Laporan Pandawa Agri 2023 Dorong Transformasi Sektor Pertanian

Senin, 11 September 2023 - 13:29 WIB
loading...
Laporan Pandawa Agri 2023 Dorong Transformasi Sektor Pertanian
Pandawa Agri Indonesia (PAI) menyoroti dampak transformasi yang diciptakan perusahaan terhadap ekosistem petani swadaya di Mbay, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT). FOTO/dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Pandawa Agri Indonesia (PAI) perusahaan pertanian berbasis life-science yang berkomitmen memberikan dampak positif bagi pertanian dengan meluncurkan laporan dampak tahunan. Laporan tersebut menyoroti dampak transformasi yang diciptakan perusahaan terhadap ekosistem petani swadaya di Mbay, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Dalam laporan tersebut, PAI menyajikan bukti kuat atas dedikasinya dalam meningkatkan ekosistem petani melalui praktik pertanian yang berkelanjutan. Perusahaan ini secara konsisten terus menjalankan komitmennya dalam meningkatkan produktivitas dan penghidupan petani, serta memperkuat ketahanan petani terhadap perubahan iklim.

"Melalui laporan ini, kami ingin menunjukkan kemajuan, pencapaian, dan pembelajaran yang kami dapatkan selama menjalankan misi kami dalam memberdayakan petani padi di NTT dan mendorong praktik pertanian berkelanjutan yang adaptif terhadap perubahan iklim," kata Head of Smallholders Initiative PAI Faris Nurmianto dalam pernyataannya, Senin (11/9/2023).



Dia mengatakan sejak 2021, lebih dari 400 petani, dengan total lahan lebih dari 340 hektare, bergabung ke dalam ekosistem PAI. Pertumbuhan substansial ini menunjukkan upaya berkelanjutan perusahaan untuk terus mendukung perkembangan petani swadaya di Mbay.

"Dengan teknologi PPAI (Pendampingan Pandawa Agri Indonesia), produktivitas petani melonjak hingga empat kali lebih tinggi dibandingkan sebelumnya. Jika dibandingkan dengan metode pertanian konvensional, metode pertanian kami yang berfokus pada pertanian berkelanjutan menghasilkan tingkat produktivitas 25% lebih tinggi, sehingga semakin meningkatkan stabilitas keuangan petani dan kesejahteraan mereka," kata Faris.

Faris menambahkan peningkatan produktivitas pertanian dan pendapatan petani juga turut diiringi dengan peningkatan kualitas lingkungan. Hal ini dibuktikan oleh petani yang melaporkan adanya peningkatan kondisi kesehatan tanah pada lahan pertanian mereka.

"Teknologi PPAI dirancang tidak hanya untuk meningkatkan produktivitas, namun jugameningkatkan kualitas lingkungan dan ketahanan tanaman terhadap perubahan iklim. Pada musim tanam pertama di tahun ini, contohnya, curah hujan sangat tinggi dan serangan hama penyakit meningkat dari musim sebelumnya. Namun, rata-rata produktivitas petani kami meningkat hingga di angka 5,3 ton per hektar, di atas nilai rata-rata produktivitas nasional," ungkap Faris.

Dalam menjalankan ekosistem closed-loop ini, PAI bermitra dengan Rabo Foundation untuk memberikan pembiayaan yang terjangkau bagi para petani. Melalui kolaborasi ini, sebanyak 6,6 miliar rupiah telah disalurkan dalam bentuk pembiayaan terjangkau dan pembelian hasil panen. Investasi ini telah membekali petani dengan sumber daya yang dibutuhkan untuk meningkatkan praktik pertanian yang lebih ramah lingkungan, meningkatkan produktivitas, dan meningkatkan penghidupan mereka.

Investment Director ANGIN, perwakilan Rabo Foundation di Indonesia, Atika Benedikta menjelaskan bahwa tujuannya untuk mengurangi kerugian pascapanen, memperkuat rantai nilai, dan membantu petani kecil dalam menerapkan praktik pertanian berketahanan iklim selaras
dengan apa yang PAI lakukan.

"Kolaborasi dengan PAI ini memungkinkan kami untuk dapat memperluas dampak kami ke wilayah pedesaan dengan layanan finansial terbatas, sehingga pada akhirnya akan mendorong inklusi keuangan bagi petani di daerah terpencil," kata dia.

Selain Rabo Foundation, PAI bermitra dengan Asuransi ACA untuk menyediakan asuransi pertanian guna membekali petani dengan sarana yang diperlukan untuk memitigasi dampak perubahan iklim.

"Dalam upaya kolaboratif ini, asuransi pertanian dari ACA mendorong petani untuk menerapkan strategi manajemen risiko yang komprehensif dengan bimbingan asisten lapangan, sehingga memungkinkan mereka untuk secara efektif memitigasi risiko terkait serangan hama dan penyakit serta bencana alam," kata Jakub Nugraha, Product Owner, Asuransi ACA.

Jakub menambahkan asuransi berbasis indemnitas ini tidak hanya melindungi investasi pemberi pinjaman namun juga menjamin stabilitas pendapatan petani jika terjadi bencana yang diasuransikan.

"Skema ini tidak hanya memungkinkan pemberi pinjaman untuk memonitor kegiatan budidaya petani, namun juga mendorong penerapan praktik pertanian yang baik, yang pada akhirnya mendorong pertanian berkelanjutan, yang memberikan manfaat bagi seluruh pemangku kepentingan," kata dia.



Menurut Jakub, integrasi inovasi budidaya dan produk bioteknologi yang dijalankan oleh PAI merupakan bagian dari mitigasi risiko untuk membantu petani mengurangi risiko gagal panen dan memperkuat ketahanan petani terhadap risiko yang disebabkan oleh perubahan iklim. Berbagai bentuk kemitraan yang digagas PAI ini berhasil membantu pemerintah Nagekeo dalam meraih peringkat kedua dalam penghargaan nasional Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) untuk wilayah Indonesia Timur dari Bank Indonesia.

"Pendekatan komprehensif PAI terhadap setiap aspek pertanian, serta keterlibatan aktif mereka dalam kemitraan multi stakeholders, berperan penting dalam pencapaian kami dalam memperoleh penghargaan
TPID," ungkap Bupati Nagekeo Johanes Don Bosco Do.

Laporan dampak yang pertama kali dipresentasikan dalam Forum Investasi ASEAN 2023 ini menunjukkan dedikasi PAI terhadap pertanian berkelanjutan, kemitraan global, dan intervensi berdampak yang terus menciptakan perubahan signifikan dalam kehidupan petani swadaya. Laporan ini tidak hanya menekankan komitmen PAI terhadap misinya, namun juga menjadi bukti kekuatan transformatif dari pendekatan pertanian yang terintegrasi dan berbasis ilmu pengetahuan.
(nng)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1283 seconds (0.1#10.140)