Memperkuat Ketahanan Pangan dan Ekonomi Rakyat Melalui Perikanan Tangkap dan Budidaya

Jum'at, 30 Agustus 2024 - 23:08 WIB
loading...
A A A
Bantuan peralatan itu, selain untuk pemberdayaan dan peningkatan kapasitas daya tangkap nelayan, juga untuk mendorong peningkatan ekonomi nelayan. Bantuan yang disalurkan melalui koperasi rakyat itu berupa alat tangkap jaring dan handline, serta coolbox.

Kawasan perairan Sorong merupakan kawasan penangkapan ikan yang potensial dengan jumlah yang berlimpah. Karenanya, KKP menilai, perlu sebuah fasilitas memadai untuk mendukung potensi penangkapan yang tentunya berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat nelayan.

Selain melalui perikanan tangkap, ikhtiar untuk mencapai ketahanan pangan juga dilakukan melalui perikanan budidaya. Salah satunya melalui program Smart Fishery Village. (SFV). Iim Gala Permana pembudidaya ikan nila di Banjarwaru, Ciamis, Jawa Barat kepada SINDOnews mengatakan, Kampung Nila, saat ini menjadi salah satu pilot project keberhasilan perikanan budidaya.

Sejak 2022, produktivitas ikan nila budidaya di daerah ini meningkat empat kali lipat. Hal itu tercapai karena didukung program Smart Fisheries Village dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Dengan adanya Smart Fisheries Village (SFV) kegiatan budidaya ikan Nila menjadi terprogram.

“Sekarang panen sudah tiga kuintal per siklus per kolam. Jadi per kolam bisa menghasilkan sembilan kuintal per tahun, bahkan ada yang mencapai 1,2 ton,” paparnya. Dengan jumlah kolam budidaya mencapai 100 kolam, volume ikan Nila yang dihasilkan mencapai 90 ton per tahun.

Dengan harga jual di kawasan itu yang mencapai Rp33.000 per kilogram, omzet budidaya ikan Nila di desa Kawali mencapai Rp2,97 miliar per tahun. “Memang sejak ada SFV, kesejahteraan masyarakat meningkat tajam,” lanjutnya. Saat ini, permintaan pasar dunia terhadap ikan nila diperkirakan menembus USD14,4 miliar atau sekitar Rp230 triliun.

Perkuat Kolaborasi dan Sinergi

Untuk memaksimalkan potensi sektor perikanan yang berkaitan langsung dengan ketahanan pangan, pemerintah melalui KKP didorong untuk menerbitkan regulasi yang memungkinkan para nelayan tradisional untuk bisa berkolaborasi dengan perusahaan pengolahan ikan modern. “Dengan adanya regulasi itu, maka para nelayan bisa memiliki akses yang luas,” tegas pakar maritim Dr Marcellus Jayawibawa.

Menurut dia, sektor perikanan memang menjadi salah satu penyokong dalam pecapaian ketahan pangan. Terlebih di kawasan Indonesia timur, jumlah sumber daya ikan sangat melimpah. Di kawasan Sorong misalnya, dengan perairan laut yang sangat luas sebagai perairan penyangga, sumber daya perikanan dan kelautan berlimpah ruah. Namun pemanfaatannya belum optimal. Hal ini menunjukkan bahwa sumberdaya perikanan dan kelautan masih sangat memungkinkan untuk dikelola secara rasional dan profesional dengan memperhatikan kelestariannya.

Setali tiga uang, Direktur The NationalMaritime Institute(Namarin), Siswanto Rusdi menilai, regulasi yang mendukung keleluasaan para nelayan tradisional dibutuhkan untuk mengakselerasi pencapaian ketahan pangan melalui sektor perikanan dan kelautan.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Sumber Daya Laut Belum...
Sumber Daya Laut Belum Digarap Maksimal, Menteri KKP Ajak Kadin Investasi
Kerugian Akibat Pagar...
Kerugian Akibat Pagar Laut Ditaksir Miliaran, Pemilik Hanya Didenda Rp18 Juta! Adilkah?
Dukung Hilirisasi Perikanan,...
Dukung Hilirisasi Perikanan, KKP Siapkan Sistem Informasi Cold Storage
Sengkarut Kasus Pagar...
Sengkarut Kasus Pagar Laut, Siapa Dalang di Belakang Pembuatnya?
Pagar Laut Tangerang...
Pagar Laut Tangerang Dibongkar Bertahap, Target Selesai Paling Lama 15 Hari
KKP Ungkap Pagar Laut...
KKP Ungkap Pagar Laut Misterius di Tangerang, Siapa Dalangnya?
8 Isu Utama Sektor Perikanan...
8 Isu Utama Sektor Perikanan Jadi Fokus Kepengurusan Baru SPPI Dipimpin Ilyas Pangestu
KKP Gagalkan Penyelundupan...
KKP Gagalkan Penyelundupan Benih Bening Lobster Senilai Rp7,5 Miliar
Tak Lagi Ditenggelamkan,...
Tak Lagi Ditenggelamkan, Kapal Ikan Ilegal Kini Dihibahkan ke Nelayan
Rekomendasi
Puasa Ramadan: Menyalakan...
Puasa Ramadan: Menyalakan Kembali Obor Peradaban yang Redup
Pangeran William Menyelamatkan...
Pangeran William Menyelamatkan Nyawa Harry dan Meghan Markle di AS
Benarkah Ada Kota Mewah...
Benarkah Ada Kota Mewah di Bawah Piramida? Berikut Penjelasannya
Berita Terkini
Tegaskan Komitmen, MNC...
Tegaskan Komitmen, MNC Insurance Bayar Klaim Asuransi Kebakaran Rp1,22 M di Surabaya
57 menit yang lalu
Awal Pekan Depan, IHSG...
Awal Pekan Depan, IHSG Diprediksi Konsolidasi di Rentang 6.200-6.300
1 jam yang lalu
Malas Gerak, Harga Emas...
Malas Gerak, Harga Emas Hari Ini Stagnan Rp1.764.000 per Gram
3 jam yang lalu
Kembangkan Panas Bumi...
Kembangkan Panas Bumi di Aceh, PGE Pastikan Berjalan Secara Berkelanjutan
4 jam yang lalu
Kuasa Hukum Berikan...
Kuasa Hukum Berikan Klarifikasi Laporan J Trust Bank terhadap Crowde
12 jam yang lalu
Potret Pesona Pantura...
Potret Pesona Pantura dan Pansela, Jalur Non Tol yang Ingin Dihidupkan Kembali
12 jam yang lalu
Infografis
Houthi Klaim Mampu Gagalkan...
Houthi Klaim Mampu Gagalkan Serangan Udara AS dan Inggris
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved