Kementan Dorong Penyuluh Aktif Dukung Petani Food Estate Humbahas
loading...
A
A
A
(Baca juga:Kementerian PUPR Tingkatkan Konektivitas Food Estate Kalteng)
Kepada petani setempat, Dedi mengingatkan tentang pentingnya dapat membuat dan memanfaatkan pupuk kompos, sehingga tidak tergantung pada pupuk kimia. Pasalnya, selama mengandalkan pupuk bersubsidi, maka petani sulit diharapkan beralih ke pupuk kompos, maka hal itu harus dibiasakan agar petani mandiri pupuk.
“Kita harus sungguh-sungguh dan bekerja keras, seperti dikatakan Menko Luhut bahwa FEH akan menjadi model percontohan di daerah lain, kekurangan yang ditemui pada proses olah lahan, budidaya, panen hingga pascapanen menjadi perbaikan di daerah lain,” kata Dedi.
Sebelumnya, Menko Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan target FEH seluas 1.000 ha terdiri dari atas 215 ha dibiayai APBN Kementan, sementara 785 ha dikelola pihak swasta.
(Baca juga:On the Track, Realisasi Food Estate Kalteng sudah Capai 19.000 Hektare)
“Kalau ini terus berjalan, rencana Mentan Syahrul baru 215 ha, nanti akan 1.000 ha. Totalnya 30.000 ha. Jadi ini sebagai model sekarang. Saya rasa kita belajar dari kekurangan-kekurangan di sini untuk perbaiki nanti di tempat lain,” kata Luhut.
Kepada sejumlah pejabat BPPSDMP Kementan yang menyertai kunjungannya di FEH, Dedi menginstruksikan jajarannya untuk mendorong kerjasama Badan Usaha Milik Petani (BUMP) dengan off taker untuk antisipasi panen bawang merah pada Januari 2021.
Lihat Juga: Gerak Cepat Atasi Kekeringan, Kementan Sabet Penghargaan Komunikasi Publik Terbaik di AMH 2024
Kepada petani setempat, Dedi mengingatkan tentang pentingnya dapat membuat dan memanfaatkan pupuk kompos, sehingga tidak tergantung pada pupuk kimia. Pasalnya, selama mengandalkan pupuk bersubsidi, maka petani sulit diharapkan beralih ke pupuk kompos, maka hal itu harus dibiasakan agar petani mandiri pupuk.
“Kita harus sungguh-sungguh dan bekerja keras, seperti dikatakan Menko Luhut bahwa FEH akan menjadi model percontohan di daerah lain, kekurangan yang ditemui pada proses olah lahan, budidaya, panen hingga pascapanen menjadi perbaikan di daerah lain,” kata Dedi.
Sebelumnya, Menko Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan target FEH seluas 1.000 ha terdiri dari atas 215 ha dibiayai APBN Kementan, sementara 785 ha dikelola pihak swasta.
(Baca juga:On the Track, Realisasi Food Estate Kalteng sudah Capai 19.000 Hektare)
“Kalau ini terus berjalan, rencana Mentan Syahrul baru 215 ha, nanti akan 1.000 ha. Totalnya 30.000 ha. Jadi ini sebagai model sekarang. Saya rasa kita belajar dari kekurangan-kekurangan di sini untuk perbaiki nanti di tempat lain,” kata Luhut.
Kepada sejumlah pejabat BPPSDMP Kementan yang menyertai kunjungannya di FEH, Dedi menginstruksikan jajarannya untuk mendorong kerjasama Badan Usaha Milik Petani (BUMP) dengan off taker untuk antisipasi panen bawang merah pada Januari 2021.
Lihat Juga: Gerak Cepat Atasi Kekeringan, Kementan Sabet Penghargaan Komunikasi Publik Terbaik di AMH 2024
(dar)