Wall Street Ditutup Mixed Imbas Investor Cermati Data Ketenagakerjaan

Jum'at, 05 Agustus 2022 - 07:20 WIB
loading...
Wall Street Ditutup...
Indeks utama Wall Street berakhir bervariasi dalam sesi yang membosankan pada perdagangan Kamis (4/8/2022) waktu setempat. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Indeks utama Wall Street berakhir bervariasi dalam sesi yang membosankan pada perdagangan Kamis (4/8/2022) waktu setempat. Hal itu karena kenaikan saham dengan pertumbuhan tinggi mengimbangi kerugian di saham energi, dengan investor menantikan laporan pekerjaan bulanan untuk petunjuk tentang laju kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve .



Mengutip Reuters, Dow Jones Industrial Average (.DJI) turun 85,68 poin, atau 0,26%, menjadi 32.726,82, S&P 500 (.SPX) kehilangan 3,23 poin, atau 0,08% ke level 4.151,94. Sedangkan Nasdaq Composite (.IXIC) bertambah 52,42 poin, atau 0,41%, menjadi 12.720,58.

Indeks Nasdaq yang padat teknologi mencapai posisi tertinggi baru tiga bulan yang dipimpin oleh Amazon.com Inc (AMZN.O) dan Advanced Micro Devices (AMD.O), sementara kerugian dalam saham energi termasuk Exxon Mobil dan Chevron Corp (CVX.N) membebani pada S&P 500.



Kekhawatiran tentang ekonomi global yang melambat mendorong harga minyak ke level terendah sejak sebelum invasi Rusia ke Ukraina pada Februari dan imbal hasil obligasi AS tergelincir setelah Bank of England memperingatkan resesi yang panjang.

Laporan pendapatan yang kuat dan kenaikan mengejutkan dalam aktivitas sektor jasa telah mengirim indeks utama naik tajam di sesi sebelumnya.

"Pasar mencari arah setelah pemantulan kuat yang menghilangkan pesimisme mendalam yang telah merasuki pasar," Yung-Yu Ma, kepala strategi investasi di BMO Wealth Management.

"Banyak tanda yang menunjukkan bahwa inflasi telah mencapai puncaknya dan pertanyaannya sekarang adalah seberapa cepat inflasi akan turun atau apakah komponen yang lebih lengket akan membuatnya tetap lebih tinggi daripada yang nyaman bagi The Fed."

Fokus pada hari Jumat akan berada pada laporan ketenagakerjaan AS yang diawasi ketat, yang diperkirakan menunjukkan nonfarm payrolls meningkat 250.000 pekerjaan bulan lalu, setelah naik 372.000 pekerjaan di bulan Juni.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1860 seconds (0.1#10.140)