Deretan Negara dengan Ekonomi Terbesar yang Terkena Resesi

Selasa, 27 Februari 2024 - 14:32 WIB
loading...
Deretan Negara dengan...
Perlambatan ekonomi pasca pandemi Covid-19 diramalkan masih akan berlanjut di sepanjang tahun 2024. Berikut deretan negara dengan ekonomi terbesar yang terkena resesi di awal 2024. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Ekonomi global saat ini masih penuh ketidakpastian, dimana Dana Moneter Internasional (IMF) mencatat, perlambatan ekonomi pasca pandemi Covid-19 masih akan berlanjut di sepanjang tahun 2024. Jepang dan Inggris, dua negara industri maju anggota G-7, sudah masuk zona resesi .



Masih menurut IMF, kecenderungan melambannya pertumbuhan ekonomi juga masih akan terjadi di beberapa negara lain, termasuk China dan Amerika Serikat (AS). Tahun ini, IMF memperkirakan ekonomi AS hanya tumbuh 1,6% atau turun dari pertumbuhan 2023 yang 2%.

Sedangkan ekonomi China per 2024 diperkirakan tumbuh 4,5% atau turun dari pertumbuhan 2023 yang tercatat lima persen. Selain itu Bank Sentral Jerman, Deutsche Bundesbank dalam laporan bulanan memprediksi perekonomian Jerman dibayangi resesi karena permintaan eksternal yang melemah, konsumen lebih berhati-hati dan investasi dalam negeri terhambat tingginya biaya pinjaman.



Kecenderungan perekonomian global yang sedang tidak baik-baik saja saat ini hendaknya diwaspadai. Apalagi ketika perekonomian Jepang dan Inggris sudah masuk zona resesi.

Berikut deretan negara dengan ekonomi terbesar yang terkena resesi di awal 2024.

1. Jepang


Karena dua kuartal berturut-turut tumbuh negatif, Jepang secara teknis telah resmi masuk zona resesi. Perekonomian Jepang dilaporkan alami kontraksi (penurunan) 0,4% pada kuartal IV 2023, setelah sebelumnya mengalami kontraksi 3,3% pada kuartal III 2023.

Selain inflasi yang relatif tinggi, faktor lain yang menyebabkan menurunnya kinerja perekonomian Jepang adalah terus melemahnya konsumsi dalam negeri.

2. Inggris


Perekonomian Inggris juga dilaporkan alami kontraksi pada kuartal III dan IV tahun 2023. Ekonomi Inggris mengalami kesulitan untuk pulih dari dampak yang disebabkan oleh Pandemi Covid-19, terutama karena naiknya harga energi. Terpantau banyak laporan tentang meningkatnya jumlah warga miskin di Inggris.

Inggris berada dalam resesi jika PDB turun selama dua periode tiga bulan berturut-turut – yang dikenal sebagai triwulan. Angka terbaru menunjukkan bahwa perekonomian menyusut 0,3% antara Oktober dan Desember 2023.

Hal ini terjadi setelah sebelumnya juga terjadi penurunan sebesar 0,1% antara bulan Juli dan September dan berarti perekonomian mengalami resesi pada akhir tahun 2023.

Resesi terakhir dirasakan Inggris terjadi pada tahun 2020 lalu, saat puncak pandemi virus corona. Penurunan tersebut hanya berlangsung selama enam bulan, meskipun ada penurunan sebesar 20,4% yang tercatat antara bulan April dan Juni 2020, dimana merupakan penurunan terbesar yang pernah tercatat.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2083 seconds (0.1#10.140)