Pandemi dan Perang Rusia-Ukraina Bisa Picu Krisis Ekonomi Global

Rabu, 20 Juli 2022 - 11:13 WIB
loading...
A A A
Dampak perang di kedua negara tersebut sudah mulai dirasakan oleh para petani di Indonesia. Seperti yang disampaikan oleh Miswanti dan juga Roni Setiawan petani tanaman pangan (padi) Dari Desa Ngadirejo, Kecamatan Ermoko Kabupaten Wonogiri Jawa Tengah. Di Bulan Juli ini, mereka sudah tidak bisa menebus pupuk bersubsidi yang disediakan pemerintah. Ini terjadi karena memang kurangnya pasokan bahan baku membuat pupuk tersendat.

Selisih harga pupuk bersubsidi dengan nonsubsidi di bsia mencapai tiga kali lipat. “Kami memohon dengan sangat kepada Kementrian Pertanian agar pasokan pupuk bersubsidi bisa ditambah kembali,” kata Miswati sambil memohon. Roni Setiawan menambahkan tanpa tambahan pupuk yang memadai sudah bisa diprediksi hasil panen akan merosot jauh baik dari sisi kualitas maupun kuantitas.

Secara umum kondisi ekonomi Indonesia mamang masih tergolong kuat, bahkan boleh dikatakan salah satu yang terkuat di dunia. Buktinya, saat negara-negara lain mengalami lonjakan inflasi, di Indonesia inflasi masih terjaga. BPS mencatat pada Mei 2022 inflasi di Indonesia sebesar 0,40%. Bandingkan dengan inflasi di bulan yang sama di Amerika Serikat yang mencapai 8,6%, Thailand (7,1%), India (7%), Korea Selatan (5,4%) dan China (2,1%).

Meski kondisi ekonomi tergolong kuat, jika negara-negara lain terpuruk, dampaknya pasti akan dirasakan Indonesia. Untuk itulah dalam setiap kesempatan pemerintah terus mewanti-wanti agar semua pihak mewaspadai dan mencermati kondisi ekonomi global.

Sebagai news aggregator terbesar saat ini, News RCTI+ selalu menampilkan kondisi ekonomi teranyar di dalam negeri maupun global. Termasuk juga informasi pasang surut indeks pasar modal di Tanah Air maupun dunia secara berkala ditampilkan. Begitu pula dengan harga komoditas dunia seperti emas, gandum, batubara, minyak bumi dan lain-lain. Inflasi, pertumbuhan ekonomi dan indikator ekonomi lainnya dari berbagai negara menjadi salah satu berita utama yang disajikan setiap hari.

Informasi tersebut ditayangkan agar menjadi gambaran dan panduan bagi para pemangku kepentingan agar dapat membuat kebijakan yang tepat untuk menjaga kondisi ekonomi dalam negeri. Sekaligus juga sebagai masukan bagi masyarakat untuk tidak panik dalam menghadapi kondisi ekonomi dalam beberapa waktu ke depan.

"News RCTI+ terus berkomitmen untuk memberitakan berbagai fenomena menarik, berdampak luas dan menjadi perhatian publik,’’ kata Co-Managing Director RCTI+, Valencia Tanoesoedibjo. Dia berharap News RCTI+ bisa menambah pengetahuan, hiburan sekaligus sumber inspirasi bagi masyarakat atas informasi penting yang disampaikan setiap hari.

Lihat Grafis: Bill Gates: Badai Krisis Ekonomi Global Sudah Dekat

Sebanyak 93 publisher menyuplai ribuan berita setiap hari ke News RCTI+ dalam berbagai isu di segala bidang. Ribuan berita tersebut ditampung dalam 14 kategori atau kanal. Yaitu, Berita Utama, Terkini, Populer, Otomotif, Travel, Ekonomi, Gaya Hidup, Muslim, Seleb, Teknologi, Olahraga, Global, Nasional, dan Infografis. News RCTI+ juga sudah menyediakan Topik Menarik untuk memudahkan pembaca mencari kumpulan berita menarik yang disukainya.

Publisher-publisher yang telah berkolaborasi dengan RCTI+ diantaranya: Okezone.com, Sindonews.com, Inews.id, Republika.com, Jawapos.com, Bisnis.com, Brilio.net, Tabloidbintang.com, Katadata.co.id, Rmol.id, rm.id, Infobanknews.com, dan Inilah.com. Selain itu ada Indozone.id, Ayojakarta.com, Pojoksatu.id, Alinea.id, Gwigwi.com, dw.com, todaykpop.com, Indosport, Skor.id, dan masih banyak lagi.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2066 seconds (0.1#10.140)