OJK Konsisten Memperluas Akses UMKM Jawa Tengah untuk Mendapatkan Bantuan Permodalan
loading...
A
A
A
JAKARTA - UMKM Provinsi Jawa Tengah saat ini berhasil menyumbangkan kurang lebih 10 persen pada PPDB Jawa Tengah. Bahkan, kredit usaha rakyat atau KUR Provinsi Jawa Tengah menempati posisi pertama secara nasional. Sektor UMKM juga telah berhasil menyerap banyak tenaga kerja.
Sayangnya di masa pandemi Covid-19 ini, terdapat 51 persen UMKM bermasalah, 25 persen UMKM mengalami masalah pembiayaan atau permodalan, dan sisanya UMKM mengalami kesulitan lainnya.
Untuk itu, OJK hadir memberikan dukungan kepada UMKM di Jawa Tengah melalui Program UMKM Bangkit. Program ini bertujuan untuk mengakselerasi pembangunan ekonomi dan mendukung kebangkitan UMKM yang ada di Jawa Tengah melalui sinergi dan kolaborasi atas berbagai sumber daya di dalam ekosistem pengembangan UMKM.
Program UMKM Bangkit dikemas melalui lima pilar utama, yakni pertama, peningkatan akses pembiayaan bagi para pelaku UMKM. Kedua, program peningkatan kapasitas dan pemasaran dan transaksi secara digital. Ketiga, program peningkatan kualitas produksi dan manajemen, termasuk manajemen keuangan pelaku UMKM.
Lalu yang keempat, pendampingan atau asistensi dalam hal perizinan, dan kelima mengembangkan platform digital UMKM Bangkit untuk megintegrasikan berbagai sumber daya pengembangan secara digital.
Dalam acara bertemakakan UMKM Bangkit 2022 ‘Mendorong Ekosistem UMKM Jawa Tengah Bangkit dan Berdikari Pascapandemi’ ini juga diluncurkan program Gemi Lan Nastiti yang merupakan kombinasi dan integrasi berbagai kegiatan yang diikuti para pelaku UMKM dan didukung oleh pelaku sektor jasa keuangan.
“Gemi Lan Nastiti di mana di situ merupakan kombinasi, integrasi berbagai kegiatan literasi keuangan, inklusi keuangan, kegiatan melawan investasi bodong, investasi ilegal, termasuk bagaimana menaikan akses keuangan bagi para pelaku usaha termasuk para pelaku UMKM,” ujar Aman Santosa selaku Kepala OJK Regional III Jateng dan DIY.
Selain itu, dalam acara UMKM Bangkit ini juga terdapat kegiatan launching kredit pertanian dengan bunga 0 persen yang dilakukan Bank Jateng dan Jamkrida Jateng dengan subsidi dari pemerintah.
Lalu, terselenggara business matching yang mempertemukan pelaku UMKM dengan Industri Jasa Keuangan untuk memberikan alternatif pilihan jenis pembiayaan. Terakhir, pendampingan dan literasi keuangan bagi UMKM yang dilakukan oleh OJK Jateng dan DIY dengan Tokopedia.
Kegiatan ini digelar secara hybrid di lingkungan wilayah Pemerintahan Provinsi Jawa Tengah pada Kamis (11/8/2022). Dihadiri juga oleh Anggota Dewan Komisioner Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Frederica Widyasari Dewi.
Sayangnya di masa pandemi Covid-19 ini, terdapat 51 persen UMKM bermasalah, 25 persen UMKM mengalami masalah pembiayaan atau permodalan, dan sisanya UMKM mengalami kesulitan lainnya.
Untuk itu, OJK hadir memberikan dukungan kepada UMKM di Jawa Tengah melalui Program UMKM Bangkit. Program ini bertujuan untuk mengakselerasi pembangunan ekonomi dan mendukung kebangkitan UMKM yang ada di Jawa Tengah melalui sinergi dan kolaborasi atas berbagai sumber daya di dalam ekosistem pengembangan UMKM.
Program UMKM Bangkit dikemas melalui lima pilar utama, yakni pertama, peningkatan akses pembiayaan bagi para pelaku UMKM. Kedua, program peningkatan kapasitas dan pemasaran dan transaksi secara digital. Ketiga, program peningkatan kualitas produksi dan manajemen, termasuk manajemen keuangan pelaku UMKM.
Lalu yang keempat, pendampingan atau asistensi dalam hal perizinan, dan kelima mengembangkan platform digital UMKM Bangkit untuk megintegrasikan berbagai sumber daya pengembangan secara digital.
Dalam acara bertemakakan UMKM Bangkit 2022 ‘Mendorong Ekosistem UMKM Jawa Tengah Bangkit dan Berdikari Pascapandemi’ ini juga diluncurkan program Gemi Lan Nastiti yang merupakan kombinasi dan integrasi berbagai kegiatan yang diikuti para pelaku UMKM dan didukung oleh pelaku sektor jasa keuangan.
“Gemi Lan Nastiti di mana di situ merupakan kombinasi, integrasi berbagai kegiatan literasi keuangan, inklusi keuangan, kegiatan melawan investasi bodong, investasi ilegal, termasuk bagaimana menaikan akses keuangan bagi para pelaku usaha termasuk para pelaku UMKM,” ujar Aman Santosa selaku Kepala OJK Regional III Jateng dan DIY.
Selain itu, dalam acara UMKM Bangkit ini juga terdapat kegiatan launching kredit pertanian dengan bunga 0 persen yang dilakukan Bank Jateng dan Jamkrida Jateng dengan subsidi dari pemerintah.
Lalu, terselenggara business matching yang mempertemukan pelaku UMKM dengan Industri Jasa Keuangan untuk memberikan alternatif pilihan jenis pembiayaan. Terakhir, pendampingan dan literasi keuangan bagi UMKM yang dilakukan oleh OJK Jateng dan DIY dengan Tokopedia.
Kegiatan ini digelar secara hybrid di lingkungan wilayah Pemerintahan Provinsi Jawa Tengah pada Kamis (11/8/2022). Dihadiri juga oleh Anggota Dewan Komisioner Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Frederica Widyasari Dewi.