PHK Jadi Pilihan Terakhir, Industri Ban Pilih Main Aman

Selasa, 02 Februari 2021 - 16:08 WIB
loading...
PHK Jadi Pilihan Terakhir, Industri Ban Pilih Main Aman
Adanya PSBB dan PPKM berdampak pada berkurangnya mobilitas masyarakat, yang juga akhirnya mengurangi penggunaan ban. Namun pelaku industri bank menegaskan, PHK menjadi pilihan terakhir. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ban Indonesia, Aziz Pane mengatakan, bahwa pandemi Covid-19 menjadi cobaan berat bagi industri ban Indonesia. Adanya PSBB dan PPKM berdampak pada berkurangnya mobilitas masyarakat, yang juga akhirnya mengurangi penggunaan ban. Kendati demikian, Aziz menekankan bahwa PHK adalah pilihan terakhir yang diambil dalam situasi seperti ini.

"PHK adalah pilihan terakhir. Sekarang ini industri ban memproduksi sesuai order saja, efisiensi seketat-ketatnya dalam produksi karena jangan sampai barangnya numpuk di gudang dalam situasi serba terbatas ini," terangnya dalam IDX Channel Market Review Live di Jakarta, Selasa (2/2/2021).



Oleh karena itu, pihaknya memproduksi ban sesuai order. Dia mencontohkan, jika per harinya memproduksi 100 ban sementara demandnya hanya 60, maka sebanyak 40 ban akan menjadi percuma.

"Kami berusaha mengurangi produktivitas dengan pemutaran karyawan. Di industri ban ada dua jenis karyawan, satu yang white collars atau kerja di kantor, dan blue collars yang kerja di pabrik. Pabrik itu akan marah kalau white collars WFH, karena WFH keharusan, maka mereka mengatakan mereka juga mau," terangnya.

Maka dari itu, pengusaha ban pun melakukan perputaran karyawan dan pembagian jam kerja, tetapi untuk karyawan kontrak memang putus. "Kita pikir, Covid ga berhenti, permintaan ngga naik. Kami berharap vaksin ini bisa berjalan, sehingga industri ban juga jalan. Ban sekarang tidak parah sampai harus tutup, tapi kita harus main low," ucap Aziz.


Dia menegaskan, situasi pembatasan yang serba tidak pasti ini masih akan terus menghantui industri ban. "Karena kalau situasi berjalan seperti ini terus, kami harus merumahkan, no other choice," pungkasnya.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2165 seconds (0.1#10.140)