Tumbuh 9%, MVN Raup Laba Bersih Rp256,9 Miliar Selama 9 Bulan 2021

Selasa, 30 November 2021 - 13:13 WIB
loading...
Tumbuh 9%, MVN Raup Laba Bersih Rp256,9 Miliar Selama 9 Bulan 2021
PT MNC Vision Networks Tbk (MVN) selama sembilan bulan tahun 2021 sukses membukukan laba bersih Rp256,9 miliar. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - PT MNC Vision Networks Tbk (MVN) selama sembilan bulan tahun 2021 berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp256,9 miliar. Capaian itu meningkat signifikan sebesar 9% jika dibandingkan perolehan selama periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp236,1 miliar.

Sementara itu, pada kuartal III 2021, Perseroan tercatat membukukan laba bersih sebesar Rp92,6 miliar, atau dengan margin laba bersih sebesar 11%. Pada kuartal III 2021, pendapatan layanan digital, IPTV, dan broadband tercatat mengalami kenaikan sebesar 1% (YoY) menjadi Rp339,9 miliar dari Rp336 miliar pada periode yang sama di tahun lalu. Vision+, platform OTT SVOD Perseroan dengan laju pertumbuhan tercepat di Indonesia, telah memproduksi 14 judul konten original dengan berbagai genre dan episode dalam kurun waktu 12 bulan.



Investasi strategis Perseroan di Migo juga menghasilkan daya tarik yang baik, hal ini terbukti dengan tingginya antusiasme masyarakat dengan konten Vision+ sebagai konten yang paling banyak ditonton di platform tersebut. Selain itu, monthly watchers Migo bertumbuh sebesar 58% di setiap bulannya, dari bulan September 2021 hingga Oktober 2021.

Pada periode yang sama, MVN juga mencatatkan pendapatan konsolidasi yang luar biasa yaitu sebesar Rp2,927 triliun dibandingkan tahun lalu yang sebesar Rp2,686 triliun, mewakili tingkat pertumbuhan sebesar 9% (YoY). Namun, pada kuartal III 2021, pendapatan konsolidasi mencatat penurunan sebesar 8% (YoY) menjadi Rp874,3 miliar dari Rp952,6 miliar dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Pandemi Covid-19 diakui telah berdampak buruk pada perekonomian, meskipun minat untuk hiburan berkualitas cukup tinggi, namun sensitivitas terhadap pengeluaran di segmen pendapatan tertentu dan kesulitan dalam mobilitas (instalasi alat ke rumah pelanggan), telah menjadi tantangan besar bagi operasional MVN pada kuartal III 2021 yang merupakan periode puncak kasus pandemi di Indonesia.

Kedua, pendapatan Perseroan sedikit mengalami penurunan karena beberapa kampanye promosi yang diberikan oleh MVN untuk meminimalkan churn rate. Perseroan berhasil mempertahankan manajemen churn rate yang luar biasa, yang berada di bawah 1,5%, jauh di bawah tingkat churn rate di industri sebesar 2,5%.

Selanjutnya, pada tahun 2021, situasi Covid-19 di Indonesia telah menunjukkan tren positif di sepanjang tahun karena Pemerintah relatif sudah mulai melonggarkan peraturan-peraturan terhadap penerapan pembatasan sosial; meskipun masih adanya beberapa pembatasan dalam skala yang lebih kecil masih terus diterapkan. Hal ini dikarenakan pandemi masih merupakan sebuah kejadian yang mencengangkan bangsa dengan berbagai gelombang dan jumlah kasus yang tidak dapat diprediksi.

Namun, dengan asumsi tren penurunan berkelanjutan dalam kasus Covid-19, perekonomian diperkirakan akan pulih dengan cepat dalam beberapa bulan mendatang.

Pendapatan DTH/Layanan Satelit masih menjadi kontributor terbesar terhadap total pendapatan konsolidasi Perseroan. MNC Vision (pasca bayar) dan K-Vision (prabayar) sebagai dua unit DTH Perseroan telah menyumbangkan total pendapatan layanan satelit sebesar Rp1,770 triliun pada sembilan bulan 2021, atau mengalami penurunan sebesar 3% (YoY) dari periode yang sama di tahun lalu yang sebesar Rp1,829 triliun.

Sementara pada kuartal III 2021, MVN membukukan pendapatan layanan satelit sebesar Rp499 miliar, atau mengalami penurunan sebesar 15% (YoY) dari Rp585,7 miliar pada periode yang sama di tahun sebelumnya. Meskipun pendapatan layanan satelit mengalami penurunan, K-Vision berhasil mempertahankan pertumbuhan yang solid dengan memiliki total basis pelanggan sebesar 8,2 juta pada bulan Oktober 2021. Total pelanggan DTH, broadband dan IPTV tercatat telah mencapai 10,16 juta pada kuartal III 2021.

Terkait beban langsung Perseroan, selama sembilan bulan tahun 2021, tercatat peningkatan sebesar 7% (YoY) menjadi Rp2,205 triliun dari Rp2,064 triliun pada periode yang sama di tahun lalu. Hal ini terutama disebabkan oleh keagresifan Perseroan dalam meningkatkan produksi konten-konten originalnya, yang diharapkan dapat memperkuat portofolio konten OTT VOD milik Perseroan serta memberikan keunggulan dengan memanfaatkan kekuatan konten lokal yang dimiliki. Sementara itu, pada kuartal III 2021, beban langsung tercatat mengalami penurunan sebesar 5% (YoY) menjadi Rp636,3 miliar dari Rp671,7 miliar pada periode yang sama di tahun lalu.



Di bagian lain, laba kotor pada sembilan bulan tahun 2021 menunjukkan hasil yang positif dengan pertumbuhan signifikan sebesar 16% (YoY) menjadi Rp721,2 miliar dari Rp621,8 miliar pada periode yang sama di tahun lalu, mewakili margin laba kotor sebesar 25%. Di sisi lain, laba kotor mengalami penurunan menjadi Rp238 miliar pada kuartal III 2021 dibandingkan Rp281 miliar dari periode yang sama tahun lalu, yang mewakili margin laba kotor sebesar 27% pada tahun 2021.

Untuk EBITDA, MVN selama sembilan bulan 2021 mencatat angka Rp1,198 triliun dari Rp1,203 triliun pada periode yang sama di tahun sebelumnya, sehingga margin EBITDA menunjukkan penurunan dari 45% menjadi 41%. Selanjutnya, EBITDA untuk kuartal III 2021 mengalami penurunan sebesar 19% (YoY) menjadi Rp388,7 miliar dari Rp482,3 miliar pada periode yang sama tahun lalu, yang setara dengan margin EBITDA sebesar 46% pada tahun 2021.

Presiden Direktur MVN Ade Tjendra dalam keterangan resminya mengatakan, meskipun dalam situasi pandemi, Perseroan berhasil mempertahankan kinerja operasional secara konsisten. Untuk mengatasi tantangan yang sedang berlangsung, terutama dalam mobilitas pada saat melakukan instalasi ke rumah konsumen, fokus Perseroan tetap solid untuk memperluas penawaran OTT digital di mana pertumbuhan pendapatan bergerak maju pada tingkat yang sehat, seperti yang terlihat dari keberhasilan MNC Play, Playbox, Vision+, dan distribusi konten kami melalui platform Migo.

"Kami berharap pendapatan digital kami akan terus bertumbuh mengingat meningkatnya permintaan di pasar akan layanan digital. Selanjutnya, kami akan terus mengembangkan basis pelanggan kami melalui perluasan produksi konten original kami dan memaksimalkan jangkauan konten kami melalui Migo," ungkap Ade Tjendra, Selasa (30/11/2021).
(fai)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1732 seconds (0.1#10.140)