Perlu Kolaborasi untuk Capai Target Produksi 1 Juta Barel Minyak

Kamis, 03 Juni 2021 - 20:03 WIB
loading...
Perlu Kolaborasi untuk Capai Target Produksi 1 Juta Barel Minyak
Target produksi minyak sebesar 1 juta barel per hari diyakini akan tercapai dengan adanya kolaborasi di semua sektor yang terlibat. Foto/Dok.
A A A
JAKARTA - Target pemerintah untuk mencapai produksi minyak sebesar 1 juta barel minyak per hari (BOPD) dan 12 miliar kaki kubik gas bumi per hari (BCFPD) pada 2030 memerlukan kolaborasi dari semua sektor. “Kerja sama di antara seluruh pemangku kepentingan merupakan salah satu prioritas pada tahun 2021 ini,” ungkap Presiden Indonesian Petroleum Association (IPA), Gary Selbie dalam keterangan tertulisnya Kamis (3/6/2021).

Saat ini, lanjut dia, IPA telah dilibatkan dalam banyak diskusi dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk menghasilkan kebijakan yang lebih dapat menarik investasi pada industri hulu migas nasional. Namun, lanjut dia, kebijakan yang diterbitkan tersebut perlu mendapat respons yang positif dari pemangku kepentingan lainnya karena aktivitas hulu migas sangat terkait dengan kementerian atau lembaga lainnya, baik di tingkat nasional maupun daerah.

(Baca Juga : Peningkatan Produksi Minyak di Iran Perkuat Keamanan dan Kekuatan Politik )

Berdasarkan data yang dikeluarkan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), produksi rata-rata per hari migas nasional pada kuartal pertama 2021 ini tercatat sebanyak 679.500 BOPD minyak bumi dan 5.539 MMSCFD gas bumi. Angka itu sekitar 97, 3% dari target produksi tahun 2021 yang sebesar 705.000 BOPD untuk minyak bumi dan 5.638 MMSCFD untuk gas bumi.

Di sisi lain, lembaga kajian Wood Mackenzie secara terpisah menyoroti minimnya investasi pada sektor hulu migas dan hal itu akan bertahan pada tahun ini. Head of Upstream Analyst Wood Mackenzie, Fraser McKay, mengatakan investasi hulu migas secara global akan stagnan pada angka USD300 miliar pada 2021.

(Baca Juga : Produksi Minyak RI Diyakini Bakal Bertambah 3.500 Barel Minyak per Hari )

Data Wood Mackenzie menunjukkan iklim investasi migas Indonesia berada di bawah rata-rata global. Skala daya tarik fiskal hulu migas Indonesia hanya mencapai 2,4 (pada skala 0-5). Angka itu berada di bawah rata-rata dunia yang sebesar 3,3. Kendati demikian, dengan adanya tren harga minyak dunia yang membaik pada tahun ini diharapkan dapat mendorong tingkat investasi industri hulu migas. "Tren investasi juga sudah mulai kelihatan membaik, setelah pada 2020 karena pandemi, investasi hulu migas di dunia menurun 30%, dan sekarang ini sudah mulai membaik," tutur Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto.

(Baca Juga : BPKH Tegaskan Dana Haji Dikelola dengan Aman di Bank Syariah )
(dar)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5069 seconds (0.1#10.140)