Jelang Jokowi Naik Podium, Rupiah Diramal Melempem
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menjelang Presiden Joko Widodo membacakan nota keuangan hari ini, nilai tukar rupiah diramal bakal melempem. Jika ramalan itu kejadian, maka akan membuat rupiah terus berada dalam zona tak nyaman. Pasalnya, pada penutupan perdagangan kemarin di pasar spot, mata uang Garuda terpleset sebesar 15 poin atau 0,1% ke posisi Rp14.775.
Pelemehan rupiah hari ini disebabkan berlanjutnya kekhawatiran pasar atas, salah satunya, peningkatan kasus Covid di Tanah Air. Sengkarut hubungan antara China dan Amerika juga bakal memengaruhi pergerakan rupiah. ( Baca juga: Presiden Jokowi Tiba di Kompleks Parlemen Mengenakan Pakaian Adat )
Ditambah lagi kemungkinan perekonomian nasional didera resesi. Sebab, sejumlah analis, bahkan pejabat, sudah menyatakan bahwa pada kuartal III besok pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa minus hingga 2%.
"Potensi resesi di Indonesia yang diperkirakan banyak analis menjadi faktor penekan," kata Ariston, Kepala Riset Monex Investindo Futures Aristo, di Jakarta, Jumat (14/8/2020).
Dia melanjutkan dari eksternal, selain sengkarut China-AS, paket stimulus Amerika yang masih belum disetujui dan indikasi pemulihan ekonomi yang lambat juga bisa menjerembabkan nilai tukar rupiah.
"Potensi pergerakan rupiah di kisaran 14.700-14.850," katanya.
Lihat Juga: Wapres Ma'ruf soal Nilai Tukar Rupiah terhadap Dollar Melemah: Intervensi Terus Dilakukan
Pelemehan rupiah hari ini disebabkan berlanjutnya kekhawatiran pasar atas, salah satunya, peningkatan kasus Covid di Tanah Air. Sengkarut hubungan antara China dan Amerika juga bakal memengaruhi pergerakan rupiah. ( Baca juga: Presiden Jokowi Tiba di Kompleks Parlemen Mengenakan Pakaian Adat )
Ditambah lagi kemungkinan perekonomian nasional didera resesi. Sebab, sejumlah analis, bahkan pejabat, sudah menyatakan bahwa pada kuartal III besok pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa minus hingga 2%.
"Potensi resesi di Indonesia yang diperkirakan banyak analis menjadi faktor penekan," kata Ariston, Kepala Riset Monex Investindo Futures Aristo, di Jakarta, Jumat (14/8/2020).
Dia melanjutkan dari eksternal, selain sengkarut China-AS, paket stimulus Amerika yang masih belum disetujui dan indikasi pemulihan ekonomi yang lambat juga bisa menjerembabkan nilai tukar rupiah.
"Potensi pergerakan rupiah di kisaran 14.700-14.850," katanya.
Lihat Juga: Wapres Ma'ruf soal Nilai Tukar Rupiah terhadap Dollar Melemah: Intervensi Terus Dilakukan
(uka)