Kisah Pelaku Wisata Lombok Terpaksa Banting Setir Demi Bertahan Hidup

Kamis, 24 Desember 2020 - 14:47 WIB
loading...
A A A
Lebih lanjut dia menceritakan hotel-hotel di Lombok sekarang umumnya sudah lulus sertifikasi protokol kebersihan, kesehatan, keamanan, dan ramah lingkungan (cleanliness, health, safety, Environment/CHSE). Namun tetap saja itu tidak serta merta menjadi jawaban. "Karena tamu yang akan menginap tidak ada. Teman-teman agen travel di Lombok semua jual asetnya. Malah ada yang jadi petani," tambahnya.

Tren wisatawan lebih ramai ke Bali menurutnya wajar karena di Bali lebih banyak pilihan ragam hotel dan wisata. Namun tetap saja industri pariwisata harus banting harga serendah mungkin. "Sekarang yang penting bisa nutup operasional saja. Bali malah sangat berdampak dibandingkan Lombok. Karena Bali banyak bergantung pada wisatawan internasional," terangnya.

(Baca Juga: Kerap "Nyinyir" Program Jokowi-Maruf, Golkar Tantang Sandi Pulihkan Pariwisata)

Cerita pahit juga dialami Ernanda Agung yang sebelum pandemi memiliki posisi sebagai General Manager di Golden Palace Hotel Lombok. Dirinya juga menjabat sebagai Ketua IHGMA (Indonesia Hotel General Manager Association). Namun sejak pandemi dirinya juga terpaksa beralih profesi. "Saya sementara mengajar di Poltek Pariwisata sambil menunggu kondisi normal lagi," kata Ernanda saat dihubungi.

Dia bercerita perkembangan perhotelan di Lombok masih belum membaik. Meskipun dengan adanya new normal sudah membuka peluang pariwisata di NTB bergerak kembali. "Kita masih berjuang sampai sekarang," ujarnya.

Menurut dia sebenarnya agak sulit menjawab dampak penerapan protokol kesehatan di hotel-hotel. Karena ada banyak hal yang terkait. "Kalaupun kita siap dengan dengan protokol kesehatan tapi buying power dari masyarakat masih lemah maka ujungnya tidak akan ada permintaan. Jika tidak ada demand maka semua yang kita siapkan akan percuma," jelasnya.
(fai)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1446 seconds (0.1#10.140)