Siasat Pelaku Bisnis Sektor Perikanan Bertahan di Saat Pandemi
loading...
A
A
A
Sementara itu, Sudiarso, pelaku usaha sektor perikanan juga, mengungkapkan bahwa sebanyak 60% sumber daya ikan berada di wilayah Indonesia timur. Masalahnya, unit pengelolaan ikan (UPI) banyak di wilayah Indonesia barat, khususnya di Pulai Jawa.
Menurutnya, kondisi itu menjadi tantangan dalam bisnis sektor kelautan dan perikanan. Beberapa masalah yang dihadapi dunia usaha adalah biaya logistik yang tidak efisien, penurunan kualitas produk, dan minimnya sarana dan prasarana.
“Biaya transportasi ekspor lebih murah daripada biaya pengiriman domestik,” ujarnya di kesempatan yang sama.
Pria yang mengibarkan bendera usaha Kurnia Mitra Makmur itu menerangkan rantai bisnis di dunia perikanan, mulai dari budidaya atau menangkap di laut lepas. Setelah itu, ikan dikirim ke pasar segar atau UPI. ( Baca juga:Tiga Bank Syariah Digabung, Siap Naik Kelas Nih! )
Dari Unit pengelolaan itu, ikan akan disebar ke beberapa sektor usaha, seperti katering, pasar modern di kota besar, restoran dan kafe, serta hotel. Bahkan, sebagian ikan itu diekspor ke luar negeri.
Namun, bisnis tak luput dari hantaman pandemi Covid-19. Menurut Sudiarso, bisnisnya mengalami penurunan omzet 30%. Salah satu yang membuat usahanya menurun adalah tidak berjalannya bisnis jasa penginapan atau hotel.
Sudiarso tak begitu saja menyerah. Dia pun memutar otak dan sekarang memproduksi aneka produk frozen. Produk ini sedang diminati karena masyarakat ingin makanan yang tinggal masak. “Ikan yang tadinya bernilai ekonomi rendah, kalau diolah bisa menjadi mahal,” pungkasnya.
Lihat Juga: Pandemi Segera Berakhir tapi Jangan Lengah! Sri Mulyani Ingatkan Risiko Ketidakpastian Global
Menurutnya, kondisi itu menjadi tantangan dalam bisnis sektor kelautan dan perikanan. Beberapa masalah yang dihadapi dunia usaha adalah biaya logistik yang tidak efisien, penurunan kualitas produk, dan minimnya sarana dan prasarana.
“Biaya transportasi ekspor lebih murah daripada biaya pengiriman domestik,” ujarnya di kesempatan yang sama.
Pria yang mengibarkan bendera usaha Kurnia Mitra Makmur itu menerangkan rantai bisnis di dunia perikanan, mulai dari budidaya atau menangkap di laut lepas. Setelah itu, ikan dikirim ke pasar segar atau UPI. ( Baca juga:Tiga Bank Syariah Digabung, Siap Naik Kelas Nih! )
Dari Unit pengelolaan itu, ikan akan disebar ke beberapa sektor usaha, seperti katering, pasar modern di kota besar, restoran dan kafe, serta hotel. Bahkan, sebagian ikan itu diekspor ke luar negeri.
Namun, bisnis tak luput dari hantaman pandemi Covid-19. Menurut Sudiarso, bisnisnya mengalami penurunan omzet 30%. Salah satu yang membuat usahanya menurun adalah tidak berjalannya bisnis jasa penginapan atau hotel.
Sudiarso tak begitu saja menyerah. Dia pun memutar otak dan sekarang memproduksi aneka produk frozen. Produk ini sedang diminati karena masyarakat ingin makanan yang tinggal masak. “Ikan yang tadinya bernilai ekonomi rendah, kalau diolah bisa menjadi mahal,” pungkasnya.
Lihat Juga: Pandemi Segera Berakhir tapi Jangan Lengah! Sri Mulyani Ingatkan Risiko Ketidakpastian Global
(uka)