Indef: 79% Netizen Anggap Kenaikan Utang Negara sebagai Beban

Kamis, 04 Juli 2024 - 16:58 WIB
loading...
Indef: 79% Netizen Anggap...
Sebanyak 79% netizen Indonesia kompak menganggap, kenaikan utang negara sebagai beban. Pembangunan IKN dinilai netizen menjadi proyek pemerintah yang paling membebani. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Sebanyak 79% netizen Indonesia kompak menganggap, bahwa kenaikan utang negara sebagai beban. Hal ini terungkap dalam survei yang dilakukan oleh Institute for Development of Economics and Finance (Indef) .

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat posisi utang pemerintah hingga akhir Mei 2024 mencapai Rp8.353,02 triliun. Angka ini naik Rp14,59 triliun dibandingkan April 2024 yang tercatat Rp8.338,43 triliun.



Direktur Pengembangan Big Data Indef, Eko Listiyanto menyebutkan, mayoritas netizen menganggap kenaikan utang sebagai beban lantaran banyak digunakan untuk proyek yang dinilai non prioritas dan tidak menguntungkan.

Menurutnya, para netizen juga menilai naiknya utang secara tak langsung membuat harga-harga naik, seiring dengan kenaikan rasio pajak sehingga mereka menuntut agar masalah hutang menjadi perhatian Pemerintah.

"79% dari 22 ribu perbincangan di media sosial menganggap kenaikan hutang sebagai beban dengan berbagai macam komen komennya. Artinya dengan situasi sekarang dan tahun depan utang kita cukup besar perlu menjadi concern Pemerintah," kata Eko, Kamis (4/7/2024).



Lebih lanjut Eko mengatakan, bahwa Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dinilai netizen menjadi proyek pemerintah yang paling membebani utang. Hal ini dikarenakan pembangunan IKN yang berskala besar dan tak sedikit meragukan proyek tersebut akan gagal yang akhirnya jadi beban keuangan negara.

Walaupun secara proporsional IKN bukan yang terbesar dalam konteks utang, tapi menjadi sorotan para netizen. Dikatakan Eko, ini karena netizen melihat tidak ada investor yang masuk sehingga mereka khawatir akan keberlanjutannya.

"Di sisi lain, juga ada soal KCIC (Kereta Cepat Indonesia China) yang dinilai susah mendapatkan untung," tambahnya.

Meski mayoritas netizen menganggap utang negara sebagai beban, namun tetap ada netizen yang menyatakan bahwa utang negara tetap memberikan manfaat yang bisa dirasakan. Eko mengungkap, setidaknya ada 21% netizen yang menyebut demikian.

"Tapi ada 21% itu menyatakan manfaat, seperti pembangunan infrastruktur, jalan tol, itu sebagai bagian dari hasil kita menambah hutang. Itu sisi positifnya," jelasnya.

Untuk diketahui, hasil survei diperoleh dari perolehan data dari 18,997 akun media sosial dengan 22.189 perbincangan pada 15 Juni hingga 1 Juli 2024. Selain itu juga dari keywords utang negara dicari lebih dari 218.000 kali di google pada 19 Juni hingga 1 Juli 2024.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Indonesia Jadi Korban...
Indonesia Jadi Korban Perang Dagang Trump, Kenyataan Pahit Ancam Ekonomi RI
Tarif Trump Ancam Ekonomi...
Tarif Trump Ancam Ekonomi Indonesia, Bisa Jadi Malapetaka Nasional
Trump Umumkan Tarif...
Trump Umumkan Tarif Semua Barang Impor ke AS, Indonesia Kena 32%
Utang Bengkak Lebih...
Utang Bengkak Lebih Rp596.880 Triliun, Amerika Akan Segera Bangkrut?
Prabowo: Fundamental...
Prabowo: Fundamental Ekonomi Kita Kuat, Harga-harga Sembako Terkendali
Makin Suram, OECD Pangkas...
Makin Suram, OECD Pangkas Proyeksi Ekonomi Indonesia Jadi 4,9% di 2025
IHSG Suram, Analis:...
IHSG Suram, Analis: Investor Khawatir dengan Ekonomi RI dan Pasar Keuangan
Awan Gelap Ekonomi RI,...
Awan Gelap Ekonomi RI, Mayoritas Para Ahli Sepakat Memburuk dari 3 Bulan Lalu
Utang Luar Negeri Indonesia...
Utang Luar Negeri Indonesia Naik Jadi USD427,5 Miliar per Januari 2025
Rekomendasi
Prabowo Bertemu 7 Jurnalis,...
Prabowo Bertemu 7 Jurnalis, Apa yang Dibicarakan?
Piala Asia U-17: Pelatih...
Piala Asia U-17: Pelatih Yaman U-17 Buta Kekuatan Timnas Indonesia U-17
Demo Menentang Trump...
Demo Menentang Trump Digelar di Penjuru Dunia, Ada Berlin, Frankfurt, Paris, dan London
Berita Terkini
Mengakali Tarif Impor...
Mengakali Tarif Impor Terbaru Trump, Industri Tekstil Sebut Bisa dengan Kapas
3 jam yang lalu
AS Pasar Utama Ekspor...
AS Pasar Utama Ekspor Mebel Indonesia, Tarif Terbaru Trump Bisa Berdampak Buruk
5 jam yang lalu
Awasi Efek Lanjutan...
Awasi Efek Lanjutan Tarif AS, Baja Impor Bisa Membanjiri Pasar RI
6 jam yang lalu
Pemimpin ASEAN Bersatu...
Pemimpin ASEAN Bersatu Respons Tarif Impor Terbaru AS
6 jam yang lalu
Respons Tarif Trump...
Respons Tarif Trump Terbaru, Industri Galangan Kapal Butuh Kebijakan Impor Friendly
7 jam yang lalu
Pembayaran Retribusi...
Pembayaran Retribusi Jakarta Kini Bisa Lewat Aplikasi, QRIS dan Gerai Ritel
8 jam yang lalu
Infografis
Ini 3 Negara Musuh AS...
Ini 3 Negara Musuh AS yang Tidak Terkena Tarif Impor Trump
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved