Bentuk Holding Aviasi, Erick Thohir: Bantu Sandiaga Uno
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan pembentukan Holding Aviasi dan Pariwisata akan membantu program kerja Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif . Saat ini satuan tugas bagi calon anggota holding pun sudah dibentuk.
Keberadaan holding tersebut diyakini mampu memberikan pelayanan satu kali selesai atau one stop service.
Baca juga:Kepastian Liga 1 dan 2 Musim 2021, Ruben Onsu Tetap Kampanye ‘Silaturahim’
"Memang dari transformasi yang kita lakukan, salah satunya di klaster turis dan pendukungnya sudah kita gabungkan, yang namanya airport, Garuda, Hotel Indonesia, dan Sarinah itu menjadi satu kesatuan. Tidak lain untuk mendukung Menteri Pariwisata, karena kita bisa melakukan one top service," ujar Erick, dikutip Kamis (29/4/2021).
Kementerian BUMN sendiri sudah membentuk empat klaster utama guna mendorong kinerja bisnis holding Aviasi dan Pariwisata. Kedelapan perseroan dimasukkan ke dalam empat klaster secara terpisah. Keempatnya adalah, klaster airlines, klaster airports, klaster manajemen destinasi, serta klaster service aviasi dan logistik.
Untuk klaster airport diisi oleh AP I Airports dan AP 2. Klaster manajemen destinasi diisi ITDC, TWC, Hotel Inna, Aerowisata, dan Garuda Indonesia Holiday France. Sedangkan klaster airlines ada Garuda Indonesia dan Pelita Air Service.
Sementara klaster aviasi dan logistik di dalamnya ada Gapura, Angkasa Pura Solusi, GMF Indonesia, Garuda Indonesia Kargo, Angkasa Pura Kargo, Aero Express, Angkasa Pura Supports, Aerofood ACS, dan Sarinah. Erick menargetkan pembentukan klaster ini akan rampung pada dua tahun mendatang atau 2021-2022.
Terkait dengan tugas anggota holding, AP I Airports bertugas mengelola bandar udara (bandara) di Wilayah Tengah dan Timur Indonesia, misalnya Bandara Manado, Bali, dan Yogya. AP II bertugas mengelola bandara di kawasan Barat dan Tengah misalnya, Jakarta dan Medan. Sedangkan Garuda Indonesia bertugas sebagai penyedia layanan full service carrier dan low cost carrier.
Baca juga:Drone Militer Israel Jatuh di Gaza Utara, Disimpan Pejuang Palestina
ITDC bertugas sebagai pengembangan destinasi wisata seperti di wilaya Mandalika, Labuan Bajo, termasuk content creator untuk pariwisata Indonesia. TWC bertugas sebagai pengembangan heritage seperti based asset mis, candi, atraksi kultur, produk kerajinan lokal, yang bertujuan menarik daya tarik wisatawan.
Sementara itu, Inna bertugas mengelola usaha pemasaran dan pengembangan destinasi portofolio group holding. Terakhir, Sarinah ditugaskan untuk pengembangan dan pemasaran produk lokal.
Keberadaan holding tersebut diyakini mampu memberikan pelayanan satu kali selesai atau one stop service.
Baca juga:Kepastian Liga 1 dan 2 Musim 2021, Ruben Onsu Tetap Kampanye ‘Silaturahim’
"Memang dari transformasi yang kita lakukan, salah satunya di klaster turis dan pendukungnya sudah kita gabungkan, yang namanya airport, Garuda, Hotel Indonesia, dan Sarinah itu menjadi satu kesatuan. Tidak lain untuk mendukung Menteri Pariwisata, karena kita bisa melakukan one top service," ujar Erick, dikutip Kamis (29/4/2021).
Kementerian BUMN sendiri sudah membentuk empat klaster utama guna mendorong kinerja bisnis holding Aviasi dan Pariwisata. Kedelapan perseroan dimasukkan ke dalam empat klaster secara terpisah. Keempatnya adalah, klaster airlines, klaster airports, klaster manajemen destinasi, serta klaster service aviasi dan logistik.
Untuk klaster airport diisi oleh AP I Airports dan AP 2. Klaster manajemen destinasi diisi ITDC, TWC, Hotel Inna, Aerowisata, dan Garuda Indonesia Holiday France. Sedangkan klaster airlines ada Garuda Indonesia dan Pelita Air Service.
Sementara klaster aviasi dan logistik di dalamnya ada Gapura, Angkasa Pura Solusi, GMF Indonesia, Garuda Indonesia Kargo, Angkasa Pura Kargo, Aero Express, Angkasa Pura Supports, Aerofood ACS, dan Sarinah. Erick menargetkan pembentukan klaster ini akan rampung pada dua tahun mendatang atau 2021-2022.
Terkait dengan tugas anggota holding, AP I Airports bertugas mengelola bandar udara (bandara) di Wilayah Tengah dan Timur Indonesia, misalnya Bandara Manado, Bali, dan Yogya. AP II bertugas mengelola bandara di kawasan Barat dan Tengah misalnya, Jakarta dan Medan. Sedangkan Garuda Indonesia bertugas sebagai penyedia layanan full service carrier dan low cost carrier.
Baca juga:Drone Militer Israel Jatuh di Gaza Utara, Disimpan Pejuang Palestina
ITDC bertugas sebagai pengembangan destinasi wisata seperti di wilaya Mandalika, Labuan Bajo, termasuk content creator untuk pariwisata Indonesia. TWC bertugas sebagai pengembangan heritage seperti based asset mis, candi, atraksi kultur, produk kerajinan lokal, yang bertujuan menarik daya tarik wisatawan.
Sementara itu, Inna bertugas mengelola usaha pemasaran dan pengembangan destinasi portofolio group holding. Terakhir, Sarinah ditugaskan untuk pengembangan dan pemasaran produk lokal.
(uka)