Genjot Produksi Kedelai: Bergerak Setelah Masalah Menyeruak

Senin, 04 Januari 2021 - 17:26 WIB
loading...
Genjot Produksi Kedelai: Bergerak Setelah Masalah Menyeruak
Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menyebut pihaknya akan meningkatkan produksi kedelai lokal untuk mengurangi ketergantungan terhadap kedelai impor. Langkah itu dilakukan untuk mengatasi harga kedelai impor yang sering melonjak.

Dia menjelaskan, upaya menggenjot produksi kedelai lokal akan dilakukan dalam dua kali musim tanam hingga panen atau 200 hari. Dengan strategi itu maka kebutuhan kedelai dalam negeri bisa dipenuhi dari kedelai lokal. ( Baca juga:Muhammadiyah Minta para 'Pemain' Harga Kedelai Diseret ke Pengadilan )

"Jadi kami butuh 100 hari minimal kalau pertanaman, dan dua kali 100 hari bisa kita sikapi secara bertahap, sambil ada agenda untuk mempersiapkan ketersediannya (kedelai)," ujar Mentan di Gedung Ditjen Tanaman dan Pangan Jakarta, Senin (4/1/2021).

Genjot Produksi Kedelai: Bergerak Setelah Masalah Menyeruak


Namun, lanjut dia, dirinya belum dapat memastikan seberapa besar peningkatan produksi kedelai lokal ke depannya. Dia juga mengatakan, Kementan telah melakukan koordinasi dengan integrator, pengembang kedelai, pemda, dan kementerian terkait untuk mendorong produksi.

"Memang saya tidak berbicara angka, namun tentu dengan langkah cepat Kementan hari ini (berkoordinasi dengan pemangku kepentingan terkait), kami coba lipat gandakan kekuatan yang ada," ungkap dia. ( Baca juga:Dampak Kebiri Kimia yang Mengerikan Bikin Predator Anak Kapok )

Berdasarkan data yang ada, saat ini produksi kedelai lokal diperkirakan 800.000 ton per tahun. Sedangkan kebutuhan nasional terhadap kedelai sekitar 2,5 juta ton, terbanyak diserap industri tahu dan tempe.
(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1452 seconds (0.1#10.140)