Memanfaatkan Cicilan Murah, Agar Bisa Memiliki Rumah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Generasi milenial dikenal sebagai generasi yang konsumtif dan serba praktis. Ini lantaran generasi ini tumbuh dan berkembang di lingkungan yang kini bertransformasi menjadi lingkungan digital. Cepat bosan dan ingin selalu ada yang baru menjadi salah satu ciri khas generasi ini. Karenanya, banyak diantara generasi milenial yang menghamburkan uangnya untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat konsumtif, seperti membeli gawai atau gadget, bertamasya, dan kegiatan bersenang-senang lainnya.
(Baca Juga : 6 Saham Ini Bisa Jadi Pilihan Saat IHSG Diprediksi Meredup )
Keengganan generasi milenial memiliki hunian karena minimnya edukasi mengenai pentingnya memiliki hunian. Termasuk edukasi mengenai bagaimana cara mengajukan dan proses untuk mendapatkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) . Selama ini, banyak yang menilai prosedur untuk mendapatkan fasilitas KPR sangat rumit. Inilah yang menjadi salah satu faktor yang membuat kalangan milenial menjadi enggan membeli rumah.
Generasi milenial juga memiliki tren yang berbeda mengenai hunian dibandingkan generasi sebelumnya. Umumnya mereka lebih memilih menyewa dibandingkan membeli. Salah satu alasannya, tinggal di tengah kota lebih menyenangkan karena dekat dengan beragam fasilitas dan tempat kerja. Mereka seolah mengabaikan fakta kenaikan harga properti lebih cepat dari kenaikan penghasilan mereka.
(Baca Juga : Duh, YLKI Sebut Banyak Kemasan Air Minum Belum SNI )
Hal itulah yang kemudian disadari oleh Okta Almira (25), yang memutuskan untuk membeli rumah di kawasan Cileungsi, Bogor, Jawa Barat. ’’Untuk beli di Jakarta tidak mungkin, karena harga rumah atau apartemen sudah sangat mahal,’’tutur perempuan kelahiran 1996 ini saat ditemui Rabu (17/2/2021). Dengan statusnya yang masih belum menikah, dia sempat tergoda untuk tetap ngekos di ibukota, agar bisa leluasa pergi ke mana saja. Namun, tekadnya untuk memiliki hunian sebagai tempat beristirahat dan tempat membangun kenangan bersama keluarganya kelak semakin membara dan tak terbendung.
Bagi dia, mencari rumah yang bisa dicicil sesuai dengan gaji bulanannya, ibarat mencari jarum dalam tumpukan jerami. ’’Ternyata untuk mendapatkan hunian yang terjangkau cukup susah,’’ungkapnya. Berbekal mencari informasi di laman PT Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk. (BTN) , dia akhirnya menemukan kawasan yang dinilainya cocok untuk dijadikan tempat tinggal. ’’Memang agak jauh, tetapi ibu saya menyemangati jika tidak segera beli, harga rumah akan terus naik. Malah nanti enggak kebeli,’’tuturnya.
(Baca Juga : Setelah Anjlok Harga Emas Bangkit Lagi, Ini Rinciannya )
Pilihannya jatuh ke perumahan Permata Puri Harmoni 2 yang dikembangkan PT Bangun Cipta Multiguna, salah satu pengembang yang menjadi bagian dari Vista Land Group. Meskipun bukan perumahan mewah, hanya perumahan bersubsidi, namun kawasan ini tertata cukup rapih. Rumah Blok G1 Nomor 6 itu pun terlihat bersih. Kompleks perumahannya juga luas, kualitas bangunan pun juga tak asal-asalan. Row jalan serta saluran drainase yang lebar membuat perumahan di Jl. Raya Tunggilis ini tak tergenang air meskipun hujan deras mengguyur kawasan Cileungsi sejak sepekan terakhir. ’’Nggak pernah banjir, udaranya pun sejuk,’’ungkapnya.
Okta merasa beruntung mendapatkan hunian dengan memanfaatkan KPR Bersubsidi Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dari BTN Cabang Cibubur. Dengan harga Rp150 jutaan, cicilan yang dibayarkan hanya Rp900 ribuan per bulan. Dia merasakan banyak kemudahan dari BTN, seperti proses akad kredit yang hanya perlu waktu satu bulan dan langsung serah terima unit. Ini lantaran unit rumah yang dipilih sudah selesai dibangun. ‘’Karena saya masih muda, dan belum menikah, BTN juga memberikan tenor KPR 20 tahun. Down payment-nya Rp20 juta, ada juga yang Rp7 juta sampai Rp15 juta, tergantung unit yang di pilih,’’paparnya.
(Baca Juga : 6 Saham Ini Bisa Jadi Pilihan Saat IHSG Diprediksi Meredup )
Keengganan generasi milenial memiliki hunian karena minimnya edukasi mengenai pentingnya memiliki hunian. Termasuk edukasi mengenai bagaimana cara mengajukan dan proses untuk mendapatkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) . Selama ini, banyak yang menilai prosedur untuk mendapatkan fasilitas KPR sangat rumit. Inilah yang menjadi salah satu faktor yang membuat kalangan milenial menjadi enggan membeli rumah.
Generasi milenial juga memiliki tren yang berbeda mengenai hunian dibandingkan generasi sebelumnya. Umumnya mereka lebih memilih menyewa dibandingkan membeli. Salah satu alasannya, tinggal di tengah kota lebih menyenangkan karena dekat dengan beragam fasilitas dan tempat kerja. Mereka seolah mengabaikan fakta kenaikan harga properti lebih cepat dari kenaikan penghasilan mereka.
(Baca Juga : Duh, YLKI Sebut Banyak Kemasan Air Minum Belum SNI )
Hal itulah yang kemudian disadari oleh Okta Almira (25), yang memutuskan untuk membeli rumah di kawasan Cileungsi, Bogor, Jawa Barat. ’’Untuk beli di Jakarta tidak mungkin, karena harga rumah atau apartemen sudah sangat mahal,’’tutur perempuan kelahiran 1996 ini saat ditemui Rabu (17/2/2021). Dengan statusnya yang masih belum menikah, dia sempat tergoda untuk tetap ngekos di ibukota, agar bisa leluasa pergi ke mana saja. Namun, tekadnya untuk memiliki hunian sebagai tempat beristirahat dan tempat membangun kenangan bersama keluarganya kelak semakin membara dan tak terbendung.
Bagi dia, mencari rumah yang bisa dicicil sesuai dengan gaji bulanannya, ibarat mencari jarum dalam tumpukan jerami. ’’Ternyata untuk mendapatkan hunian yang terjangkau cukup susah,’’ungkapnya. Berbekal mencari informasi di laman PT Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk. (BTN) , dia akhirnya menemukan kawasan yang dinilainya cocok untuk dijadikan tempat tinggal. ’’Memang agak jauh, tetapi ibu saya menyemangati jika tidak segera beli, harga rumah akan terus naik. Malah nanti enggak kebeli,’’tuturnya.
(Baca Juga : Setelah Anjlok Harga Emas Bangkit Lagi, Ini Rinciannya )
Pilihannya jatuh ke perumahan Permata Puri Harmoni 2 yang dikembangkan PT Bangun Cipta Multiguna, salah satu pengembang yang menjadi bagian dari Vista Land Group. Meskipun bukan perumahan mewah, hanya perumahan bersubsidi, namun kawasan ini tertata cukup rapih. Rumah Blok G1 Nomor 6 itu pun terlihat bersih. Kompleks perumahannya juga luas, kualitas bangunan pun juga tak asal-asalan. Row jalan serta saluran drainase yang lebar membuat perumahan di Jl. Raya Tunggilis ini tak tergenang air meskipun hujan deras mengguyur kawasan Cileungsi sejak sepekan terakhir. ’’Nggak pernah banjir, udaranya pun sejuk,’’ungkapnya.
Okta merasa beruntung mendapatkan hunian dengan memanfaatkan KPR Bersubsidi Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dari BTN Cabang Cibubur. Dengan harga Rp150 jutaan, cicilan yang dibayarkan hanya Rp900 ribuan per bulan. Dia merasakan banyak kemudahan dari BTN, seperti proses akad kredit yang hanya perlu waktu satu bulan dan langsung serah terima unit. Ini lantaran unit rumah yang dipilih sudah selesai dibangun. ‘’Karena saya masih muda, dan belum menikah, BTN juga memberikan tenor KPR 20 tahun. Down payment-nya Rp20 juta, ada juga yang Rp7 juta sampai Rp15 juta, tergantung unit yang di pilih,’’paparnya.