Rupiah Ambruk ke Rp16.420 per USD, Jokowi Kumpulkan Menteri Sore Ini

Kamis, 20 Juni 2024 - 17:56 WIB
loading...
Rupiah Ambruk ke Rp16.420...
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumpulkan para menteri untuk membahas nasib nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) yang sudah menyentuh Rp16.400 per USD. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumpulkan para menteri untuk membahas nasib nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) yang sudah menyentuh Rp16.400 per USD. Sebagai informasi hingga akhir sesi perdagangan hari ini, kurs rupiah masih tidak berdaya di posisi Rp16.454 per USD.



Pantauan di lokasi, nampak Menteri Keuangan Sri Mulyani tiba di Kompleks Istana Kepresidenan untuk menghadiri rapat terbatas mengenai kenaikan kurs dollar.

"Iya (pembahasan nilai tukar rupiah terhadap dollar)," kata Menkeu Sri Mulyani di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (20/6/2024).



Beberapa menteri dan kepala lembaga juga telah hadir di antaranya Menteri koordinator (Menko) Perekonomian, Airlangga Hartarto, Kepala Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar, Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa, dan Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo.

Sebelumnya Gubernur BI, Perry Warjiyo mengaku, optimistis bahwa nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat atau USD bakal kembali menguat.

"Apakah BI masih meyakini rupiah ke depan menguat? Yes. Fundamentalnya akan menguat, tapi dari gerakan bulan ke bulan, faktor-faktor informasi dan sentimen akan membuat volatilitas naik turun," ungkap Perry dalam Konferensi Pers Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI Juni 2024 di Jakarta, hari ini.

Lantas, dia pun menyebut bahwa ada obat yang disiapkan oleh BI. "Lalu obatnya bagaimana? Jamunya apa? Di moneter, ada tiga instrumen. Satu intervensi, kedua menaikkan suku bunga SRBI, dan yang ketiga adalah BI rate," tambah Perry.

Sekarang ini, BI telah mengombinasikan intervensi dengan memperkuat operasi moneter yang pro-market yang kemudian dioptimalisasi. Penggunaan instrumen SRBI (Sekuritas Rupiah BI) untuk melakukan operasi pro-market di pasar dan menarik lebih banyak aliran modal asing supaya masuk dan menambah supply.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2299 seconds (0.1#10.140)