Minat Investasi Syariah? Cek Dulu Profil Risikonya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Setiap orang memiliki profil risiko atau sejauh mana dapat menanggung risiko. Sebelum berinvestasi, harus mengetahui profil risikomu agar dapat memilih instrumen investasi yang sesuai dengan tujuan keuanganmu dan risikonya dapat toleransi
Juru Bicara Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sekar Putih Djarot mengatakan berbagai tips pilihan instrumen investasi syariah sesuai dengan profil risiko. Jika memilih resiko konservatif ini memilih instrumen yang cenderung memilih investasi yang stabil, berisiko rendah atau tidak berisiko sama sekali.
"Produk ini cocok untuk investor pemula yang masih perlu mengasah kemampuan melakukan analisis dan manajemen risiko," kata Sekar di Jakarta, Minggu (6/12/2020).
Adapun investasi dengan profil risiko konservatif ini lebih cocok untuk memilih tabungan syariah, deposito syariah, reksa dana syariah, pasar uang dan sukuk negara.
Sedangkan profil resiko moderat yang menyukai middle risk dan midle return. Ini masih bisa menoleransi risiko yang tidak terlalu besar dan masih berhati-hati dalam memilih produk investasi yang aman.
"Profil resiko ini cocok untuk reksa dana syariah, pendapatan tetap, reksa dana syariah campuran, dan sukuk korporasi," jelasnya.
Lalu, resiko agresif yang mana sudah terbiasa dengan fluktuasi harga dan tidak takut menaruh modal di instrumen yang memiliki resiko tinggi.
"Profil resiko ini cocok memiliki reksa dana syariah saham," tandasnya.
Juru Bicara Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sekar Putih Djarot mengatakan berbagai tips pilihan instrumen investasi syariah sesuai dengan profil risiko. Jika memilih resiko konservatif ini memilih instrumen yang cenderung memilih investasi yang stabil, berisiko rendah atau tidak berisiko sama sekali.
"Produk ini cocok untuk investor pemula yang masih perlu mengasah kemampuan melakukan analisis dan manajemen risiko," kata Sekar di Jakarta, Minggu (6/12/2020).
Adapun investasi dengan profil risiko konservatif ini lebih cocok untuk memilih tabungan syariah, deposito syariah, reksa dana syariah, pasar uang dan sukuk negara.
Sedangkan profil resiko moderat yang menyukai middle risk dan midle return. Ini masih bisa menoleransi risiko yang tidak terlalu besar dan masih berhati-hati dalam memilih produk investasi yang aman.
"Profil resiko ini cocok untuk reksa dana syariah, pendapatan tetap, reksa dana syariah campuran, dan sukuk korporasi," jelasnya.
Lalu, resiko agresif yang mana sudah terbiasa dengan fluktuasi harga dan tidak takut menaruh modal di instrumen yang memiliki resiko tinggi.
"Profil resiko ini cocok memiliki reksa dana syariah saham," tandasnya.
(her)