75 Tahun Merdeka, Ekonom Titip 10 Masalah Ekonomi Ini
loading...
A
A
A
4. Daya saing investasi
Indonesia sebagai negara tujuan investasi langsung (foreign direct investment/FDI) dinilai masih belum menarik. Dalam tiga tahun terakhir ini peringkat Indonesia terus turun. Selain itu jumlah perusahaan di Indonesia juga mulai berkurang.
"Investasi perlu ditingkatkan karena kita tahu daya saing invetasi kita masih rendah. Kalau investasi meningkat pertumbuhan ekonomi juga terdongkrak," jelas Ekonom Indef Bhima Yudistira.
5. Kualitas sumber daya manusia
Peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) merupakan kunci dalam memajukan Indonesia, selain percepatan pembangunan dalam bidang ekonomi dan infrastruktur.
Ekonom Center of Reform on Economic (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet mengatakan, peningkatan kualitas SDM ini adalah fokus utama Indonesia dalam beberapa tahun ke depan. Pasalnya, Indonesia harus dapat memanfaatkan periode bonus demografi pada 2030-2040 mendatang.
"Jangan sampai bonus demografi berubah menjadi bencana demografi karena tidak optimalnya pemerintah dalam mempersiapkan strategi. Saya kira dalam jangka panjang, pekerjaan rumah meningkatkan kualitas SDM merupakan hal esensial yang perlu diperhatikan pemerintah," tegasnya.
6. Pertumbuhan ekonomi
Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, ekonomi nasional mengalami penyusutan atau kontraksi pada triwulan kedua, yakni minus 5,32%. Kontraksi ini lebih besar dari prediksi pemerintah dan Bank Indonesia (BI) yang masing-masing memprediksi PDB triwulan II sebesar -3,8% dan -4,8%.
"Memperbaiki ekonomi artinya tidak hanya sekadar mengejar tingginya pertumbuhan ekonomi, namun juga kualitasnya," ujar Ekonom CORE Yusuf Rendy mengingatkan.
7. Ancaman Resesi
Ancaman resesi ekonomi pada tahun ini semakin santer setelah negara-negara maju di dunia mengonfirmasi masuk dalam krisis tersebut akibat pandemi Covid-19. Teranyar, Malaysia mengonfimrasi terjadinya resesi setelah ekonominya anjlok dua periode berturut.
(Baca Juga: Ekonom: Secara Teknikal Indonesia Sudah Masuk Resesi)
Direktur Eksekutif Indef Tauhid Ahmad mengatakan, ada sejumlah langkah yang perlu dilakukan pemerintah untuk menghindari resesi. Pertama, keseriusan dan ketegasan dalam menangani pandemi Covid-19. "Pemerintah harus serius dan tegas dalam melakukan tracing, testing, isolating dan curing," tuturnya.
Indonesia sebagai negara tujuan investasi langsung (foreign direct investment/FDI) dinilai masih belum menarik. Dalam tiga tahun terakhir ini peringkat Indonesia terus turun. Selain itu jumlah perusahaan di Indonesia juga mulai berkurang.
"Investasi perlu ditingkatkan karena kita tahu daya saing invetasi kita masih rendah. Kalau investasi meningkat pertumbuhan ekonomi juga terdongkrak," jelas Ekonom Indef Bhima Yudistira.
5. Kualitas sumber daya manusia
Peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) merupakan kunci dalam memajukan Indonesia, selain percepatan pembangunan dalam bidang ekonomi dan infrastruktur.
Ekonom Center of Reform on Economic (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet mengatakan, peningkatan kualitas SDM ini adalah fokus utama Indonesia dalam beberapa tahun ke depan. Pasalnya, Indonesia harus dapat memanfaatkan periode bonus demografi pada 2030-2040 mendatang.
"Jangan sampai bonus demografi berubah menjadi bencana demografi karena tidak optimalnya pemerintah dalam mempersiapkan strategi. Saya kira dalam jangka panjang, pekerjaan rumah meningkatkan kualitas SDM merupakan hal esensial yang perlu diperhatikan pemerintah," tegasnya.
6. Pertumbuhan ekonomi
Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, ekonomi nasional mengalami penyusutan atau kontraksi pada triwulan kedua, yakni minus 5,32%. Kontraksi ini lebih besar dari prediksi pemerintah dan Bank Indonesia (BI) yang masing-masing memprediksi PDB triwulan II sebesar -3,8% dan -4,8%.
"Memperbaiki ekonomi artinya tidak hanya sekadar mengejar tingginya pertumbuhan ekonomi, namun juga kualitasnya," ujar Ekonom CORE Yusuf Rendy mengingatkan.
7. Ancaman Resesi
Ancaman resesi ekonomi pada tahun ini semakin santer setelah negara-negara maju di dunia mengonfirmasi masuk dalam krisis tersebut akibat pandemi Covid-19. Teranyar, Malaysia mengonfimrasi terjadinya resesi setelah ekonominya anjlok dua periode berturut.
(Baca Juga: Ekonom: Secara Teknikal Indonesia Sudah Masuk Resesi)
Direktur Eksekutif Indef Tauhid Ahmad mengatakan, ada sejumlah langkah yang perlu dilakukan pemerintah untuk menghindari resesi. Pertama, keseriusan dan ketegasan dalam menangani pandemi Covid-19. "Pemerintah harus serius dan tegas dalam melakukan tracing, testing, isolating dan curing," tuturnya.