Waduh! Penyaluran Kredit Perbankan Masih Melanjutkan Kontraksi

Senin, 30 November 2020 - 13:16 WIB
loading...
Waduh! Penyaluran Kredit Perbankan Masih Melanjutkan Kontraksi
Kredit pada Oktober 2020 yang disalurkan oleh perbankan masih melanjutkan kontraksi. Penyaluran kredit pada Oktober 2020 tercatat sebesar Rp5.484,9 triliun atau tumbuh negatif -0,9% (yoy). Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Kredit pada Oktober 2020 yang disalurkan oleh perbankan masih melanjutkan kontraksi. Penyaluran kredit pada Oktober 2020 tercatat sebesar Rp5.484,9 triliun atau tumbuh negatif -0,9% (yoy), lebih dalam bila dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya (-0,4%, yoy).

Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Junanto Herdiawan mengatakan, penurunan penyaluran kredit disebabkan penurunan kredit kepada debitur korporasi dan perlambatan kredit perorangan. "Kredit kepada korporasi tercatat turun lebih dalam, dari -0,7% (yoy) pada September 2020 menjadi -1,6% (yoy) pada Oktober 2020," katanya di Jakarta, Senin (30/11/2020).

(Baca Juga: BI: Penyaluran Kredit Properti Oktober 2020 Meningkat )

Sementara itu, penyaluran kredit pada debitur perorangan mengalami perlambatan, dari 0,7% (yoy) menjadi 0,6% (yoy) pada bulan laporan. Berdasarkan jenis penggunaannya, lanjut dia, perlambatan kredit dipengaruhi oleh melambatnya kredit investasi (KI) dan kredit konsumsi (KK), serta kredit modal kerja (KMK) yang masih terkontraksi meski tidak sedalam bulan sebelumnya.

Adapun kredit investasi (KI) tercatat tumbuh 1,4% (yoy) pada Oktober 2020, melambat dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 3,4% (yoy). Perlambatan tersebut disebabkan oleh sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan serta sektor Perdagangan, Hotel, dan restauran (PHR).

KI sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan melambat, dari 1,2% (yoy) menjadi 0,8% (yoy) pada Oktober 2020, terutama kredit yang disalurkan untuk subsektor Perkebunan Kelapa Sawit di Sumatera Utara dan Kalimantan Timur.

Sementara itu, Kl sektor PHR pada Oktober 2020 tumbuh sebesar -1,9% (yoy), turun lebih dalam dibandingkan bulan sebelumnya (-1,6%, yoy), khususnya pada perdagangan besar bahan bakar di DKI Jakarta dan Jawa Tengah.

(Baca Juga: Duh, Pertumbuhan Kredit Sudah Terkontraksi Minus 0,47% )

Menurut Junanto, pertumbuhan Kredit Konsumsi (KK) pada Oktober 2020 melambat, dari 0,8% (yoy) pada bulan September 2020 menjadi 0,1% (yoy), disebabkan oleh perlambatan pada kredit KKB serta kredit multiguna.

Sementara itu, KMK masih melanjutkan pertumbuhan negatifnya meski tidak sedalam periode sebelumnya, dari -3,1% (yoy) pada September menjadi sebesar -2,7% (yoy) pada Oktober 2020, terutama pada sektor Industri Pengolahan dan sektor PHR. KMK sektor Industri Pengolahan pada Oktober 2020 tumbuh negatif sebesar -1,0% (yoy), tidak sedalam bulan sebelumnya (-1,7%, yoy).

"Perbaikan tersebut terutama terjadi pada kredit Industri Pupuk. Sementara, KMK sektor PHR juga tumbuh negatif, sebesar -4,8%(yoy), tidak sedalam pertumbuhan bulan September 2020 sebesar -5,5% (yoy), terutama bersumber dari perbaikan KMK subsektor Perdagangan eceran makanan, minuman, dan tembakau," beber dia.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1210 seconds (0.1#10.140)