Sebelum Dikabarkan Ditangkap KPK, Menteri Edhy Terima Keluhan Nelayan Indonesia di Amerika

Rabu, 25 November 2020 - 08:41 WIB
loading...
Sebelum Dikabarkan Ditangkap...
Menteri KKP Edhy Prabowo. Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Menteri KKP Edhy Prabowo dikabarkan ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena diduga terlibat dalam kasus korupsi ekspor benur. Edhy Prabowo ditangkap KPK pagi ini sekitarcpukul 01.23 di Bandara Soetta. ( Baca juga:Menteri Edhy Prabowo Dikabarkan Ditangkap, KPK: Tunggu Ekspose )

Dalam catatan SINDOnews, selama seminggu Menteri Edy melakukan kunjungan kerja di Amerika Serikat. Kunjungan ke Negeri Paman Sam itu untuk melakukan kerja sama internasional guna mewujudkan kemandirian budidaya udang berkelanjutan di Indonesia.

Dalam kerja sama itu KKP menggandeng Oceanic Institute of Hawaii Pacific University, salah satu lembaga riset yang berbasis di Honolulu, Hawaii, negara bagian Amerika Serikat. Kerja sama itu ditandai dengan penandatangan Letter of Intent (LOI) oleh Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Slamet Soebjakto bersama Direktur Eksekutif, Wakil Presiden Senior, dan Rektor Hawaii Pacific University di Kantor Oceanic Institute, Waimanalo, Hawai'i pada Jumat 20 November siang waktu setempat.

Dalam kesempatan itu, Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo hadir menyaksikan langsung penandatanganan kerja sama yang didampingi Konsul Jenderal RI Los Angeles, Saud Purwanto Krisnawan. "Kami berharap ke depannya kerja sama KKP dengan Ocean Institute dapat segera diimplementasikan untuk membantu Indonesia mencapai target peningkatan produksi udang,” ujar Menteri Edhy.

Menteri Edhy menutup kunjungan kerjanya di Amerika Serikat (AS) dengan menyapa 201 nelayan Indonesia di Honolulu, Hawaii. Ia memastikan akan menyerap semua keluhan dan masukan dari para nelayan yang bekerja di kapal penangkap ikan berbendera AS tersebut. ( Baca juga:MNC Studios International Kantongi Laba Rp124,3 Miliar di Kuartal III-2020 )

"Masukan, saran, pertanyaan bisa juga ke instagram menteri. Ini 24 jam bisa kita akses," tandasnya.
(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1776 seconds (0.1#10.140)