ini dibuka oleh Steven Marcelino selaku Chairman GIPA yang menyampaikan apresiasi atas preswift response OJK dalam pengeluaran berbagai paket kebijakan yang disambut positif oleh perusahaan asing di perbankan, asuransi, dan juga pasar modal.
“Hari ini kita bisa mendengar langsung ajakan dari Ketua OJK agar perusahaan keuangan asing bisa turut berperan dalam pemulihan ekonomi di Indonesia” ungkap Steven yang menjabat sebagai Direktur Pasar Modal di Accenture London.
Forum ini di dukung oleh International Capital Market Association (ICMA), London Stock Exchange Group (LSEG), Prudential, Accenture, YIPA UK, Amcham, BritCham dan EuroCham Indonesia dalam keterangan persnya di Selasa (28/7/2020).
(Baca Juga: OJK Bareng BI dan Pemerintah Siap Hadir Hadapi Pandemi )
Sementara itu, Wimboh Santoso dalam pidatonya mengawali dengan paparan dampak pamdemi Covid-19 pada makroekonomi global dan domestik. Pandemic Covid-19 telah menekan cukup signifikan pertumbuhan ekonomi global dengan menciptakan supply dan demand shocks di berbagai sektor, bahkan berbagai lembaga memprediksikan terjadinya resesi global.
Tekanan ini juga dialami oleh Indonesia, namun Indonesia merupakan salah satu negara yang dampaknya diperkirakan manageable karena struktur ekonomi Indonesia yang tidak begitu bergantung pada aktivitas perdagangan global.
Pemulihan ekonomi Indonesia pun diprediksikan optimis terjadinya V-shaped recovery dikarenakan 80% perekonomian Indonesia ditopang oleh permintaan domestik. Indonesia juga berhasil naik peringkat menjadi ‘Upper-Middle Income Country’ menurut Bank Dunia pada bulan Juli ini.