Emak-emak Kecele, Minyak Goreng Murah Rp13.500 Kosong Melompong di Indomaret Cs
loading...
A
A
A
Salah satu ibu rumah tangga, Ediwati (54) mengaku tak kebagian minyak goreng murah di Indomaret. Padahal ia sudah datang pagi. "Nggak dapet juga nih. Habis terus. Kemarin saya sudah ke ritel-ritel juga, sama juga, habis," terangnya kepada MPI di lokasi terpisah.
Perempuan yang akrab dipanggil Wati ini bingung, disaat harga minyak goreng mahal, justru barang di ritel banyak. Namun, saat harganya sudah murah, sebaliknya, susah didapat.
"Bingung loh saya, kemarin pas lagi mahal-mahalnya, minyak (goreng) banyak barangnya. Lah sekarang harga udah murah, malah barangnya yang nggak ada," ungak Wati.
"Padahal sengaja saya tahan-tahan nggak beli pas lagi mahal. Karena uangnya juga terbatas, berharap harga pasti bisa turun. Dan sekarang Alhamdulillah Pemerintah udah nurunin harga. Tapi masalahnya sekarang, saya nggak dapet barangnya," tuturnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Roy Nicholas Mandey menegaskan, kelangkaan minyak goreng di ritel modern bukan tanggung jawab Aprindo melainkan pihak distributor. Dia menyebut, bahwasanya Aprindo hanyalah penyedia tempat untuk distribusi minyak goreng subsidi kepada masyarakat, bukan pemasok.
"Masalahnya bukan di ritel, karena ritel nggak bisa produksi minyak. Masalahnya itu di pasokan para distributor. Kita ini kan cuma warung," ujarnya saat dihubungi MNC Portal Indonesia beberapa waktu lalu.
Perempuan yang akrab dipanggil Wati ini bingung, disaat harga minyak goreng mahal, justru barang di ritel banyak. Namun, saat harganya sudah murah, sebaliknya, susah didapat.
"Bingung loh saya, kemarin pas lagi mahal-mahalnya, minyak (goreng) banyak barangnya. Lah sekarang harga udah murah, malah barangnya yang nggak ada," ungak Wati.
"Padahal sengaja saya tahan-tahan nggak beli pas lagi mahal. Karena uangnya juga terbatas, berharap harga pasti bisa turun. Dan sekarang Alhamdulillah Pemerintah udah nurunin harga. Tapi masalahnya sekarang, saya nggak dapet barangnya," tuturnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Roy Nicholas Mandey menegaskan, kelangkaan minyak goreng di ritel modern bukan tanggung jawab Aprindo melainkan pihak distributor. Dia menyebut, bahwasanya Aprindo hanyalah penyedia tempat untuk distribusi minyak goreng subsidi kepada masyarakat, bukan pemasok.
"Masalahnya bukan di ritel, karena ritel nggak bisa produksi minyak. Masalahnya itu di pasokan para distributor. Kita ini kan cuma warung," ujarnya saat dihubungi MNC Portal Indonesia beberapa waktu lalu.
(nng)