Dihantam Badai Pandemi, UMKM Diyakini Cepat Pulih

Selasa, 18 Agustus 2020 - 08:35 WIB
loading...
A A A
Kemudian untuk stimulus belanja Imbal Jasa Penjaminan dan Penjaminan Kredit Modal Kerja, pemerintah telah mengalokasikan penjaminan kepada Jamkrindo dan Askrindo dengan besaran Rp1 triliun. Sementara terkait stimulus PPh Final UMKM Ditanggung Pemerintah (DTP) memiliki target UMKM sebanyak 2,31 juta Wajib Pajak (WP). Per 3 Agustus telah ada realisasi sebesar Rp200 miliar dari 205.200 debitur.

Di sisi lain, realisasi dari stimulus pembiayaan investasi kepada koperasi melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir-Koperasi dan UMKM (LPDB-KUMKM) per 3 Agustus 2020 telah cair seluruh dana dari alokasi yang dianggarkan sebesar Rp1 triliun. (Baca juga: Putin Mengaku Siap Kirim Tentara Rusia ke Belarusia)

Pemerintah juga terus memberikan dukungan tambahan kepada UMKM melalui kebijakan KUR khusus selama masa pandemi. Tambahan subsidi bunga/margin KUR, penundaan angsuran pokok, dan relaksasi ketentuan restrukturisasi KUR telah diberikan kepada penerima KUR.

Calon penerima KUR juga telah menerima fasilitas kemudahan berupa relaksasi pemenuhan persyaratan administrasi dalam proses pengajuan KUR dan relaksasi pemenuhan berupa penundaan sementara penyampaian dokumen administrasi.

Sebagai upaya meningkatkan kemampuan usaha dan pemasaran produk UMKM , pemerintah pun memberikan beberapa program antara lain Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia dan Bantuan Produktif (Modal Kerja) bagi Pelaku Usaha Mikro.

Selain itu, sebagai upaya meningkatkan kemampuan usaha mikro, pemerintah saat ini sedang menyiapkan program untuk 12 juta pelaku usaha mikro yang tidak sedang menerima kredit perbankan dengan nilai bantuan Rp2,4 juta. (Lihat videonya: Bakso Merah Putih Hidangan Menyambut Hari Kemerdekaan)

Meski menjadi sektor yang paling berdarah-darah saat pandemi ini, UMKM merupakan sektor yang mudah beradaptasi. Dibandingkan dengan perusahaan, variabel bisnis UMKM cenderung lebih sederhana. Hal ini yang membuat bisnis UMKM menjadi cepat bangkit dibandingkan perusahaan yang perlu mempertimbangkan banyak aspek.

“Jadi, mereka cepat sekali kena hit pada situasi saat ini, tetapi juga cepat pulih. Setelah pelonggaran pun kelihatan UMKM mulai bergerak. Artinya, mereka sudah mulai melakukan banyak kegiatan utamanya, yakni perdagangan,” ujar Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad. (Oktiani Endarwati)
(ysw)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1660 seconds (0.1#10.140)