Ramai Isu Pulau Dijual, Kementerian ATR Bakal Lakukan Sertifkasi

Senin, 08 Februari 2021 - 16:40 WIB
loading...
Ramai Isu Pulau Dijual, Kementerian ATR Bakal Lakukan Sertifkasi
ulau Lantigiang di Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Kementerian Agraria dan Tata Ruang atau Badan Pertanahan Negara (ATR/BPN) bakal melakukan sertifkasi pulau-pulau kecil di Indonesia. Langkah ini dilakukan untuk mencegah terjadinya penjualan pulau-pulau kecil milik negara.

Direktur Pengendalian Hak Tanah, Alih Fungsi Lahan, Kepulauan dan Wilayah Tertentu Kementerian ATR/BPN Asnawati mengatakan, sertifkasi pulau-pulau kecil di wilayah tertinggal, terdepan dan terluar (3T) akan dilakukan bertahap. Sebagai proyek percontohan atau pilot project, ada beberapa pulau kecil yang akan diutamakan untuk dilakukan sertifkasi. ( Baca juga:Geger Pulau Gili Tangkong di Lombok Dijual, BPN: Itu Cuma Isu )

Misalnya adalah pulau-pulau kecil yang ada di Kabupaten Wakatobi. Selain itu, beberapa pulau seperti pulau kecil di gugusan Raja Ampat hingga Rote di Nusa Tenggara Timur (NTT) juga akan diutamakan.

“Sebagai pilot project tahun ini kami akan melakukan serifikasi pulau-pulau di Kabupaten Wakatobi, di pulau-pulau kecil gugusan pulau Raja Ampat, pulau kecil di Rote NTT dan termasuk juga di Kepulauan Riau, yaitu Pulau Batu Berhanti, Pulau Karimun Kecil,” ujarnya dalam acara Konferensi Pers PPTR Expo 2021 menjawab publik di Kantor Kementerian ATR/BPN, Senin (8/2/2021). ( Baca juga:Menpora Temui Kapolri, Kick-off Kompetisi Liga 1 2021 Semakin Dekat )

Menurut Asnawati, pulau-pulau tersebut menjadi prioritas karena berbatasan langsung dengan negara tetangga. Seperti wilayah di Kepulauan Riau yang berbatasan dengan Singapura hingga Malaysia.

“Karena itu pulau berbatasan dengan negara-negara seperi Singapura, Malaysia, Vietnam dan lain sebagainya,” jelasnya.

Namun lanjut Asnawati, pihaknya belum mengetahui berapa jumlah pulau yang disertifkasi. Pihaknya masih harus melakukan identifikasi dan validasi sebelum memberikan sertifikat pada pulau-pulau terluar tersebut.

“Kami saat ini belum menetukan berapa yang akan kami sertifikasi karena kami akan melakukan langkah identifikasi terlebih dahulu. Makanya kami sudah mengambil empat lokasi sebagai pilot project,” imbuhnya.
(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5301 seconds (0.1#10.140)