30 Prediksi Konsumen di New Normal (1)
loading...
A
A
A
Memiliki waktu cukup luang di rumah selama pandemi memberikan kesempatan bagi milenial mengasah keahlian baru yaitu masak. Dalam Millennials Kill Everything (2019), saya mengatakan milenial "membunuh" home cooking karena emak-emak milenial semakin kehilangan kemampuan memasak. Namun, rupanya Covid-19 "menghidupkannya" kembali.
#5. Frozen Food: Convenience Solution
Emak-emak milenial sudah telanjur tidak piawai memasak. Walaupun stay @ home menjadi momentum comeback-nya kebiasaan memasak, gaya memasak milenial berbeda dengan generasi sebelumnya. Mereka lebih suka memasak yang simple dan convenient. Maka frozen food dan kemasan ready to cook akan menjadi pilihan.
#6. Going Omni
Dengan matangnya online shopping akibat Covid-19, brand-brand besar-menengah-kecil mulai hadir dengan platform omni channel-nya sendiri baik via website atau e-commerce dan tentu physical channels. Mereka tak bisa lagi cuma mengandalkan marketplace besar yang sudah ada. Ingat, customer data is the new gold.
#7. Subscription Model Matters
Covid-19 memaksa konsumen membeli dan mengonsumsi secara serbadaring: Belanja grocery, menikmati film/musik, membeli makanan, bekerja dan belajar, bermain games, bahkan berolahraga dan yoga pun melalui live class secara daring. Tak hanya, belanja daring itu dilakukan secara rutin tiap hari atau berkala tiap minggunya. Karena kebutuhannya rutin dan terus-menerus, model pembelian berlangganan akan lebih cocok dan efisien. Subscription model will matter.
#8. TV Strikes Back
Dalam buku Milenial Kills Everything (2019), kami mengatakan bahwa milenial telah membunuh televisi. Namun, Covid-19 telah menghidupkannya kembali, khusunya smart TV. TV memiliki keunggulan dasar yang tak mungkin dimiliki smartphone, yaitu layar besar yang lebih ramah dilihat. Karena itu memasuki era “the death of mobility” akibat social distancing, TV menemukan momentumnya kembali.
#9. DIY & Self-Care @ Home
#5. Frozen Food: Convenience Solution
Emak-emak milenial sudah telanjur tidak piawai memasak. Walaupun stay @ home menjadi momentum comeback-nya kebiasaan memasak, gaya memasak milenial berbeda dengan generasi sebelumnya. Mereka lebih suka memasak yang simple dan convenient. Maka frozen food dan kemasan ready to cook akan menjadi pilihan.
#6. Going Omni
Dengan matangnya online shopping akibat Covid-19, brand-brand besar-menengah-kecil mulai hadir dengan platform omni channel-nya sendiri baik via website atau e-commerce dan tentu physical channels. Mereka tak bisa lagi cuma mengandalkan marketplace besar yang sudah ada. Ingat, customer data is the new gold.
#7. Subscription Model Matters
Covid-19 memaksa konsumen membeli dan mengonsumsi secara serbadaring: Belanja grocery, menikmati film/musik, membeli makanan, bekerja dan belajar, bermain games, bahkan berolahraga dan yoga pun melalui live class secara daring. Tak hanya, belanja daring itu dilakukan secara rutin tiap hari atau berkala tiap minggunya. Karena kebutuhannya rutin dan terus-menerus, model pembelian berlangganan akan lebih cocok dan efisien. Subscription model will matter.
#8. TV Strikes Back
Dalam buku Milenial Kills Everything (2019), kami mengatakan bahwa milenial telah membunuh televisi. Namun, Covid-19 telah menghidupkannya kembali, khusunya smart TV. TV memiliki keunggulan dasar yang tak mungkin dimiliki smartphone, yaitu layar besar yang lebih ramah dilihat. Karena itu memasuki era “the death of mobility” akibat social distancing, TV menemukan momentumnya kembali.
#9. DIY & Self-Care @ Home