Kepercayaan Meningkat Sayap Maskapai Kembali Mengepak
loading...
A
A
A
Terus tumbuhnya traffic penumpang sejak Mei hingga pertengahan Agustus juga turut dirasakan operator bandara di Indonesia bagian timur, yakni PT Angkasa Pura I (Persero). Menurut Direktur Utama PT Angkasa Pura I Faik Fahmi, hal ini semakin menumbuhkan optimisme kebangkitan industri aviasi. “Angkasa Pura I juga konsisten menerapkan protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19 yang ketat sehingga diharapkan masyarakat tidak perlu khawatir untuk melakukan perjalanan udara,” ucap Faik Fahmi. (Baca juga: Zulhas Sebut Gaya Kepemimpinan Amien Rais Ibarat Pesawat)
Selain konsistensi menerapkan protokol kesehatan di bandara, lanjut Faik Fahmi, Angkasa Pura I juga melakukan upaya lain untuk memudahkan dan menambah kenyamanan masyarakat melakukan perjalanan udara seperti penyediaan fasilitas rapid test di 11 bandara dan penambahan jam operasional bandara.
“Melalui berbagai upaya tersebut dan rencana penghapusan surat keterangan hasil rapid test nonreaktif sebagai syarat melakukan perjalanan, kami berharap dan optimistis traffic penumpang pesawat akan terus meningkat sehingga industri penerbangan lekas kembali pulih,” ucap Faik Fahmi.
Pengamat industri penerbangan , Alvin Lie menyebut rapid test tidak perlu untuk jadi syarat terbang. Agar penumpang aman, cukup protokol kesehatan ditegakkan di pesawat. Menurutnya, sudah saatnya pemerintah meninjau kembali tentang syarat sertifikat rapid test-swab test sebagai syarat untuk terbang karena syarat tersebut tidak diperlukan di negara lain.
“Sudah saatnya segera meninjau kembali apakah masih diperlukan syarat sertifikat rapid test-swab test untuk terbang. Di negara-negara lain itu tidak diberlakukan syarat demikian untuk penerbangan dalam negeri. Syarat tersebut hanya untuk penerbangan internasional. Alangkah baiknya kita juga melakukan,” kata Alvin.
Dengan melihat sejumlah strategi stakeholder tersebut, INACA optimistis jumlah penumpang pesawat bisa meningkat di semester II/2020. Asosiasi usaha penerbangan nasional tersebut bahkan menargetkan pertumbuhan sebesar 20 juta penumpang pada semester kedua tahun ini. (Lihat videonya: Pelaku Ganjal ATM Babak Belur Dihakimi Massa di Banten)
“Harapan kami di semester kedua jumlah penumpang pesawat bisa sampai 20 juta lagi dengan melakukan safe campaign. Karena dengan meningkatnya jumlah penumpang pesawat, maka industri pariwisata dan masyarakat yang hidup dari sektor tersebut bisa terbantu,” kata Ketua Umum INACA Denon. (Aditya Pratama/Heru Febrianto)
Selain konsistensi menerapkan protokol kesehatan di bandara, lanjut Faik Fahmi, Angkasa Pura I juga melakukan upaya lain untuk memudahkan dan menambah kenyamanan masyarakat melakukan perjalanan udara seperti penyediaan fasilitas rapid test di 11 bandara dan penambahan jam operasional bandara.
“Melalui berbagai upaya tersebut dan rencana penghapusan surat keterangan hasil rapid test nonreaktif sebagai syarat melakukan perjalanan, kami berharap dan optimistis traffic penumpang pesawat akan terus meningkat sehingga industri penerbangan lekas kembali pulih,” ucap Faik Fahmi.
Pengamat industri penerbangan , Alvin Lie menyebut rapid test tidak perlu untuk jadi syarat terbang. Agar penumpang aman, cukup protokol kesehatan ditegakkan di pesawat. Menurutnya, sudah saatnya pemerintah meninjau kembali tentang syarat sertifikat rapid test-swab test sebagai syarat untuk terbang karena syarat tersebut tidak diperlukan di negara lain.
“Sudah saatnya segera meninjau kembali apakah masih diperlukan syarat sertifikat rapid test-swab test untuk terbang. Di negara-negara lain itu tidak diberlakukan syarat demikian untuk penerbangan dalam negeri. Syarat tersebut hanya untuk penerbangan internasional. Alangkah baiknya kita juga melakukan,” kata Alvin.
Dengan melihat sejumlah strategi stakeholder tersebut, INACA optimistis jumlah penumpang pesawat bisa meningkat di semester II/2020. Asosiasi usaha penerbangan nasional tersebut bahkan menargetkan pertumbuhan sebesar 20 juta penumpang pada semester kedua tahun ini. (Lihat videonya: Pelaku Ganjal ATM Babak Belur Dihakimi Massa di Banten)
“Harapan kami di semester kedua jumlah penumpang pesawat bisa sampai 20 juta lagi dengan melakukan safe campaign. Karena dengan meningkatnya jumlah penumpang pesawat, maka industri pariwisata dan masyarakat yang hidup dari sektor tersebut bisa terbantu,” kata Ketua Umum INACA Denon. (Aditya Pratama/Heru Febrianto)
(ysw)