9 Proyek KPBU Rp55 Triliun di IKN Sudah Dikantong, Siap Masuk Tahap Transaksi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Direktur Pembiayaan Otorita Ibu Kota Nusantara ( IKN ), Muhammad Naufal Aminudin mengatakan, ketertarikan investor dengan skema Kerjasama Pemerintah Badan Usaha (KPBU) cukup tinggi. Hingga saat ini Badan Otorita sudah kantongi nilai investasi sebesar Rp55 triliun untuk 9 proyek KPBU di IKN.
Naufal menilai saat ini investor memang lebih banyak yang berminat untuk melakukan investasi dengan skema KPBU karena mampu berbagi risiko dengan Pemerintah. Sehingga investor tidak harus menanggung risiko investasi sendiri.
"Total secara keseluruhan indikasi investasi melalui skema KPBU Rp55 triliun, ini nilai yang cukup signifikan sebenarnya, dan ini akan bertambah dari waktu ke waktu karena hingga saat ini investor yang tertarik untuk berinvestasi dengan skema KPBU ini relatif sangat besar," ujar Naufal dalam acara Sosialisasi UU No.21 tentang IKN secara virtual, Senin (12/11/2023).
Lebih lanjut, Naufal menjelaskan 9 proyek KPBU senilai Rp55 triliun yang akan dibangun di IKN meliputi, Summarecon membangun 6 tower atau 252 unit rusun untuk ASN, Konsorsium Nusantara membangun 155 tower rusun, Trinitiland membangun 8 tower atau 208 unit rusun, Nindya Karya membangun 8 tower atau 266 unit, Intiland membangun 41 tower dan 109 unit rumah tapak.
Kemudian ada Maxim membangun 10 tower atau 644 unit rusun, IJN membangun 20 tower atau 1078 unit rusun, Rockfields membangun 3 tower dan 30 unit rumah tapak, Ciputra membantu 10 tower atau setara 720 unit rusun dan 20 unit rumah tapak, serta yang baru ada Cikal yang akan membangun sekolah dengan menjalin skema KPBU.
"Ini progres pembangunan infrastruktur dengan skema KPBU, ini yang khusus untuk ASN sudah ada 9 proyek KPBU yang berasal dari dalam dan luar negeri, ini secara proses masuk FS (studi kelayakan) untuk kemudian masuk tahap transaksi," sambungnya.
Pada kesempatan yang sama, Deputi Bidang Sarana dan Prasarana OIKN, Silvia Halim menambahkan, kebutuhan hunian di IKN kedepannya kedepan memang sangat banyak melihat peoyeksi pertumbuhan populasi di IKN. Pada tahap awal hingga 2025 mendatang diproyeksikan jumlah populasi di IKN tembus 500-900 ribu orang, bahkan hingga 2045 jumlah populasinya diperkirakan mencapai 1,9 juta orang.
"Ini sangat dibutuhkan sekali perumahan dan hunian, yang saat ini sudah dalam tahap persiapan dan pembangunan oleh APBN ada 47 tower, dan oleh kpbu ada 166 tower. Ini memang menunjukkan betapa butuhnya percepatan dalam penyediaan hunian di IKN," pungkasnya.
Naufal menilai saat ini investor memang lebih banyak yang berminat untuk melakukan investasi dengan skema KPBU karena mampu berbagi risiko dengan Pemerintah. Sehingga investor tidak harus menanggung risiko investasi sendiri.
"Total secara keseluruhan indikasi investasi melalui skema KPBU Rp55 triliun, ini nilai yang cukup signifikan sebenarnya, dan ini akan bertambah dari waktu ke waktu karena hingga saat ini investor yang tertarik untuk berinvestasi dengan skema KPBU ini relatif sangat besar," ujar Naufal dalam acara Sosialisasi UU No.21 tentang IKN secara virtual, Senin (12/11/2023).
Lebih lanjut, Naufal menjelaskan 9 proyek KPBU senilai Rp55 triliun yang akan dibangun di IKN meliputi, Summarecon membangun 6 tower atau 252 unit rusun untuk ASN, Konsorsium Nusantara membangun 155 tower rusun, Trinitiland membangun 8 tower atau 208 unit rusun, Nindya Karya membangun 8 tower atau 266 unit, Intiland membangun 41 tower dan 109 unit rumah tapak.
Kemudian ada Maxim membangun 10 tower atau 644 unit rusun, IJN membangun 20 tower atau 1078 unit rusun, Rockfields membangun 3 tower dan 30 unit rumah tapak, Ciputra membantu 10 tower atau setara 720 unit rusun dan 20 unit rumah tapak, serta yang baru ada Cikal yang akan membangun sekolah dengan menjalin skema KPBU.
"Ini progres pembangunan infrastruktur dengan skema KPBU, ini yang khusus untuk ASN sudah ada 9 proyek KPBU yang berasal dari dalam dan luar negeri, ini secara proses masuk FS (studi kelayakan) untuk kemudian masuk tahap transaksi," sambungnya.
Pada kesempatan yang sama, Deputi Bidang Sarana dan Prasarana OIKN, Silvia Halim menambahkan, kebutuhan hunian di IKN kedepannya kedepan memang sangat banyak melihat peoyeksi pertumbuhan populasi di IKN. Pada tahap awal hingga 2025 mendatang diproyeksikan jumlah populasi di IKN tembus 500-900 ribu orang, bahkan hingga 2045 jumlah populasinya diperkirakan mencapai 1,9 juta orang.
"Ini sangat dibutuhkan sekali perumahan dan hunian, yang saat ini sudah dalam tahap persiapan dan pembangunan oleh APBN ada 47 tower, dan oleh kpbu ada 166 tower. Ini memang menunjukkan betapa butuhnya percepatan dalam penyediaan hunian di IKN," pungkasnya.
(akr)