Diprotes Indonesia, WHO Hapus Imbauan Menyesatkan Terkait Sawit

Kamis, 14 Mei 2020 - 10:35 WIB
loading...
Diprotes Indonesia,...
Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - World Health Organization (WHO) atau Organisasi Kesehatan Dunia merevisi imbauan menyesatkan terkait sawit yang tertuang dalam infografis berjudul "Nutrition Advice for Adults During Covid-19" yang diterbitkan Kantor Regional WHO Mediterania Timur edisi 7 Mei 2020.

Dalam infografis itu WHO menganjurkan kepada masyarakat khususnya orang dewasa untuk tidak mengonsumsi makanan yang mengandung saturated fats (lemak jenuh) seperti minyak sawit dan minyak kelapa.

Namun kini WHO Regional Mediterania Timur telah menghapus informasi yang mencantumkan "do not eat saturated fats" atau tidak mengonsumsi makanan dari minyak sawit dengan kata "eat less saturated fats". Perbaikan imbauan itu dilakukan setelah Pemerintah Indonesia dan Malaysia bersama para pemangku kepentingan industri sawit melakukan protes keras terhadap WHO.

Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar dalam suratnya kepada WHO menyebutkan Organisasi Kesehatan Dunia tersebut perlu menciptakan perspektif yang seimbang tentang asupan minyak nabati dalam diet sehat, khususnya minyak sawit, serta menerapkan prinsip kehati-hatian ketika menerapkan saran yang bersifat umum ke dalam konteks yang bersifat khusus. (Baca: Moratorium Tak Bertaji, Lahan Sawit Terus Bertumbuh Tiap Tahun)

Menurut Mahendra, Pemerintah Indonesia sangat prihatin dengan konten materi yang tidak berimbang dan mengesampingkan konsumsi minyak sawit sebagai produk yang layak dikonsumsi selama pandemi.

Sementara itu Dewan Negara-Negara Produsen Minyak Sawit (Council of Palm Oil Producing Countries/CPOPC) dalam suratnya kepada WHO mengklarifikasi bahwa meski punya kandungan lemak jenuh tinggi, minyak sawit merupakan sumber minyak goreng yang paling banyak digunakan di dunia. Minyak kelapa sawit aman dikonsumsi karena memiliki komposisi beragam asam lemak yang seimbang dan telah dikonfirmasi oleh banyak studi penelitian ilmiah secara global.

CPOPC berpendapat minyak kelapa sawit adalah sumber tokotrienol, yakni suatu bentuk vitamin E yang sangat baik untuk tubuh. Antioksidan ini melindungi sel-sel yang dapat mengurangi risiko masalah kesehatan tertentu seperti penyakit jantung dan kanker. “Infografis WHO menyesatkan dan tidak akurat. Minyak sawit adalah minyak nabati yang paling banyak dikonsumsi di dunia," tulis CPOPC dalam penjelasan resminya. (Sudarsono)
(ysw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1674 seconds (0.1#10.140)