Menaklukkan Lidah Para Bangsawan dengan Manisnya Keripik Pisang
loading...
A
A
A
Fajriyah mengungkapkan, salah satu tujuan UMKM yakni menciptakan lapangan kerja dan pemerataan ekonomi dari tingkat yang paling kecil. Sehingga dapat membantu upaya pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan di Tanah Air. Pertamina akan membantu UMKM untuk naik kelas menjadi UMKM unggul dan mandiri melalui beberapa tahapan seperti membantu dapat pengurusan izin usaha atau sertifikasi. Juga mendorong dari UMKM tradisional menjadi Go Modern, Go Digital, Go Online, hingga Go Global. Sehingga dapat membantu masyarakat mendapat pekerjaan yang layak dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional
Pertamina memproyeksikan sekitar satu juta orang telah mendapatkan manfaat ekonomi secara langsung dari program pengembangan UMKM yang telah dilakukan. Pertamina, sebagai BUMN di sektor energi memberi bantuan untuk UMKM sesuai amanat UU 19 tahun 2003 tentang BUMN, yakni turut aktif memberikan bimbingan bantuan kepada pengusaha golongan lemah, koperasi, dan masyarakat.
Selama pandemi, Pertamina juga menyerap produk dari UMKM binaan untuk disalurkan ke masyarakat dan pihak-pihak yang terkait Covid-19 dengan nilai penjualan hampir Rp12 miliar. Ada 10.000 produk yang disalurkan dari 176 UMKM mitra binaan Pertamina.
"Pertamina telah menggelontorkan dana senilai Rp3,5 triliun untuk membina dan memajukan lebih dari 63.000 UMKM di seluruh wilayah Indonesia. Langkah ini diambil sebagai bagian dari tanggung jawab sosial lingkungan Pertamina yang sudah dilakukan sejak tahun 1993," ungkap Fajriyah.
Pertamina, lanjut dia, mendapatkan tanggung jawab untuk mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs) prioritas, salah satunya adalah SDGs penciptaan lapangan kerja yang akan berdampak signifikan bagi upaya penuntasan kemiskinan. Karena itu, dibentuk Program Kemitraan yang merupakan wujud pemberdayaan UMKM.
Pengajuan aplikasi untuk menjadi Mitra Binaan Program Kemitraan Pertamina sekarang semakin mudah dan bisa dilakukan melalui aplikasi digital. Dengan mengajukan diri menjadi mitra binaan Pertamina, pelaku UMKM berpeluang untuk mendapatkan pinjaman modal usaha serta pembinaan usaha.
Manager SMEPP Pertamina, Rudi Ariffianto mengungkapkan, pelaku UMKM yang menjadi mitra binaan Pertamina akan mendapatkan fasilitas pembiayaan yang mudah dan murah. Dana pinjaman Program Kemitraan diberikan dengan nilai hingga Rp200 juta dan jasa administrasi sebesar 3% per tahun. Beragam dukungan yang diberikan tersebut diharapkan bisa mendorong UMKM nasional naik kelas dan berkiprah di kancah global.
Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo) menyambut baik program peningkatan skill para UMKM yang melibatkan BUMN. Apalagi di masa pandemi Covid-19 para UMKM dihadapkan pada situasi yang kurang menguntungkan. "Akumindo sangat mendukung adanya program pelatihan bagi para pelaku UMKM, seperti digital marketing," kata Ketua Umum Akumindo, Ikhsan Ingratubun.
Dia menambahkan, asosiasinya juga menyambut baik berbagai program yang telah dilakukan BUMN termasuk Pertamina dalam membantu UMKM selama masa pandemi. Mulai dari modal usaha, hingga pendampingan yang meliputi program pelatihan, mentoring dan coaching. Ikhsan menilai, pelaku UMKM perlu meningkatkan daya saing dan meningkatkan kualitas produk agar mampu bersaing dengan produk lain di luar negeri.
Para UMKM, kata dia, harus melakukan inovasi dan memanfaatkan teknologi digital dalam setiap proses bisnis agar lebih efektif dan efisien. Dengan demikian, akan tercapai produktivitas yang lebih tinggi, sehingga produk yang dihasilkan bisa lebih berkualitas dan dipasarkan dengan harga lebih kompetitif di pasar global.
Pertamina memproyeksikan sekitar satu juta orang telah mendapatkan manfaat ekonomi secara langsung dari program pengembangan UMKM yang telah dilakukan. Pertamina, sebagai BUMN di sektor energi memberi bantuan untuk UMKM sesuai amanat UU 19 tahun 2003 tentang BUMN, yakni turut aktif memberikan bimbingan bantuan kepada pengusaha golongan lemah, koperasi, dan masyarakat.
Selama pandemi, Pertamina juga menyerap produk dari UMKM binaan untuk disalurkan ke masyarakat dan pihak-pihak yang terkait Covid-19 dengan nilai penjualan hampir Rp12 miliar. Ada 10.000 produk yang disalurkan dari 176 UMKM mitra binaan Pertamina.
"Pertamina telah menggelontorkan dana senilai Rp3,5 triliun untuk membina dan memajukan lebih dari 63.000 UMKM di seluruh wilayah Indonesia. Langkah ini diambil sebagai bagian dari tanggung jawab sosial lingkungan Pertamina yang sudah dilakukan sejak tahun 1993," ungkap Fajriyah.
Pertamina, lanjut dia, mendapatkan tanggung jawab untuk mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs) prioritas, salah satunya adalah SDGs penciptaan lapangan kerja yang akan berdampak signifikan bagi upaya penuntasan kemiskinan. Karena itu, dibentuk Program Kemitraan yang merupakan wujud pemberdayaan UMKM.
Pengajuan aplikasi untuk menjadi Mitra Binaan Program Kemitraan Pertamina sekarang semakin mudah dan bisa dilakukan melalui aplikasi digital. Dengan mengajukan diri menjadi mitra binaan Pertamina, pelaku UMKM berpeluang untuk mendapatkan pinjaman modal usaha serta pembinaan usaha.
Manager SMEPP Pertamina, Rudi Ariffianto mengungkapkan, pelaku UMKM yang menjadi mitra binaan Pertamina akan mendapatkan fasilitas pembiayaan yang mudah dan murah. Dana pinjaman Program Kemitraan diberikan dengan nilai hingga Rp200 juta dan jasa administrasi sebesar 3% per tahun. Beragam dukungan yang diberikan tersebut diharapkan bisa mendorong UMKM nasional naik kelas dan berkiprah di kancah global.
Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo) menyambut baik program peningkatan skill para UMKM yang melibatkan BUMN. Apalagi di masa pandemi Covid-19 para UMKM dihadapkan pada situasi yang kurang menguntungkan. "Akumindo sangat mendukung adanya program pelatihan bagi para pelaku UMKM, seperti digital marketing," kata Ketua Umum Akumindo, Ikhsan Ingratubun.
Dia menambahkan, asosiasinya juga menyambut baik berbagai program yang telah dilakukan BUMN termasuk Pertamina dalam membantu UMKM selama masa pandemi. Mulai dari modal usaha, hingga pendampingan yang meliputi program pelatihan, mentoring dan coaching. Ikhsan menilai, pelaku UMKM perlu meningkatkan daya saing dan meningkatkan kualitas produk agar mampu bersaing dengan produk lain di luar negeri.
Para UMKM, kata dia, harus melakukan inovasi dan memanfaatkan teknologi digital dalam setiap proses bisnis agar lebih efektif dan efisien. Dengan demikian, akan tercapai produktivitas yang lebih tinggi, sehingga produk yang dihasilkan bisa lebih berkualitas dan dipasarkan dengan harga lebih kompetitif di pasar global.