Perusahaan Rokok Elektrik Juul Hengkang dari Asia

Selasa, 27 Oktober 2020 - 23:04 WIB
loading...
Perusahaan Rokok Elektrik Juul Hengkang dari Asia
Juul Labs, perusahaan rokok elektrik (rokel) berbasis di San Fransisco, AS, berencana melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) besar-besaran, termasuk angkat kaki dari pasar Eropa dan Asia. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Juul Labs, perusahaan rokok elektrik (rokel) berbasis di San Fransisco, AS, berencana melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) besar-besaran, termasuk angkat kaki dari pasar Eropa dan Asia. Kebijakan diambil sebagai bagian dari upaya perusahaan mengubah arah bisnisnya.

Manajemen Juul tidak merinci jumlah karyawan yang akan di-PHK. Sebelumnya, The Wall Street Journal, melaporkan saat ini, Juul Labs mempekerjakan sekitar 2.200 orang. Kemungkinan, jumlah tenaga kerja yang dipangkas mencapai 1.200 orang atau separuhnya. Tentunya, kehadiran globalnya akan berkurang secara signifikan.

"Belum ada keputusan akhir yang dibuat dan kami terus melalui proses evaluasi," ujar juru bicara Juul dalam sebuah pernyataan pekan lalu.

(Baca Juga: Wuih Canggih! Vape China Ini Bisa Deteksi Umur Ahli Hisap )

PHK tersebut merupakan bagian dari mengubah arah bisnis perusahaan yang telah dimulai sejak September 2019. Bukan pertama kalinya Juul melakukan perubahan signifikan pada tenaga kerjanya. Pada November 2019, perusahaan memangkas tenaga kerjanya hingga 650 orang demi berhemat USD1 miliar. Pada April 2020 lalu, Juul kembali memutuskan untuk mem-PHK sebagian karyawan.

K.C Crosthwaite, mantan eksekutif Altria yang turun tangan menjabat CEO Juul mengatakan perusahaan masih dalam tahap eksplorasi dalam memutuskan kebijakan PHK dan upaya menarik diri dari pasar internasional.

"Kami tidak memiliki rincian untuk dibagikan tentang perkiraan jumlah karyawan yang terkena dampak, atau negara yang akan terdampak (menarik diri). Namun, pengurangan (PHK) akan memungkinkan perusahaan untuk berinvestasi," kata Crosthwaite.

Sementara itu salah satu pelanggan Juul, Dio Alief Irawan, merasa khawatir dengan perginya pabrikan rokok elektronik ini dari Asia, dia mempertanyakan bagaimana pasokan pods pengguna Juul di Indonesia yang sudah nyaman dengan produk ini

“Saya sudah cukup lama memakai Juul sebagai pengganti rokok, kalau perusahaannya sudah tidak ada di Tanah Air nanti saat saya kehabisan pods bagaimana mencarinya. Sedangkan bukan hanya dari Indonesia mereka (Juul) perginya, tetapi Asia, hal ini menyebabkan teman-teman sesama pengguna Juul harus mencari produk lainnya yang mungkin serupa,” ujar Dio.

(Baca Juga: Pacu Riset Rokok Elektronik Global, RELX Membuka Lab Biosains )
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1004 seconds (0.1#10.140)