Menparekraf Luncurkan We Love Bali di Bali Safari

Kamis, 15 Oktober 2020 - 14:07 WIB
loading...
Menparekraf Luncurkan...
Menparekraf Wishnutama Kusubandio saat meluncurkan program We Love Bali di Bali Safari and Marine Park, Kabupaten Gianyar, Bali, Rabu (14/10/2020). Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengedukasi dan mengampanyekan penerapan protokol kesehatan berbasis CHSE (Clean, Health, Safety Environment) lewat program wisata, We Love Bali. Program yang ditujukan untuk pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif serta seluruh masyarakat Bali itu diluncurkan secara resmi oleh Menparekraf Wishnutama Kusubandio di Bali Safari and Marine Park, Kabupaten Gianyar, Bali, Rabu (14/10) lalu.

Lewat program itu, Pemerintah Indonesia menawarkan tur dan staycation gratis kepada 4.400 penduduk Pulau Bali dalam perjalanan wisata selama tujuh minggu di berbagai tempat wisata di Bali. Tur terbagi menjadi 10 program tempat wisata untuk menguji protokol kesehatan tempat wisata yang dikunjungi.

Bali Safari and Marine Park terpilih sebagai tempat peluncuran program pemerintah ini karena reputasinya yang mampu menerapkan dan menjaga protokol kesehatan dengan ketat.

(Baca Juga: Kucurkan Dana Hibah Rp3,3 T, Pemerintah Dorong Pemulihan Pariwisata)

"Sejauh yang saya perhatikan dalam kunjungan ini, mulai dari loket sampai seluruh fasilitasnya, Bali Safari telah menerapkan protokol kesehatan dengan baik. Ini penting untuk meyakinkan pengunjung bahwa destinasi ini aman Covid-19," ujar Menparekraf Whisnutama dalam keterangan tertulis yang diterima, Kamis (15/10/2020).

General Manager Bali Safari Thomas Colbert mengungkapkan keseriusan mereka mewujudkan tempat rekreasi yang aman dan nyaman di tengah pandemi ini.
Menurutnya, peluncuran program We Love Bali dilakukan di Bali Safari sangatlah penting karena ini menunjukkan bahwa Bali itu tempat yang aman dan nyaman, terutama Bali Safari tempat yang sangat mementingkan protokol kesehatan.

"Kami terpilih sebagai tempat rekreasi pertama yang buka saat lockdown. Kami tutup pada 27 Maret hingga 9 Juli 2020 lalu, dan setelah itu kami diizinkan buka karena protokol kesehatan yang bagus. Kami menjadi contoh yang baik bagi usaha rekreasi yang lain," ujar Colbert.

Usaha yang dilakukan Bali Safari antara lain melakukan penyemprotan desinfektan di seluruh area, menyemprot mobil yang datang, menyiapkan banyak tempat cuci tangan dan hand-sanitizer, melakukan rapid tes bagi semua karyawan, serta memastikan kapasitas isi kendaraan dikurangi setengah dan selalu dibersihkan sebelum pengunjung lain masuk.

Dari sisi pengunjung, Bali Safari meminta setiap pengunjung mematuhi protokol kesehatan yang ketat. Mulai dari memastikan kondisi pengunjung dalam keadaan sehat saat berkunjung, pemeriksaan dengan temperatur suhu tubuh, memakai masker, mencuci tangan, serta menjaga jarak selama di area Bali Safari. Bahkan, mereka memastikan tidak ada interaksi langsung dengan satwa, melain berfoto tetap boleh dengan menjaga jarak.

(Infografis: Bali Kembali Dibuka, Pariwisata Juga Menyangkut Penyelamatan Ekonomi) Dalam acara peluncuran program ini, beberapa selebriti turut menyuarakan dukungan akan kebangkitan pariwisata Indonesia pada masa pandemi. Artis dan penulis, Happy Salma, dengan tegas menyatakan bahwa Bali Safari melambangkan simbol di Bali. Kalau Bali Safari dibuka, berarti Bali itu aman dan nyaman.

“Jadi, Bali Safari membawa efek domino ke semua tempat rekreasi keluarga yang aman dan dekat dengan alam. Bali Safari memberi kepercayaan diri kepada pengusaha lain untuk membuka usahanya," ujar Happy.

Ayu Laksmi, seniman, aktris, dan penyanyi menambahkan, Bali Safari adalah contoh keadaan yang sangat menginspirasi. Bahkan, dia menyebut bahwa tempat itu bisa mewakili kearifan lokal. “Pohon bisa berfungsi maksimal sebagai pohon yang kita hormati, demikian juga satwa menemukan rumahnya," ujar Ayu.

Presenter Ananda Omesh mengatakan bahwa dia dan keluarga sering ke Bali Safari. Dan dia memfavoritkan tur privat dan pemandangan makan siang bersama singa. “Nah, kebangkitan pariwisata Indonesia dimulai di Bali Safari ini. Bagi saya, Bali Safari adalah simbol pariwisata Indonesia karena merupakan tempat rekreasi di tempat terbuka yang luas dan komplet. Penerapan protokol kesehatannya pun sangat ketat, sehingga saya merasa sangat aman dan nyaman," tegasnya.

Tamu undangan dari mancanegara juga ikut mendukung dan menyuarakan suara. Salah satunya, Alistair Speirs yang sudah tinggal di Indonesia beberapa tahun serta sempat menjadi bagian dari Bali Bombing Recovery program, Chairman PATA Indonesia, dan peraih penghargaan Order of the British Empire oleh Ratu Inggris untuk bidang sosial dan komuniti.

(Baca Juga: Reaktivasi Pariwisata Bali Butuh Disiplin Terapkan Protokol Kesehatan)

"Bali sangat tergantung dengan pariwisata. Untuk sukses di bisnis kelas dunia yang kompetitif, dibutuhkan tempat wisata yang memenuhi standar dunia dengan keindahan alam. Inilah Bali Safari. Dengan latar belakang hiburan yang mengedukasi, plus kehangatan dan keramahan penduduknya, Bali Safari menduduki posisi tertinggi untuk standar wisata," ujarnya.

Meski begitu, Alistair yang juga ahli marketing dan komunikasi mengatakan bahwa untuk cakupan lebih luas, Bali Safari memerlukan dukungan yang mendunia. "Saya pendukung nomor satu mereka, dan saya harap Bali Safari mendapatkan pengakuan internasional yang pantas mereka terima," tambah Alistair.

(fai)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1875 seconds (0.1#10.140)