Garap Potensi Industri Perikanan Butuh Pengembangan Big Data Berbasis Blockchain
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dalam rangka memberikan kegiatan positif melalui kegiatan jaga jarak (physical distancing) saat pandemi corona atau Covid-19, zoom!nar kembali digelar dengan menggandeng Peruri sebagai BUMN Penyelenggara Sertifikasi Elektronik (PSrE) dalam penerbitan sertifikat digital kegiatan ini.
Narasumber kegiatan zoom!nar kali ini adalah Rachmat Gobel, Wakil Ketua DPR RI Bidang Industri dan Pembangunan, Ir. Nilanto Perbowo M.Sc., Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP serta Prof. Dr. Arif Satria SP, M.Si., Rektor IPB.
Dalam pembukaannya Rachmat Gobel menjelaskan, bahwa potensi ekonomi maritim Indonesia diperkirakan senilai USD1,33 juta mengingat 2/3 luas wilayah Indonesia adalah lautan dengan garis pantai terpanjang ke 2 di dunia.
“Masa pandemi ini menyadarkan kita semua untuk dapat memperkuat landasan ekonomi negara. Seluruh unsur mulai dari pemerintah, universitas, swasta, komunitas dan rakyat (pentahelix) harus bersatu memperbaiki grand design yang untuk memberikan nilai tambah, utamanya pada sektor pertanian dan perikanan, demi tercapainya ketahanan pangan nasional yang solid,” jelas Rachmat.
“Menghadapi masa seperti sekarang, mau tidak mau kita harus siap. Kita harus mampu menjadikan kesulitan yang dihadapi ini menjadi peluang. Saran saya kepada pemerintah adalah menyederhanakan birokrasi perizinan investasi, mempermudah akses pendanaan kepada nelayan yang mayoritas adalah pengusaha mikro serta kecil menegah dan pemberdayaan koperasi yang maksimal,” tegas Rachmat Gobel.
Sementara itu Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP, Ir. Nilanto Perbowo M.Sc menegaskan, sesungguhnya sektor perikanan tidak terlalu terimbas seperti sektor-sektor ekonomi lain di masa pandemi ini. “Bersama aparat terkait, KKP harus terus lanjut menjaga kedaulatan wilayah laut Indonesia. Potensi perikanan Indonesia sangat berlimpah, nelayan kita harus menjadi tuan rumah di negara nya sendiri,” tegas Nilanto.
“Utamanya di masa pandemi ini, saya berharap pemerintah provinsi dapat turut aktif bermitra dengan pemerintah pusat untuk pengembangan dan pemanfaatan sektor perikanan,” tambah Nilanto.
Dalam kesempatanya menyampaikan pandangan, Prof. Dr. Arif Satria SP, M.Si – Rektor IPB, menekankan pentingnya pemerintah untuk membantu akses pasar melalui penyediaan data terpadu berbasis blockchain. “Kendala logistik harus segera terpecahkan agar distribusi produk tidak tersendat. Penyerapan produk perikanan dan penyelesaian masalah logistik perlu mulai secara serius dilakukan dengan basis teknologi blockchain,” himbau Satria.
Sebanyak 414 tercatat sebagai pendaftar pada kegiatan seminar online dengan tujuan berdiskusi mencari terobosan kesempatan pengembangan industri perikanan dan hasil laut di tengah pandemi yang tengah melanda dunia. Berbeda dengan penyelenggaraan kegiatan serupa, zoom!nar tidak mengenakan biaya keikutsertaan kepada pendaftar.
Seluruh peserta akan mendapatkan sertifikat digital yang diterbitkan oleh Peruri. Peruri merupakan satu-satunya BUMN Penyelenggara Sertifikasi Elektronik (PSrE) yang ditetapkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
“Apa yang kami lakukan hari ini melalui produk sertifikat digital dan tanda tangan digital, adalah contoh nyata bagaimana teknologi digital yang kami miliki dapat membantu masyarakat dan dunia usaha menjalankan kegiatan usahanya di tengah wabah yang melanda. Sebagai BUMN yang bergerak dalam bisnis percetakan sekuriti dan penjamin keaslian (dokumen) sejak awal berdirinya pada 1971, Peruri akan terus hadir dengan teknologi terkini dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat, dunia usaha dan pemerintah,” jelas Dwina Septiana Wijaya, Direktur Utama Peruri.
“Penerapan teknologi blockchain yang terjamin keaslian data dan dokumennya seperti yang disampaikan Prof. Arif Satria adalah satu hal yang menjadi spesialisasi Peruri dan pasti bisa kami bantu dalam pengembangan industri perikanan dan hasil laut nasional,” pungkas Dwina.
Lihat Juga: Atasi Kebutuhan Lapangan Kerja, Solusi Ganjar: Optimalisasi Potensi Kelautan dan Pertanian
Narasumber kegiatan zoom!nar kali ini adalah Rachmat Gobel, Wakil Ketua DPR RI Bidang Industri dan Pembangunan, Ir. Nilanto Perbowo M.Sc., Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP serta Prof. Dr. Arif Satria SP, M.Si., Rektor IPB.
Dalam pembukaannya Rachmat Gobel menjelaskan, bahwa potensi ekonomi maritim Indonesia diperkirakan senilai USD1,33 juta mengingat 2/3 luas wilayah Indonesia adalah lautan dengan garis pantai terpanjang ke 2 di dunia.
“Masa pandemi ini menyadarkan kita semua untuk dapat memperkuat landasan ekonomi negara. Seluruh unsur mulai dari pemerintah, universitas, swasta, komunitas dan rakyat (pentahelix) harus bersatu memperbaiki grand design yang untuk memberikan nilai tambah, utamanya pada sektor pertanian dan perikanan, demi tercapainya ketahanan pangan nasional yang solid,” jelas Rachmat.
“Menghadapi masa seperti sekarang, mau tidak mau kita harus siap. Kita harus mampu menjadikan kesulitan yang dihadapi ini menjadi peluang. Saran saya kepada pemerintah adalah menyederhanakan birokrasi perizinan investasi, mempermudah akses pendanaan kepada nelayan yang mayoritas adalah pengusaha mikro serta kecil menegah dan pemberdayaan koperasi yang maksimal,” tegas Rachmat Gobel.
Sementara itu Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP, Ir. Nilanto Perbowo M.Sc menegaskan, sesungguhnya sektor perikanan tidak terlalu terimbas seperti sektor-sektor ekonomi lain di masa pandemi ini. “Bersama aparat terkait, KKP harus terus lanjut menjaga kedaulatan wilayah laut Indonesia. Potensi perikanan Indonesia sangat berlimpah, nelayan kita harus menjadi tuan rumah di negara nya sendiri,” tegas Nilanto.
“Utamanya di masa pandemi ini, saya berharap pemerintah provinsi dapat turut aktif bermitra dengan pemerintah pusat untuk pengembangan dan pemanfaatan sektor perikanan,” tambah Nilanto.
Dalam kesempatanya menyampaikan pandangan, Prof. Dr. Arif Satria SP, M.Si – Rektor IPB, menekankan pentingnya pemerintah untuk membantu akses pasar melalui penyediaan data terpadu berbasis blockchain. “Kendala logistik harus segera terpecahkan agar distribusi produk tidak tersendat. Penyerapan produk perikanan dan penyelesaian masalah logistik perlu mulai secara serius dilakukan dengan basis teknologi blockchain,” himbau Satria.
Sebanyak 414 tercatat sebagai pendaftar pada kegiatan seminar online dengan tujuan berdiskusi mencari terobosan kesempatan pengembangan industri perikanan dan hasil laut di tengah pandemi yang tengah melanda dunia. Berbeda dengan penyelenggaraan kegiatan serupa, zoom!nar tidak mengenakan biaya keikutsertaan kepada pendaftar.
Seluruh peserta akan mendapatkan sertifikat digital yang diterbitkan oleh Peruri. Peruri merupakan satu-satunya BUMN Penyelenggara Sertifikasi Elektronik (PSrE) yang ditetapkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
“Apa yang kami lakukan hari ini melalui produk sertifikat digital dan tanda tangan digital, adalah contoh nyata bagaimana teknologi digital yang kami miliki dapat membantu masyarakat dan dunia usaha menjalankan kegiatan usahanya di tengah wabah yang melanda. Sebagai BUMN yang bergerak dalam bisnis percetakan sekuriti dan penjamin keaslian (dokumen) sejak awal berdirinya pada 1971, Peruri akan terus hadir dengan teknologi terkini dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat, dunia usaha dan pemerintah,” jelas Dwina Septiana Wijaya, Direktur Utama Peruri.
“Penerapan teknologi blockchain yang terjamin keaslian data dan dokumennya seperti yang disampaikan Prof. Arif Satria adalah satu hal yang menjadi spesialisasi Peruri dan pasti bisa kami bantu dalam pengembangan industri perikanan dan hasil laut nasional,” pungkas Dwina.
Lihat Juga: Atasi Kebutuhan Lapangan Kerja, Solusi Ganjar: Optimalisasi Potensi Kelautan dan Pertanian
(akr)