Mata Uang yang Paling Banyak Dipalsukan di Dunia, Dolar AS Jadi Target Utama
loading...
A
A
A
Pada 2015, dolar Australia tercatat sebagai salah satu mata uang yang paling banyak dipalsukan, dengan tingkat ppm mencapai lebih dari 30. Namun, berkat upaya penegakan hukum yang lebih ketat dan peningkatan transaksi nontunai, tingkat pemalsuan uang kertas AUD berhasil ditekan.
Hingga 2020, uang kertas 50 dolar Australia adalah yang paling banyak dipalsukan, sebelum akhirnya digantikan oleh uang kertas 100 dolar. Dengan tingkat ppm saat ini sebesar 6,7, uang kertas 100 dolar Australia dilengkapi dengan elemen keamanan seperti perubahan warna, efek 3D, dan gambar burung hantu yang terlihat seperti mengepakkan sayap.
4. Dolar Kanada
Pada akhir 1990-an hingga awal 2000-an, Kanada menghadapi masalah serius dengan peredaran uang palsu, dengan tingkat ppm mencapai 470 pada tahun 2004. Namun, setelah Bank of Canada mengganti uang kertasnya dengan plastik pada tahun 2011, pemalsuan uang kertas turun drastis. Sejak 2015, jumlah uang palsu yang ditemukan turun 74%, dari sekitar 45.000 lembar per bulan menjadi hanya sekitar 1.500 lembar per bulan.
5. Mata Uang Rand Afrika Selatan
Pada periode 2020-2021, Afrika Selatan tercatat memiliki tingkat pemalsuan uang sebesar 5,68 ppm. Meskipun angkanya kini meningkat, namun tetap berada di bawah 12 ppm. Uang kertas baru yang beredar sejak 2023 dilengkapi dengan berbagai fitur keamanan, seperti tanda air berbentuk kepala hewan, strip pengaman yang berubah warna, dan efek gerakan pada beberapa motif uang kertas.
6. Peso Filipina
Pada tahun 2021, Bangko Sentral ng Pilipinas melaporkan tingkat pemalsuan sebesar 7,9 ppm, dengan 19 orang didakwa melakukan penipuan. Pada 2023, jumlah kasus pemalsuan meningkat, dengan 25 orang ditangkap dan tingkat ppm naik menjadi 12,2. Uang kertas Peso Filipina kini telah beralih dari kertas menjadi bahan polimer yang lebih sulit dipalsukan, dilengkapi dengan titik sentuh, elemen logam, dan perubahan warna saat dimiringkan.
7. Dolar Selandia Baru
Hingga 2020, uang kertas 50 dolar Australia adalah yang paling banyak dipalsukan, sebelum akhirnya digantikan oleh uang kertas 100 dolar. Dengan tingkat ppm saat ini sebesar 6,7, uang kertas 100 dolar Australia dilengkapi dengan elemen keamanan seperti perubahan warna, efek 3D, dan gambar burung hantu yang terlihat seperti mengepakkan sayap.
4. Dolar Kanada
Pada akhir 1990-an hingga awal 2000-an, Kanada menghadapi masalah serius dengan peredaran uang palsu, dengan tingkat ppm mencapai 470 pada tahun 2004. Namun, setelah Bank of Canada mengganti uang kertasnya dengan plastik pada tahun 2011, pemalsuan uang kertas turun drastis. Sejak 2015, jumlah uang palsu yang ditemukan turun 74%, dari sekitar 45.000 lembar per bulan menjadi hanya sekitar 1.500 lembar per bulan.
5. Mata Uang Rand Afrika Selatan
Pada periode 2020-2021, Afrika Selatan tercatat memiliki tingkat pemalsuan uang sebesar 5,68 ppm. Meskipun angkanya kini meningkat, namun tetap berada di bawah 12 ppm. Uang kertas baru yang beredar sejak 2023 dilengkapi dengan berbagai fitur keamanan, seperti tanda air berbentuk kepala hewan, strip pengaman yang berubah warna, dan efek gerakan pada beberapa motif uang kertas.
6. Peso Filipina
Pada tahun 2021, Bangko Sentral ng Pilipinas melaporkan tingkat pemalsuan sebesar 7,9 ppm, dengan 19 orang didakwa melakukan penipuan. Pada 2023, jumlah kasus pemalsuan meningkat, dengan 25 orang ditangkap dan tingkat ppm naik menjadi 12,2. Uang kertas Peso Filipina kini telah beralih dari kertas menjadi bahan polimer yang lebih sulit dipalsukan, dilengkapi dengan titik sentuh, elemen logam, dan perubahan warna saat dimiringkan.
7. Dolar Selandia Baru
Lihat Juga :