Harga Kedelai Mahal, Mentan: Tidak Mau Janji Dulu karena Saya Lagi Kerja

Senin, 04 Januari 2021 - 13:41 WIB
loading...
Harga Kedelai Mahal, Mentan: Tidak Mau Janji Dulu karena Saya Lagi Kerja
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menerangkan, agenda-agenda yang kita siapkan hari ini mudah-mudahan bisa menjadi jawaban terkait mahalnya harga kedelai. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) menerangkan, bakal meningkatkan produksi kedelai dalam negeri dalam jangka pendek. Hal ini seiring kenaikkan harga kedelai di dalam negeri yang berdampak pada mahalnya tahu dan tempe.

"(Kenaikkan harga kedelai), saya akan sikapi di lapangan. Saya tidak mau janji dulu karena saya lagi kerja. Dan Insya Allah dari agenda-agenda yang kita siapkan hari ini mudah-mudahan bisa menjadi jawaban," ujar Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo usai bertemu Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo) di Gedung Ditjen Tanaman Pangan Jakarta, Senin (4/1/2021).

(Baca Juga: Harga Kedelai Naik, Kata Mentan karena Kontraksi Global )

Menurutnya dalam satu kali pertanaman setidaknya dibutuhkan 100 hari hingga panen. Pihaknya menargetkan, bisa melakukan dua kali musim tanam agar ketersediaan bisa lebih besar dan digunakan pengrajin tahu tempe.

"Jadi paling penting ketersediaannya, bukan hanya harga. Tentu saja bekerja sama dengan kementerian lain. Kedelai lokal harus menjadi kekuatan kita," tandas dia.

(Baca Juga: Abai dengan Kedelai, Sampai Kapan? )

Sebelumnya, beberapa hari terakhir, pasokan tempe dan tahu menjadi langka di pasaran. Hal ini karena pedagang tahu dan tempe di seluruh Jabodetabek memutuskan untuk berhenti melakukan penjualan selama 3 hari. Dilakukan mulai tanggal 1 Januari hingga 3 Januari 2021, mogok massal ini tak lepas dari kenaikan harga kedelai secara drastis.

Salah satu pengrajin tahu dan tempe Agus Tolle mengatakan, mogok massal ini dilakukan agar pemerintah cepat tanggap dan masyarakat mengetahui harga kacang kedelai yang semakin mahal.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1489 seconds (0.1#10.140)