Paket Stimulus AS Bisa Jadi Angin Segar Buat Pasar Saham Dunia

Senin, 15 Februari 2021 - 05:51 WIB
loading...
Paket Stimulus AS Bisa Jadi Angin Segar Buat Pasar Saham Dunia
Paket stimulus fiskal Amerika Serikat (AS) yang tengah disiapkan Presiden Joe Biden bisa menjadi pendorong bagi pasar saham dunia. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Paket stimulus fiskal Amerika Serikat (AS) yang tengah disiapkan Presiden Joe Biden bisa menjadi pendorong bagi pasar saham dunia . Direktur Investama Hans Kwee mengatakan, Joe Biden meminta bantuan dari kelompok bipartisan pejabat lokal walikota dan gubernur untuk rencana stimulus sebesar USD 1,9 triliun.



Kubu Partai Demokrat di Kongres Amerika juga bergerak cepat untuk mendorong paket bantuan Covid-19 senilai USD1,9 triliun yang diusulkan Presiden Joe Biden. Kubu Demokrat berusaha meloloskan stimulus fiskal ini di Kongres tanpa dukungan Partai Republik dan kemungkinan RUU ini akan disahkan sebelum 15 Maret.

"Lolosnya paket Stimulus fiskal AS ini sangat penting karena Yellen (Menteri Keuangan AS) berpendapat lapangan kerja AS sulit pulih tanpa dukungan paket bantuan pandemic sebesar USD1,9 triliun," kata Hans Kwee di Jakarta.

Optimisme paket stimulus fiskal AS terlihat dari imbal hasil US Treasury 10-tahun naik mendekati level tertinggi Maret 2020, karena investor berspekulasi pada pemulihan ekonomi Amerika lebih cepat dibandingkan banyak negara lain.



Setelah kenaikan yang kuat pasar saham sejak awal tahun, reli pasar saham tampaknya mulai melambat. "Faktor stimulus fiskal AS dan pelaksanaan vaskin sebenarnya telah di diskon oleh pasar lewat kenaikan yang terjadi," katanya

Di Amerika Serikat pada akhir pekan investor terlihat berburu saham-saham energi, finansial dan saham dari sektor material. Investor Amerika Serikat mulai melepas saham-saham teknologi dalam mengantisipasi stimulus fiskal USA guna menopang pemulihan perekonomian USA.

Sektor energi, keuangan dan material menguat di tengah ekspektasi bahwa mereka akan mendapat manfaat dari pemulihan ekonomi akibat pembukaan ekonomi dan stimulus fiskal. "Bila kedua faktor ini sampai tertunda akan membuat pasar saham berpotensi tertekan turun," tandasnya.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1930 seconds (0.1#10.140)