Pekan Depan, IHSG Lebih 'Mendengar' PPKM dan Lockdown Ketimbang Joe Biden

Minggu, 24 Januari 2021 - 18:25 WIB
loading...
Pekan Depan, IHSG Lebih Mendengar PPKM dan Lockdown Ketimbang Joe Biden
foto/ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee memproyeksikan indeks harga saham gabungan (IHSG) berpeluang mengalami koreksi terbatas dalam sepekan ke depan. Meski ada sentimen positif, namun tidak bisa membendung dampak sentimen negatif yang ditimbulkan oleh pandemi Covid-19 .

Hans memaparkan, dari luar negeri, sentimen negatif muncul akibat peningkatan kasus Covid-19 di berbagai negara diikuti pembatasan sosial ketat.

"Optimisme pemulihan ekonomi dibayangi sentimen negatif jangka pendek berupa penguncian sosial yang berpotensi mengganggu perekonomian," katanya dalam risetnya, Minggu (24/1/2021). ( Baca juga:Sepekan, Nilai Kapitalisasi Pasar Naik 1,09% )

Tak hanya itu, lanjut Hans, program vaksin di berbagai negara masih lambat, sehingga menerapkan lockdown kembali. Pemerintah Hong Kong misalnya, akan menerapkan lockdown terhadap puluhan ribu kawasan hunian dalam upaya menekan pandemi yang memburuk.

Sementara itu, pusat perdagangan Shanghai melaporkan kasus pertama yang ditularkan secara lokal dalam dua bulan terakhir. Adapun Beijing mendesak warganya untuk tidak bepergian selama liburan Tahun Baru Imlek karena puluhan juta orang di kawasan perkotaan biasanya kembali ke daerah asal mereka.

Sedangkan sentimen negatif dari dalam negeri, muncul setelah pemerintah menginstruksikan agar kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) diperpanjang selama dua minggu, dari 26 Januari sampai dengan 8 Februari 2021.

"PPKM pertama belum menunjukkan penurunan angka positive rate yang signifikan. Ini menjadi sentimen negatif di pasar keuangan," jelasnya.

Ia menambahkan, sejatinya pasar masih diwarnai optimisme langkah-langah yang diambil Joe Biden setelah di lantik sebagai Presiden. Stimulus fiskal yang besar mendorong optimisme pemulihan ekonomi menjadi sentimen positif bagi pasar keuangan.

Tetapi optimisme menurun akibat pandemi Covid 19 yang masih belum berhasil diatasi dengan cepat oleh program vaksin. Selain itu langkah penguncian sosial di berbagai negara berpotensi membuat pasar saham kembali terkoreksi terbatas. ( Baca juga:Perumahan Jatibening Diterjang Banjir, Pemkot Bekasi Mulai Evakuasi 350 KK )

"Pembatasan sosial ketat untuk mengekang penyebaran pandemi Covid 19 telah merusak optimisme tentang kinerja laba emiten yang membaik serta prospek stimulus fiskal yang besar," terangnya.

Hans memproyeksikan dalam sepekan kedepan, IHSG berpeluang bergerak pada level support 6.283 sampai dengan 6.166 dan resistance di level 6.400 sampai dengan 6.504.
(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1608 seconds (0.1#10.140)