Brasil Tolak Permintaan AS untuk Genjot Produksi Minyak

Rabu, 11 Mei 2022 - 14:03 WIB
loading...
Brasil Tolak Permintaan AS untuk Genjot Produksi Minyak
Upaya AS menekan harga minyak dengan meminta Brasil mendongkrak produksi menemui kegagalan. Foto/Ilustrasi/Reuters
A A A
RIO DE JANEIRO - Permintaan pemerintah Amerika Serikat (AS) kepada perusahaan minyak milik negara Brasil, Petrobras, untuk meningkatkan produksi guna menekan kenaikan harga minyak mentah pasca-perang Rusia-Ukraina ditolak.

Mengutip Reuters, Rabu (11/5/2022), tiga narasumber yang memiliki informasi mengenai masalah tersebut mengatakan bahwa utusan AS yang ditugaskan untuk itu terpaksa pulang dengan tangan kosong.



Pejabat di Petrobras secara resmi mengatakan bahwa tingkat output adalah fungsi dari strategi bisnis, bukan diplomasi. Perusahaan migas Brasil itu juga beralasan bahwa peningkatan produksi jangka pendek yang signifikan tidak akan mungkin secara logistik. Brasil adalah produsen minyak terbesar kesembilan di dunia.

"Kami melakukan segala kemungkinan dengan sekutu dan mitra kami untuk mengurangi dampak ekonomi dari tindakan Rusia terhadap ekonomi lain seperti Brasil," kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS dalam sebuah pernyataan kepada Reuters. "Kami bekerja dengan perusahaan energi untuk meningkatkan kapasitas mereka untuk memasok energi ke pasar, terutama karena kenaikan harga."

Namun, Jubir Deplu AS itu tidak merinci atau berkomentar secara khusus tentang pertemuan Maret lalu dengan pejabat Petrobras. Sementara, Petrobras tidak menanggapi permintaan komentar ketika ditanya apakah telah dihubungi oleh Deplu atau lembaga pemerintah AS lainnya.

Yang pasti, Washington telah melakukan dorongan diplomatik besar-besaran untuk mengamankan pasokan minyak global dan menjaga harga setelah invasi Moskow ke Ukraina. Para pejabat AS juga telah berusaha untuk meningkatkan hubungan dengan pemerintah sayap kanan Presiden Jair Bolsonaro, meski ada ketidaksepakatan mengenai perang Ukraina dan kebijakan lingkungan.

Pejabat AS juga telah meminta produsen minyak dalam negeri untuk meningkatkan produksi. Pada bulan Maret, Menteri Energi AS Jennifer Granholm mengatakan negara itu dalam "pijakan perang."

Pada bulan Maret, para pejabat AS juga melakukan perjalanan ke Venezuela untuk pembicaraan bilateral tingkat tinggi pertama mereka dalam beberapa tahun. Kedua pihak membahas pelonggaran beberapa sanksi minyak terhadap Venezuela.

Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2064 seconds (0.1#10.140)