Efek Gempa Majene Merusak BMN, Total Kerugian Rp494,28 Miliar
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dalam hal ini Direktoral Jendral Kekayaan Negara (DJKN) mencatat banyak barang milik negara (BMN) yang rusak akibat gempa 6,2 skala ricther di Majene Sulawesi Barat. Kepala Kanwil DJKN Sulawesi Barat, Ekka Sudana mengatakan, kerusakan BMN ini membuat pemerintah menelan kerugian mencapai Rp494,28 miliar.
"BMN terdampak gempa di kabupaten mamuju Majene Sulbar. Dari data yang diterima, 279 obyek dalam keadaan rusak dengan total nilai Rp494,28 miliar. Ini berupa bangunan rumah negara maupun kantor yang dukung tugas fungsi pemerintah pusat di khususnya kota Mamuju," kata Ekka dalam video virtual, Jumat (22/1/2021).
Kata dia, kerusakan gempa ini juga akan berdampak pada infrastruktur. Tercatat, 23 jembatan yang dibangun pemerintah rusak serta jalan darat di Majene juga mengalami kerusakan.
"Dan juga dampak ke infrastruktur cukup banyak juga terhadap 23 jembatan dan untuk jalan sementara yang kami peroleh data, 20 km di jalan trans Sulawesi. Nilainya cukup lumayan Rp405,72 miliar," katanya.
Dia menambahkan, untuk itu betapa pentingnya asuransi pada BMN. Sebab, kerusakan ini bisa kembali diperbaiki dengan menggunakan anggaran pendapatan belanja negara (APBN).
"Ketika ada klaim, pembangunan kembali untuk tempat bekerja bisa segera, tidak nunggu 2-3 tahun untuk APBN," tandasnya.
"BMN terdampak gempa di kabupaten mamuju Majene Sulbar. Dari data yang diterima, 279 obyek dalam keadaan rusak dengan total nilai Rp494,28 miliar. Ini berupa bangunan rumah negara maupun kantor yang dukung tugas fungsi pemerintah pusat di khususnya kota Mamuju," kata Ekka dalam video virtual, Jumat (22/1/2021).
Kata dia, kerusakan gempa ini juga akan berdampak pada infrastruktur. Tercatat, 23 jembatan yang dibangun pemerintah rusak serta jalan darat di Majene juga mengalami kerusakan.
"Dan juga dampak ke infrastruktur cukup banyak juga terhadap 23 jembatan dan untuk jalan sementara yang kami peroleh data, 20 km di jalan trans Sulawesi. Nilainya cukup lumayan Rp405,72 miliar," katanya.
Dia menambahkan, untuk itu betapa pentingnya asuransi pada BMN. Sebab, kerusakan ini bisa kembali diperbaiki dengan menggunakan anggaran pendapatan belanja negara (APBN).
"Ketika ada klaim, pembangunan kembali untuk tempat bekerja bisa segera, tidak nunggu 2-3 tahun untuk APBN," tandasnya.
(akr)