Indonesia Menarik Perhatian Dunia Soal Studi Ekonomi Syariah, Baik atau Buruk?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ekonom Syariah Institut Pertanian Bogor (IPB) Irfan Syauqi Beik mengatakan, Indonesia menjadi negara nomor dua paling banyak dijadikan sebagai kasus ekonomi syariah oleh para akademisi di seluruh dunia. Hal ini menunjukkan bahwa dinamika yang ada di Indonesia terutama ekonomi syariah menarik perhatian dunia internasional.
"Indonesia berkepentingan dalam penetrasi market, tetapi memang PR kita bagaimana meningkatkan kualitas supaya output yang dihasilkan dari program-program studi yang ada bisa memenuhi ekspektasi industri," ujarnya pada Market Review IDX Channel, Senin (4/1/2021).
(Baca Juga: Catatan Wapres Ma'ruf Amin Soal Pendidikan Ekonomi dan Keuangan Syariah )
Menurut dia, tantangan terbesar yang dihadapi Indonesia adalah belum semua sumber daya manusia (SDM) yang dihasilkan melalui proses pendidikan di Indonesia memenuhi ekspektasi dan kebutuhan perkembangan ekonomi dan keuangan syariah. "Ini yang menjadi PR dan fokus perhatian akademisi termasuk otoritas terkait dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementerian Agama," imbuhnya.
Dia melanjutkan, saat ini memang sudah ada lembaga sertifikasi profesi untuk memperkuat kapasitas SDM. Namun yang menjadi tantangan adalah Indonesia belum memiliki pendidikan yang tersebar dengan baik.
Selain itu, variasi program studi ini sangat banyak sehingga belum memiliki standar. "Penguatan kompetensi SDM ini harus didasarkan kepada kualitas pendidikan yang distandarisasikan dengan baik," ungkapnya.
(Baca Juga: Ingin Industri Keranjingan Bahan Baku Halal, Wapres Pacu Lebih Banyak Riset )
Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) menyatakan kesiapannya untuk memfasilitasi pengembangan ekonomi keuangan syariah, utamanya dalam mencetak SDM unggul. Dalam mencetak sumber daya insani adalah dengan menghubungkan dan mencocokkan (link and match) berbagai bidang pengembangan ekonomi keuangan syariah baik melalui edukasi, pendidikan, maupun pelatihan.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, pengembangan edukasi dan literasi ekonomi keuangan syariah harus betul-betul terintegrasi dengan user, baik pengembangan ekonomi syariah maupun pengembangan keuangan syariah. Link and match ini menjadi penting untuk mengembangkan edukasi ekonomi keuangan syariah di kampus-kampus.
"Indonesia berkepentingan dalam penetrasi market, tetapi memang PR kita bagaimana meningkatkan kualitas supaya output yang dihasilkan dari program-program studi yang ada bisa memenuhi ekspektasi industri," ujarnya pada Market Review IDX Channel, Senin (4/1/2021).
(Baca Juga: Catatan Wapres Ma'ruf Amin Soal Pendidikan Ekonomi dan Keuangan Syariah )
Menurut dia, tantangan terbesar yang dihadapi Indonesia adalah belum semua sumber daya manusia (SDM) yang dihasilkan melalui proses pendidikan di Indonesia memenuhi ekspektasi dan kebutuhan perkembangan ekonomi dan keuangan syariah. "Ini yang menjadi PR dan fokus perhatian akademisi termasuk otoritas terkait dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementerian Agama," imbuhnya.
Dia melanjutkan, saat ini memang sudah ada lembaga sertifikasi profesi untuk memperkuat kapasitas SDM. Namun yang menjadi tantangan adalah Indonesia belum memiliki pendidikan yang tersebar dengan baik.
Selain itu, variasi program studi ini sangat banyak sehingga belum memiliki standar. "Penguatan kompetensi SDM ini harus didasarkan kepada kualitas pendidikan yang distandarisasikan dengan baik," ungkapnya.
(Baca Juga: Ingin Industri Keranjingan Bahan Baku Halal, Wapres Pacu Lebih Banyak Riset )
Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) menyatakan kesiapannya untuk memfasilitasi pengembangan ekonomi keuangan syariah, utamanya dalam mencetak SDM unggul. Dalam mencetak sumber daya insani adalah dengan menghubungkan dan mencocokkan (link and match) berbagai bidang pengembangan ekonomi keuangan syariah baik melalui edukasi, pendidikan, maupun pelatihan.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, pengembangan edukasi dan literasi ekonomi keuangan syariah harus betul-betul terintegrasi dengan user, baik pengembangan ekonomi syariah maupun pengembangan keuangan syariah. Link and match ini menjadi penting untuk mengembangkan edukasi ekonomi keuangan syariah di kampus-kampus.
(akr)