Produksi GGRP Naik 35,73% di Triwulan Ketiga 2020

Kamis, 10 Desember 2020 - 21:07 WIB
loading...
A A A
Sementara dari segi transformasi, Perseroan dengan visi yang baru, diperkuat dengan strategi pertumbuhan secara mendalam dan menyeluruh. Menurut Budi, hal itu dilakukan melalui kolaborasi modernisasi dan ekspansi fasilitas produksi untuk meningkatkan efisiensi serta penelitian dan pengembangan dengan sistem dan mekanisme pengembangan produk yang baru sebelum investasi pada alat dan produk dengan teknologi terbaru.

Untuk meningkatkan transparansi dan sinergi, Perseroan melakukan transformasi yang didukung oleh IBM dan SAP Indonesia. Aplikasi ini ditargetkan akan selesai pada Q3 tahun 2021, sehingga akan menciptakan standarisasi proses dan mekanisme pada kinerja yang terstruktur, impelementasi global benchmark dan professional tools. “Selain itu juga otomatisasi dalam pemantauan, kontrol atas kinerja finansial dan peningkatan transparansi di seluruh unit bisnis,” lanjut Budi.

(Baca Juga: Raih Sertifikasi Los Angeles, GRP Jadi Produsen Baja Indonesia Pertama )

Budi menyampaikan, guna mengantisipasi pertumbuhan ekonomi dan terus meningkatkan efisiensi produksi serta memberikan varian produk ke pasar, GRP membangun Light Section Mill (LSM). Saat ini, pembangunan mencapai penyelesaian 65% dan diperkirakan akan bisa melakukan commissioning pada Q2/Q3 tahun 2021. Selain itu memiliki rencana ekspansi mesin berupa Medium Section Mill modernization.

Menurut Biplab, investasi tersebut merupakan langkah untuk mencapai pertumbuhan dan meningkatkan produk baja yang dikonsumsi. “Juga untuk mencapai energy efficiency, environmental friendly, higher productivity, lower cost dan wider product range,” kata Budi.

Sebagai kontribusi publik, lanjut Budi, Perseroan melakukan berbagai aktivitas CSR. Antara lain pemberian paket sembako kepada karyawan dan warga sekitar pabrik, sumbangan masker, rapid test dan face shield ke instansi pemerintahan baik daerah maupun pusat, santunan anak yatim, perbaikan jalan, food for jobless, dan sebagainya.

Rencana Perseroan adalah terus waspada di masa penuh ketidakpastian. Di antaranya, dengan mengantisipasi ekonomi Indonesia yang kembali bertumbuh sejak Q3 tahun 2020, terutama pada bidang konstruksi sebagai industri pengkonsumsi baja.

“Juga, tetap melaksanakan protokol kesehatan di lingkup kerja untuk melindungi karyawan, mempertahankan kualitas dan ketersediaan produk untuk pasar dan menjaga kinerja keuangan dan likuiditas serta efisiensi biaya,” tutup Budi.
(akr)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1775 seconds (0.1#10.140)