Kembangkan Rumput Laut di Kepulauan Seribu, Menteri Edhy: Jangan Cemas Soal Modal
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan ( KKP), Edhy Prabowo berkomitmen untuk mengembangkan rumput laut di Kepulauan Seribu. Ia juga memberikan semangat kepada pemerintah daerah, para pembudidaya rumput laut dan mendorong masyarakat Kepulauan Seribu untuk dapat melakukan budidaya rumput laut mengingat pasar yang cukup tinggi dan belum terisi.
“Belum genap sebulan saya baru saja melepas ekspor rumput laut jenis Spinosum di Serang dengan tujuan ke Vietnam, yang ternyata bahan bakunya sebagian besar berasal dari Kepulauan Seribu, dan saat ini saya bangga dan senang bisa berada disini bersama dengan pembudidaya untuk lihat dan memanen secara langsung rumput laut," ungkap Menteri Edhy.
Lebih lanjut Ia berharap, budidaya rumput laut dapat dikembangkan di Kepulauan Seribu ini, mengingat lokasinya yang cocok, biaya investasi yang murah, banyak menyerap tenaga kerja, dan teknologinya juga sederhana. Menteri Edhy juga menambahkan, untuk peningkatan produksi rumput laut masyarakat tidak perlu khawatir dengan permodalan.
"Pemerintah siap membantu melalui KUR dengan bunga yang rendah yaitu 6%, serta ada juga dana pinjaman dari KPP yaitu BLUMKP dengan modal yang sangat rendah yaitu 3%, tidak memberatkan dan tidak menggunakan agunan, sehingga diharapkan produksi dapat terus menerus,” tambahnya.
Saat dimintai keterangan, Pimpinan CV Delton, Mujahidin yang merupakan eksportir rumput laut menyatakan siap membantu program pemerintah dalam pengembangan rumput laut. “Kami siap menerima rumput laut yang dihasilkan oleh masyarakat Kepulauan Seribu dan kami juga selama ini telah melakukan pembinaan dan pendampingan ke pembudidaya di Kepulauan Seribu sehingga rumput laut yang dihasilkan memenuhi kualitas pasar," jelas Mujahidin.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto, mengatakan bahwa KKP saat ini tengah mendorong industrialisasi rumput laut nasional. Menurutnya rumput laut memiliki kontribusi besar terhadap nilai ekspor perikanan nasional. KKP telah menyiapkan berbagai strategi percepatan peningkatan produksi rumput laut, di antaranya melalui penyediaan bibit rumput laut kultur jaringan yang diproduksi oleh UPT DJPB diantaranya di Lampung, Jepara, Situbondo, Takalar, Lombok, Ambon.
“Penggunaan rumput laut kultur jaringan memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan jenis yang biasa. Laju pertumbuhan rumput laut kultur jaringan sebesar 11,5%, sementara yang biasa hanya 7,5%. Selain itu juga kandungan karaginan yang lebih tinggi yaitu 40%, sedangkan kandungan karaginan rumput laut non kultur jaringan hanya 34 %," jelas Slamet.
Slamet juga menambahkan, “selain menggenjot produksi dengan penggunaaan rumput laut kultur jaringan, kami juga berharap agar pembudidaya mengikuti petunjuk dari Dinas, para penyuluh dan juga UPT DJPB dalam melakukan teknik budidaya, terapkan cara budidaya yang baik sehingga budidaya rumput laut dapat berkelanjutan".
Sementara itu, Bupati Kepulauan Seribu, Husein Murad, menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Menteri Edhy karena ditengah bulan puasa dan pandemi covid-19 tetap turun ke lapangan untuk memberikan semangat kepada pembudidaya.
“Saya berharap pemerintah pusat dalam hal ini KKP memberi perhatian lebih pada masyarakat pesisir di Kepualuan Seribu, mengingat potensi budidaya laut yang yang besar dan dapat menjadi andalan perekonomian masyarakat. Apalagi saat ini, Kepulauan Seribu merupakan kawasan strategis parawisata nasional, yang jika mampu dikolaborasikan akan menjadi potensi ekonomi yang besar,” tutur Husein.
“Potensi budidaya rumput laut di Kepulauan Seribu sangat besar yang dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pemda siap bekerja sama dengan KKP dalam mengembangkan rumput laut di Kepulauan Seribu,” tutup Husein.
“Belum genap sebulan saya baru saja melepas ekspor rumput laut jenis Spinosum di Serang dengan tujuan ke Vietnam, yang ternyata bahan bakunya sebagian besar berasal dari Kepulauan Seribu, dan saat ini saya bangga dan senang bisa berada disini bersama dengan pembudidaya untuk lihat dan memanen secara langsung rumput laut," ungkap Menteri Edhy.
Lebih lanjut Ia berharap, budidaya rumput laut dapat dikembangkan di Kepulauan Seribu ini, mengingat lokasinya yang cocok, biaya investasi yang murah, banyak menyerap tenaga kerja, dan teknologinya juga sederhana. Menteri Edhy juga menambahkan, untuk peningkatan produksi rumput laut masyarakat tidak perlu khawatir dengan permodalan.
"Pemerintah siap membantu melalui KUR dengan bunga yang rendah yaitu 6%, serta ada juga dana pinjaman dari KPP yaitu BLUMKP dengan modal yang sangat rendah yaitu 3%, tidak memberatkan dan tidak menggunakan agunan, sehingga diharapkan produksi dapat terus menerus,” tambahnya.
Saat dimintai keterangan, Pimpinan CV Delton, Mujahidin yang merupakan eksportir rumput laut menyatakan siap membantu program pemerintah dalam pengembangan rumput laut. “Kami siap menerima rumput laut yang dihasilkan oleh masyarakat Kepulauan Seribu dan kami juga selama ini telah melakukan pembinaan dan pendampingan ke pembudidaya di Kepulauan Seribu sehingga rumput laut yang dihasilkan memenuhi kualitas pasar," jelas Mujahidin.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto, mengatakan bahwa KKP saat ini tengah mendorong industrialisasi rumput laut nasional. Menurutnya rumput laut memiliki kontribusi besar terhadap nilai ekspor perikanan nasional. KKP telah menyiapkan berbagai strategi percepatan peningkatan produksi rumput laut, di antaranya melalui penyediaan bibit rumput laut kultur jaringan yang diproduksi oleh UPT DJPB diantaranya di Lampung, Jepara, Situbondo, Takalar, Lombok, Ambon.
“Penggunaan rumput laut kultur jaringan memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan jenis yang biasa. Laju pertumbuhan rumput laut kultur jaringan sebesar 11,5%, sementara yang biasa hanya 7,5%. Selain itu juga kandungan karaginan yang lebih tinggi yaitu 40%, sedangkan kandungan karaginan rumput laut non kultur jaringan hanya 34 %," jelas Slamet.
Slamet juga menambahkan, “selain menggenjot produksi dengan penggunaaan rumput laut kultur jaringan, kami juga berharap agar pembudidaya mengikuti petunjuk dari Dinas, para penyuluh dan juga UPT DJPB dalam melakukan teknik budidaya, terapkan cara budidaya yang baik sehingga budidaya rumput laut dapat berkelanjutan".
Sementara itu, Bupati Kepulauan Seribu, Husein Murad, menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Menteri Edhy karena ditengah bulan puasa dan pandemi covid-19 tetap turun ke lapangan untuk memberikan semangat kepada pembudidaya.
“Saya berharap pemerintah pusat dalam hal ini KKP memberi perhatian lebih pada masyarakat pesisir di Kepualuan Seribu, mengingat potensi budidaya laut yang yang besar dan dapat menjadi andalan perekonomian masyarakat. Apalagi saat ini, Kepulauan Seribu merupakan kawasan strategis parawisata nasional, yang jika mampu dikolaborasikan akan menjadi potensi ekonomi yang besar,” tutur Husein.
“Potensi budidaya rumput laut di Kepulauan Seribu sangat besar yang dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pemda siap bekerja sama dengan KKP dalam mengembangkan rumput laut di Kepulauan Seribu,” tutup Husein.
(akr)